Mimpi Buruk

289 12 2
                                    

Author's Pov

Saat Gita sampai ke rumah, tidak ada seseorang pun yang ditemui nya. Pasti mama lagi di cafe ya sudahlah gue langsung ke kamar aja, pikirnya.

Gita berjalan malas menuju  kamar kesayangannya. Setelah Gita masuk, langsung saja dia membaringkan tubuhnya ke kasur tanpa menganti seragamnya terlebih dahulu. Cuma satu yang dia mau, yaitu tidur untuk menghilangkan semua masalahnya sekarang walaupun hanya sebentar.

***

"Mah Gita mau gulali!"  Rengek Gita kecil sambil bergelayut manja di lengan mamanya.

"Gak boleh Gita, itu gak sehat sayang."  Jawab Sarah ke pada putrinya.

Sarah dan keluarganya sedang piknik di taman dekat rumah.
Sarah yang sedang sibuk akan menyiapkan makanan untuk keluarganya yang dibantu oleh kembaran Gita, Gina.

Dilain tempat Gita yang sedang cemberut karena keinginannya tidak dipenuhi hanya duduk sendirian di kursi taman dekat dengan tempat mereka piknik. Aldo yang menyadari anaknya yang sedang merajuk berusaha membujuknya.

"Gita mau main basket sama ayah?" Tanya Aldo berusaha membujuk Gita.

Terlihat kilatan semangat dimata Gita, namun seketika berubah menjadi kecewa.

"Gita gak mau."Katanya dengan suara has anak-anak seumurnya dan masih dengan wajah cemberut.

"Gita jangan cemberut dong nanti putih kecil ayah cantik ilang lho, senyum dong." Katanya dengan penuh kasih sayang.

Sekilas Gita menampilkan senyumannya lalu cemberut lagi.

"Gita masa tegasih biarin ayahnya main basket sendiri." Rengek Aldo agar anaknya mau bermain basket bersama dengannya.

Gita menundukkan kepalanya dan terlihat sedang berfikir.

"Ayo dong! Gita sayangkan dengan ayah." Bujuk Aldo lagi.

Gitapun mengangkat kepalanya lalu menjawab " iya Gita sayang ayah." Katanya sambil tersenyum memperlihatkan deretan gigi kecilnya.

"Kalo Gita sayang ayah, kita main basket yah." Ajak Aldo.

Gita terlihat berfikir lalu menjawab. "Iya deh Gita mau."

"Nah gitu dong, itu baru anak ayah." Kata Aldo sambil menggendong putrinya ke lapangan basket yang ada di taman.

Merekapun bermain cukup lama sampai Sarah memanggil mereka untuk makan siang.

Gita terlihat tidak nafsu makan padahal makanan seafood adalah makanan kesukaan Gita yang sengaja dibawa Sarah dari rumah.

Setelah selesai Gita juga hanya diam dan pergi ke kursi taman dekat mereka piknik, Gina yang menyadari ada perubahan sikap Gita pergi menemaninya.

"Gita kenapa." Tanya Gina kecil.

Gita tidak menjawab hanya saja Gita terus saja melihat gulali yang dijual disebrang jalan.

"Gita mau gulali." Tanya Gina sekali lagi, yang dijawab Gita dengan anggukkan.

"Yaudah kalo gitu Gina minta mama yah! Gita jangan sedih lagi." Bujuknya lalu pergi menemui Sarah.

"Mama!!" Teriak Gina sambil berlari-lari kecil.

"Kenapa sayang?" Tanya Sarah yang sekarang memeluk anaknya.

"Gina mau gulali yang ada di sana." Tunjuknya pada penjual gulali.

"Gulali itu gak bagus untuk kesehatan sayang, Gina mau gigi Gina ompong." Tanya Sarah yang dibalas Gina dengan gelengan kepala.

"Tapi Gina pengen mah." Katanya memasang wajah puppy face.

"Turutin aja Sarah, sekali-kali gak papa kan." Kata Aldo membela Gina.

"Iya deh, tapi ini yang pertama dan terakhir ya janji sama mama." Kata Sarah sambil memperlihatkan jari kelingkingnya.

"Janji." Kata Gina mantap lalu mengaitkan jari kelingkingnya dengan Sarah.

Lalu Gina pergi ke tempat Gita untuk mengajaknya membeli gulali.

"Gita ayo kita beli gulali." Katanya sambil menarik tangan Gita.

Sarah dan Aldo yang sedang melihat anaknya berlarian didepan mereka itupun hanya tersenyum.

"Ayo Gita." Katanya melepas tangan Gita lalu berlari mendahului Gita.

Gita tersenyum merasa beruntung memiliki kembaran seperti Gina yang mengerti dirinya.

"GINA AWAS!!!" Terik Sarah saat melihat mobil melaju ke arah Gina.

BRRUUKK

Suara hantaman tubuh Gina yang tertabrak mobil. Terlihat Gina yang terbaring dijalan dengan berlumuran darah.

"GINA!!" Teriak Sarah lalu berlari ke tempat Gina.

Gita dan ayahnya pun ikut berlari memastikan kondisi Gina, saat Gita ada di sebelah Gina yang berada di pelukan mamanya, Gina banyak mengeluarkan darah dari kepalanya dan beberapa luka-luka ditubuh.

Suara Gita terasa terasa tertahan di tenggorokannya sampai saat Aldo memeluknya barulah Gita menangisi kerpergian Gina.

"Ayah Gina.." Katanya terus mengeluarkan air mata yang tidak bisa dibendung lagi.

"GINA!!" Teriak Gita saat dia terbangun dari tidurnya. Dengan kering yang membasahi sekujur tubuhnya dan napasnya yang tidak teratur.

"Cuma mimpi." Katanya sambil mengatur napas.

Karena merasa tenggorokannya kering Gita pun pergi ke dapur untuk mengambil minum.

"Kenapa? Kenapa mimpi itu datang lagi?" Gumamnya setengah meminum air putih.

***

TBC___

Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote and comments ya!

Kritik dan saran kalian sangat membantu ku :-)

Keep Reading and thanks ^_^

Yours (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang