Pertemuan

588 121 19
                                    

Hukumannya sih biasa aja! orang cuma disuruh angkat tangan doang, tapi setelah 10 menit atau lebih, beda lagi ceritanya!, rasanya ni tangan mau copot, masih mending lari keliling lapangan dari pada ini. Tapi, lari juga cape sih!

Udah hampir setengah jam para siswa yang terlambat termasuk gue dihukum kaya gini, belum lagi pak guru yang ada di depan mewanti-wanti murid agar tidak terlambat lagi.

Ditengah-tengah hukuman kami, ada sebuah mobil sport berwarna hitam melewati gerbang sekolah dan memarkirkan mobilnya disebelah mobil sport berwarna merah.

Gue mikirnya mungkin itu staff pengajar.

Namun gue salah!, yang keluar dari mobil sport berwarna hitam itu adalah 3 orang siswa yang berjalan dengan santainya memasuki sekolahan.

Gue pun melihat mereka yang jadi pusat perhatian sekarang.

"Ni orang gak niat sekolah apa!, udah jam delapan baru nongol!!" gumam gue yang masih melihat ke arah mereka.

Namun gue dikagetkan oleh pernyataan dari salah satu siswi yang ada di sebelah gue.

"Putra, I love you" teriak cewe yang ada disebelah gue, yang gak tau namanya dan juga gak penting buat gue.

"Apaan sih lo!, genit banget!" Ketus siswi yang berada disebelahnya.

"Bodo!, kalo gini mah gak papa dede telat asalkan bisa liat abang!" ujar cewe yang mengungkapkan perasaannya tadi.

"Jijik gue dengernya" ujar gue yang berhasil mendapat tatapan sinis dari cewe yang ada disebelah gue.

Memang sih mereka itu perfect, dengan tubuh yang atletis, tinggi badan yang mungkin sekitar 180-an, dan juga dengan muka mereka yang terbilang ganteng-ganteng.

Cuma ada dua kategori buat mereka, yang pertama mereka adalah idola sekolah, seperti anggota osis atau organisasi lainnya, atau mereka adalah murid-murid yang sering mengikuti perlombaan dan ngebut bangga sekolah.

Dan yang kedua mereka adalah badboy and playboy sekolah yang suka gontak ganti cewe, berantem, dan ngebuli orang yang lebih lemah dari mereka yang seakan-akan sekolah ini milik nenek moyang mereka.

Dari analisis gue, mereka termasuk kategori yang kedua, mana ada idola sekolah yang datang jam delapan dan mau masuk ke sekolah seenak jidatnya.

Dugg

Kepala gue ditimpuk pakai kaleng yang gak tau dari mana asalnya.

"Aww!!, kepala gue" rengek gue sambil mengusap kepala yang kena timpuk kaleng tadi.

Itu salah satu dari siswa yang naik mobil sport hitam tadi, setengah berlari menghampiri gue.

"Maaf yah!, itu tadi gue yang ngelempar, tadinya sih mau ngebuang ditempat sampah yang ada dibelakang lo" katanya sopan sambil ngeliat tempat sampah.

Gue melihat kebelakang dan emang ada tempat sampah, tapi kalo gak bisa ngelempar tepat sasaran ya gak usah lah!, gak tau sakit apa nih kepala!.

"Sekali lagi maaf ya!, itu beneran ga sengaja" katanya sambil berlalu pergi.

Waktu dia baru beberapa langkah tangan gue reflek ngambil kaleng yang dia lempar tadi dan gue lempar balik kedia.

Dugg

"Aww" rengeknya karena kaleng yang gue lempar tepat kena belakang kepalanya.

"Lo kalo gak mau maaf pin gue, bilang dong" ketusnya yang sekarang menghadap ke arah gue.

"Udah gak usah ngeladenin dia, gak penting!" Ujar temannya yang ada disebelahnya.

Setelah mengatakan itu, mereka pergi menuju koridor sepertinya mau ke kelas.

Setelah mereka tidak keliatan lagi baru gue sadar ada yang salah di sini.Kenapa mereka gak dihukum kaya murid-murid lain, wah nih gak adil! Batin gue

"Pak ko mereka gak dihu_ " sebelum mengelesaikan protes gue karna 3 cunguk tadi gak dihukum terpotong oleh bunyi bel petanda jam pelajaran pertama selesai.

Kriing...kriing...kriing

"Hukuman kalian sudah selesai kembali ke kelas masing-masing, dan jangan terlambat lagi!" Kata pak guru, setelah itu pergi ke ruang guru.

Revan Pov's

"Van lo sengaja ya tadi" kata Jean yang ada disebelah gue.

"Iya" jawab gue singkat sambil nyengir kuda.

"Wah parah lo! anak orang main lo timpuk aja pake kaleng" kata Jean.

"Biarin!, habisnya tu cewe mukanya kaya gak suka gitu ngeliat kita yaudah gue timpuk aja pake kaleng" jelas gue kepada Jean.

"Tetap aja lo parah banget biasanyakan lo paling so manis banget ama cewe" timpal Jean.

"Kalo dengan dia ngapain manis-manis! liat mukanya aja udah kesel gue" kata gue.

"Kalian masih mau disitu, masih mau ngobrol, gak mau masuk hmm!" Kata Juna yang dari tadi hanya diam.

Kami pun masuk ke kelas yang udah mulai ribut karena bu ana baru saja keluar.

Tempat duduk gue berada pada posisi yang sangat strategis dari pengawasan guru yaitu berada dibagian pojokan belakang, sedangkan juna dan jean berada didepan gue.

"Eh kalo ada bu mita masuk bilang gue sakit ya, ngantuk gue mau bobo" kata gue kepada mereka berdua.

"Hmm" jawab juna singkat.

Gak perlu menunggu lama gue udah terbang ke alam mimpi.

Jangan lupa vote and comments ya!!! :-) :-)

And tolong kritik dan sarannya!!!

Yours (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang