Author Pov
Hari ini Gita berangkat ke sekolah seperti biasa tidak ada yang berbeda hanya saja dia selalu kepikiran siapa perempuan yang bersama Revan di cafe waktu itu.
Kelas sekarang masih terbilang cukup sepi karna hanya beberapa siswa saja yang datang jam 6.15 bahkan Rica dan Laura belum datang padahal biasanya mereka berdua yang selalu datang lebih pagi dari pada Gita.
Apa gue harus nanya ke Revan siapa cewe itu? Tapi apa hak gue mencampuri urusan pribadinya. Gue kan bukan siapa-siapanya Revan, gebetan bukan apa lagi pacar! Mending gue diam aja kali yah dari pada Revan salah paham ke gue nanti di kira gue orangnya kepoan lagi sama urusan orang lain. Pikir Gita
Karena merasa bosan Gita pun memutuskan untuk pergi ke taman belakang sekolah yang jarang di datangi siswa untuk menyendiri ataupun tidur.
***
Saat Gita berjalan ke bawah pohon rindang untuk duduk disana, dia tak menyadari bahwa ada sepasang mata yang memperhatikannya dari atas pohon rindang yang sedang di dijadikan sandaran untuk duduk.
"Ehmm."
'suara siapa itu? Perasaan gue sendirian deh disini, apa jangan-jangan itu suara penunggu pohon ini lagi' pikir Gita sambil mengusap tengkuk lehernya sendiri karena merasa takut.
"Tumben lo datang kesini? Biasanya ada di lapangan basket." Suara itu lagi, tapi Gita tak melihat ada seseorang di tempat ini selain dirinya. Ada suara tapi tak berwujud membuat Gita melau berpikir yang tidak-tidak.
"Siapa ya?" Tanya Gita untuk memastikan bahwa suara itu bukan berasal dari makluk yang sedang mengganggu pikirannya saat ini.
Tak ada jawaban, nyali Gita yang semula besar mulai menciut. Pikiran Gita sudah entah kemana yang dia inginkan saat ini pergi dari tempat ini, gagal sudah niat untuk tidur karena terganggu dengan makhluk yang tak diketahui jenisnya itu.
Gita yang semula duduk bersandar kini mulai berdiri dan ingin berbalik dan tentu saja ingin melangkahkan kakinya sejauh mungkin dari tempat ini.
Bugh
Terdengar suara benda jatuh dan tak berselang lama terdengar suara langkah kaki yang mendekat, ingin rasanya Gita berbalik untuk memastikan bahwa itu manusia bukna makluk yang ada dipikirkannya.
Anggap lah Gita penakut dengan makhluk yang tak kasat mata, itu semua disebabkan oleh kejailan panitia MOS di sekolahnya dulu, dimana kakak panitia dibagi menjadi dua kelompok, satu kelompok untuk mengarahkan peserta MOS dan satu kelompok lagi yang menjadi hantu-hantu untuk menakuti para peserta MOS.
Memang awalnya berjalan lancar namun saat jam menunjukkan pukul tengah malam atau jam 00.00, semua mulai merasa ada yang salah, terdengar suara lolongan anjing dimana-mana satu persatu peserta MOS mengalami kesurupan hingga menjadi kesurupan massal.
Walaupun Gita tidak mengalami kesurupan namun melihat teman-temannya yang berterik histeris secara bersaman membuatnya takut.
Dan sekarang dibawah pohon rindang ini Gita mendengar suara tampa wujud membuatnya merasa takut.
"Git kok gue dikacangin." Kata orang itu lalu menepuk bahu Gita.
"Aaakh."
'Juna? jadi dari tadi yang ngomong itu dia?' Pikir Gita
"Gak perlu teriak juga kali Ta!"
"Gimana gak teriak! Gue kaget tau." Jelasnya Gita, "dan lo juga gue tanya siapa malah gak nyaut hampir aja_"
'hampir aja gue keceplosan kalau gue tadi takut dan mau lari, tengsin gue kalo dia tau gue takut sama hal-hal ynag begituan' pikir Gita.
"Hampir aja apa?" Tanya Juna dengan penasaran.
"Gak jadi deh."
Juna masih memberi tatapan curiga ke arah Gita, menurutnya seperti ada yang di sembunyikan Gita darinya.
"Jun lo sering ke sini?" Tanya Gita untuk mengubah topik pembicaraan mereka dan juga merasa risih karena ditatap Juna seperti itu.
"Hmm." Jawabnya singkat tanpa perlu membuka mulutnya dan masih menatap Gita dengan tatapan curiga.
"Jun lo gak usah natap gue sebegitunya, entar kalo lo tiba-tiba suka sama gue gimana? Kan gue juga yang repot."
"Ternyata selain cerewet lo juga narsis, gak nyangka gue."
"Tapi_" belum selesai Gita mengeluarkan argumennya Juna sudah terlebih dahulu memotongnya.
"Udah deh Ta, mana ada namanya tiba-tiba suka karena kelamaan natap seseorang, kalo seandainya gue natap Revan kelaman kaya yang gue lakuin ke lo terus gue jadi suka gitu ke dia, gak kan! See teori lo itu gak bener."
"Ya terserah lo deh, mana pernah gue menang argumen sama lo."
'ya iyalah gak pernah menang, orang baru ngomong aja udah dipotong sama dia' pikir Gita."Oh ya gue mau cerita sama lo." Kata Gita saat teringat nama Revan saat Juna tadi menyebutnya.
"Cerita aja."
"Ini cerita tentang teman gue, dia bingung sama cowo yang bisa dianggap perhatianlah sama dia, terus saat dia ke cafe dia liat cowo itu di cafe yang sama dengan dia, tapi cowo itu gak pergi sendiri dia sama cewe yang agak lebih tua beberapa tahun dengan dia ya kira-kira 8 atau 9 tahun lah, nah teman gue ini bingung dia mau nanya ke cowo itu siapa cewe yang ada di cafe itu. Jadi menurut lo dia nanya aja atau gak?" Tanya Gita mengakhiri ceritanya.
"Teman lo itu suka dengan cowo itu?" Tanya Juna balik.
'suka? Kepikiran suka ke Revan aja gak' pikirnya.
"Gak tau sih, gue gak ada nanya kalo dia itu suka atau gak ke cowo itu."
"Lo gimana sih! Lo cerita ke gue tentang teman lo itu tapi lo ya aja gak nanya kalau dia itu suka atau gak ke cowo itu, tapi dari cerita lo tadi kayaknya teman lo itu suka sama cowo itu. Dari cerita lo gue bisa narik kesimpulan kalau teman lo itu lagi cemburu." Jelas Juna dengan santai.
'CEMBURU! Gak mungkin.
SUKA! Sama Revan! Yang benar aja' Pikirnya."Ya gak lah Jun... dia aja baru kenal kurang dari dua bulan dengan cowo itu."
"Gita... cinta itu gak mengenal waktu, lo bisa aja jatuh cinta ke seseorang dengan hitungan bulan, minggu, hari bahkan jam. Jadi ada kemungkinan dong kalo teman lo itu suka sama cowo itu." Jelasnya.
'masa sih gue suka sama Revan'
TBC
Jangan lupa vote and comments!
Kritik dan saran kalian sangat membantu ku :-)
Thanks and Keep Reading^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Yours (Slow Update)
Teen Fiction"Kenapa gue bisa suka sama lo, bahkan cinta sama lo dengan semua kelebihan dan kekurangan lo, apa kita akan berjodoh atau sebaliknya, gue sendiri gak tau." Kata Gita. "Kemana lo yang selalu memperhatikan gue. Gue ngerasa kehilangan lo, apa karena ke...