4. Ibunya Revan

14.3K 635 1
                                    

Aku tak tau pak evan akan membawaku kemana?. Sekarang aku berada didalam mobil pak evan  keheningan menyelimuti mobil ini. Tak ada satupun dari kami yang memulai pembicaraan. Lalu aku teringat akan pekerjaanku.

"Aku harus bagaimana sekarang?" Ucap batinku. Tak lama kemudian aku mendengar handphone berbunyi. Ternyata handphonenya pak evan.

"Revan"

"......"

"Apa tidak bisa ditunda?" Ucap evan sambil menoleg ke arahku. Aku hanya menundukkan kepalaku.

"....."

"Jam berapa meetingnya?"

"....." aku melihat dari ekor mataku pak evan sedang melihat jam yang ada dipergelangan tangannya.
"20 menit lagi" gumamnya kemudian dia menghela nafasnya.

"Baiklah kamu siapkan berkas berkas untuk meetingnya."

"....".

Setelah menutup telponnya pak evan memulai pembicaraan.

"Maafkan aku, aku sangat ingin makan bersama denganmu tapi ada pekerjaan yang tak bisa kutinggal." Ucapnya tanpa melihatku sama sekali karena dia fokus menyetir.

"Tak apa, lagi pula aku ingin langsung pulang pak evan" ucap kirana dengan nada datar. Padahal kirana senang bahwa dia tidak akan membolos kerja. Niatnya dia akan menelpon Roy si pemilik cafe victoria tetapi pak evan tidak jadi mengajaknya. Kemudian dia juga tidak jadi mengabari roy. Kirana melihat keluar jendela. Kirana lebih tertarik melihat yang ada diluar sana dibandingkan berbicara dengan gurunya yang baru ia kenal.

"Kalau diluar sekolah panggil aku evan. Jangan pakai embel embel pak."

"Baik pak evan eh maksud aku evan" ucap kirana.

"Rumah kamu dimana?" Tanya evan. Ya kirana akan memanggil gurunya dengan nama evan. Kemudian kirana menyebutkan alamatnya.

✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏

"Pak evan eh maksud aku evan mau mampir dulu?" Tanya kirana setelah mereka sampai didepan rumah kirana.

"Tidak perlu, lain kali aja aku main kerumah kamu" ucap evan sambil memandang kedalam manik mata kirana.

"Ya sudah, makasih ya mmmm evan" ucap kirana dengan suara pelan sangat pelan. Ketika kirana ingin turun dari mobil evan. Evan memegang lengan kirana. Kemudian evan dengan cepat mencium kening kirana. Kirana membelakkan matanya. Evan telah mencium kening kirana 2 kali.

"Ya ampun evan udah nyium keningku 2 kali. Kenapa jantungku berdegup sangat kencang? Sepertinya aku harus ke dokter jantung" Ucap batinku.

"Jangan lupa makan. Nanti sakit aku tidak mau murid kesayangan ku sakit" ucap pak evan. Kemudian kirana turun dari mobil evan. Kirana masuk kedalam rumah untuk bersiap siap untuk bekerja.

✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏

Suasana cafe mulai ramai dipenuhi pengunjung. Kirana adalah pegawai senior. Ya walaupun umurnya yang masih terbilang muda. Kirana tidak ingin seenaknya menjadi senior. Kirana hafal dengan pengunjung yang sering datang ke cafe tempat ia bekerja. Seperti mrs. Vania.

Mrs. Vania  adalah salah satu pengunjung yang sering datang ke cafe victoria. Dia datang setiap hari selasa jam 8 malam. Terkadang mrs. Vania sering mengajak ngobrol kirana pada saat pengunjung sepi. Baru saja aku melamunkan Mrs. Vania. Ternyata dia datang ke cafe.

The Crazy TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang