Alfi pov.
Gue kesal. Entah kenapa gue hari ini sangat Sangat kesal . Sedari tadi gue tidak fokus dengan pelajaran. Gue merasakan kecemasan yang sedari tadi gue rasain. Gue pindah kesekolah ini karena bokap gue yang pindah kerja dari Bali ke Jakarta dan harus menetap disini selama 7 tahun kedepan. Sebenarnya awal gue tinggal gue udah gk betah. Karena apa gue udah terlalu nyaman dibali. Dan gue juga gk bisa beradaptasi dengan lingkuangan baru. Tetapi semenjak gue bertemu dengan ana. Dimana kami bertemu di depan parkiran. Saat itu gue ingin pergi ke ruangan kepala sekolah untuk memberikan berkas yang diperlukan untuk sekolah disini. Tak disangka gue menabrak seseorang sampai jatuh terduduk. Dan yang gue tabrak itu adalah wanita yang tak gue kenal. Sepertinya dia murid disini. Gue membantu seseorang itu dengan mengulurkan tangan gue. Detik itu juga gue menarik wanita itu untuk berdiri tak disangka tarikan gue terlalu kencang sehingga dia berada didalam pelukan gue. Lalu kami saling bertatap mata. Matanya berwarna coklat tua jika terkena cahaya, kulitnya yang putih dan halus, membuat gue hampir menggila hanya karna memegangnya saja.
Saat gue sedang menikmati wajah cantiknya itu. Gue mendengar suara berat yang terdengar kesal. Wanita itu melihat siapa seseorang itu. Seketika wajahnya terlihat kaget dan panik. Kemudian wanita yang sedang didlalam pelukan gue menatap gue dengan tatapan "lepasin". Tetapi gue tak ingin melepaskannya. Sebenarnya gue ingin berkenalan denganya. Tetapi dia masih berusaha berontak untuk melepaskan dari pelukan gue. Lalu gue merasakan hentakan yang kuat dari seseorang. Dan gue lihat seseorang itu adalah pria yang lebih tua dari gue.
"Siapa dia beraninya menganggu kesenangan gue. " ucap batin gue. Gue tatap pria itu. Dan terlihat jelas kemaharan yang sangat besar dimatanya, gue hanya menyunggingkan senyum miring gue. Gue senang karena ini bakalan seru jika gue sekolah disini. Tak lama kemudian mereka pergi meninggalkan gue sendiri.
Mungkin itu hanya pertemuan yang aneh untuk seorang wanita yang cantik itu. Gue berharap gue bakalan bisa satu kelas dengannya. Dan ternyata Tuhan mengabulkan do'a gue. Kesesokan harinya gue resmi menjadi murid di sekolah ini. Saat gue ingin berjalan menuju ruangan kelas gue menabrak seseorang sampai jatuh terduduk.
"Awww, siapa sih kalau jalan gak liat liat?" Gerutunya. Kemudian gue memasang muka terkejut. Ini sudah dua kalinya dia menabrakan dirinya dengan gue. Gue merasa dia memang hobi menabrakan diri dengan orang. Kemudian gue menggulurkan tangan yang berniat menolongnya. Lalu gue lihat dia menghiraukan uluran tangan gue. Gue hanya bisa senyum miring melihatnya yang sombong tak mau menerima pertolongan gue. Kemudian gue memulai percakapan yang basa basi.
"Eh lo kan yang waktu itu?" Ucap gue yang sebenarnya hanya ingin tau dimana letak kelas XI IPS 2.
"Maaf, mungkin kamu salah orang" gue hanya berdecak kesal saat dia ingin pergi. Kemudian gue menahan tangannya.
"Lepasin aku. Kamu gak dengar sudah bel masuk." ucapnya seraya berusaha melepas genggaman gue namun sayang tidak terlepas.
"Tunggu dulu, gue mau nanya!" ucap gue. Gue melepaskan genggaman dari lengannya . Karena disini banyak orang. Gue gk mau terkena masalah saat pertama gue masuk disini.
"Nanya apa? Cepetan" ucapnya terlihat ketus.
"Kalau kelas XI IPS 2 dimana?" tanya gue dengan cepat. Gue melihat dia membelakkan matanya terlihat kaget dengan ucapan gue. Seketika gue melihat dia tersenyum senang. Gue terpaku saat gue melihat senyuman nya yang membuat gue gk fokus dengan apa yang ucapkan. Saat gue sadar dari terpana nya gue, gue melihat dia pergi dahulu. Mungkin dia memang terburu buru.
Sesaat gue mengingat apa yang tadi dia ucapkan lalu gue melangkahkan kaki menuju ruang kelas yang dia arahkan tadi.
✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏
Gue lelah sedari tadi gue naik turun tangga tak bertemu dengan kelas yang tadi wanita itu arahkan.
"apa jangan jangan gue dikerjain? . Oh shit?! " gue hanya bisa menggerutu didalam hati. Ingin rasanya gue menyumpah serapa kata kata kotor didepan mukanya. Karena gue lelah baju gue sudah tak rapih seperti tadi, rambut acak acakan. Sumpah baru kali ini gue dikerjai dengan cewek. Pada akhirnya gue bertanya dengan salah satu kakak kelas bertanya kelas yang gue maksud. Kemudian gue berlari secepat mungkin untuk tak tertinggal pelajaran pertama.
Saat ini gue berada dideapan ruang kelas yang sedari tadi gue tuju. Kemudian gue menarik nafas lalu gue ketuk pintu kelas.
"Permisi bu" ucap gue. Tak lama kemudian guru yang sedang menerangkan menjawab sapaan gue. Seketika semua murid yang berada didalam kelas memperhatikan gue yang sedang kacau balau ini. Sebenarnya gue malu dengan keadaan seperti ini. Tetapi gue harus menahan malu, jika tidak gue akan diomelin abis abisan sm ayah.
"Ya ada apa?" Jawab guru itu. Sebenarnya gue masih ngos ngosan akibat lari tadi.
"Ini kelas XI IPS 2 bukan bu?" tanya gue berharap untuk segera masuk dan istirahat sebentar untuk mengatur nafas ini.
"Ya benar"
Gue mengela nafas lega "huh, baguslah. Saya murid pindahan bu. Maaf saya terlambat masuk tadi saya nyasar bu jadi maaf bu" ujar gue yang hanya bisa menundukan kepala karena memang ini kesalahan gue. Jika gue tadi tak mengikuti omongan wanita itu. Ini gk bakalan terjadi.
"Nyasar? Kamu tau ini jam berapa? Sebentar lagi jam mengajar saya habis dan kamu baru masuk. Baru hari pertama sudah membuat kesan buruk." ujar guru itu. Ya mau gimana lagi, lagi pula gue juga gak mau membuat kesan pertama yang buruk seperti ini.
"Maaf bu saya tidak akan mengulanginya lagi" gue hanya bisa menjawab itu. Karena gue terlalu lelah untuk berdebat dengan yang lain.
"Ya sudah silahkan masuk. Lain kali jangan diulangin lagi" ucap guru itu.
"Baik bu makasih" kemuadian gue memasuki ruangan kelas yang dibarisan pertama yang dekat pintu. Kemudian gue melihat seseorang yang sibuk dengan bukunya. Gue menghampiri seseorang itu karena disampingnya tak ada orang duduk, alis kosong.
"Hmmmm, boleh gk gue duduk disamping lo?" tanya gue yang sedikit canggung.
"Gak boleh ada orangnya. Tapi dia hari ini gak masuk" gue kaget setengah mati. Ini orang yang membuat masalah dengan gue. Dan dengan sombongnya dia bilang ada orang yang menempatinya. Gue males untuk mencari tempat duduk yang lain. Gue harus mencari alibi untuk duduk sementara.
"Untuk sementara aja kok. Nanti kalau orangnya udah masuk gue pindah duduk deh" ucap gue. Memang untuk sementara. Dalam artian gue ingin istirahat sebentar.
"Gak! Masih ada tempat duduk lain kan. Kenapa harus disini ha?" arrrgh gue lupa jika cewek ini sangat keras kepala dan tidak mau mengalah. Saat gue ingin mengeluarkan kata kata kotor. Guru yang sedari tadi memperhatikan kami berbicara.
"Ada apa ana?" Tanya guru itu. Yang gue gk tau namanya siapa.
"Ini bu, murid baru ini mau duduk disebelah saya bu"ujarnya. Gue cuma memutarkan bola mata malas ketika dia berbicara.
"Saya cuma duduk sementara kok bu. Kalau orangnya udah masuk lagi saya pindah duduk." ucap gue yang gak mau kalah.
"Huh. Ya sudah ana biarkan dia duduk disamping kamu. Oh ya nak nama kamu siapa?"Gue tersenyum puas saat guru itu menengahi perdebatan ini.
"Alfianysah bu" ucap gue dengan lantang.
"Baiklah alfi, silahlkan duduk" ucap guru itu
"Makasih bu" kemudian gue duduk disampingnya kemudian gue mendengar gerutuan seseorang. Siapa lagi jika si ana. Yang gue tau namanya dari guru itu. Gue cuma tertawa puas dengan grerutuannya dia.
________________TCT________________
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crazy Teacher
Romance"Oh aku rasa dia gila. Ya dia gila. Bayangkan saja bagaimana bisa seseorang jatuh cinta secepat itu! Aku rasa tidak ada seseorang seperti itu." Kirana Adela Putri "Mungkin dia berpikir aku telah gila. Mana ada orang yang baru dikenal langsung mengaj...