21

4K 112 4
                                    

Beberapa Menit kemudian kita telah sampai dirumah ku. aku menghela nafas secara kasar, karena aku lelah dengan kejadian hari ini. aku menengok ke arah kirana, ternyata kirana sudah tertidur lelap. matanya yang terpejam terlihat lebih cantik dari biasanya. aku turun dari mobil, kemudian aku membuka pintu mobil di samping kirana. dan ku gendong kirana ala bridal menuju kedalam rumah ku. aku merasakan jika kirana sedikit tak nyaman saat ku gendong. tetapi masih terlihat tertidur.

aku menaiki anak tangga satu persatu dengan mudah kemudian aku menuju kamar kirana dan terlihatlah kamar yang berwarna biru muda. kenapa biru muda karena kirana lebih suka biru dibandingkan merah muda. ku baringkan kirana diatas ranjang, ku lepas sepatu kirana satu persatu. disini terasa panas udaranya, ku menyalakan ac di kamar kirana. ku tarik selimut untuk menyelimuti kirana. dan ku duduk di pinggiran ranjang. ku usap pelan rambutnya, menatap saat dia sedang tertidur, aku tersenyum senang bila ingat dia sedang tersenyum. aku menundukkan kepalaku untuk mencium kening, kedua pipi, dan tak tertinggal kucium bibir lembut kirana dengan sangat pelan. supaya dia tak terbangun. aku terkejut ternyata bibirnya sangat manis sekali seperti permen. aku beranjak dari ranjang kirana menuju pintu keluar kamar, ku buka pelan pintu dan ku tutup kembali pintunya. dan aku pergi menuju kamar untuk beristirahat.

✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏

ku terbangun saat alarm ku berbunyi. kepalaku terasa berat. ku ingat ingat kembali apa yang sudah terjadi. Kenapa aku bisa sampai di kamar ini. Oh , aku baru teringat kemarin aku berdebat dengan evan kemudian menyuruh ku menjauhi alfi dan kemudian aku tertidur di mobil. Ku rasa evan yang telah membawa ku ke kamar ku. ku bangkit dari tempat tidur ku. kemudian aku berjalan menuju kamar mandi untuk bersiap  ke sekolah.

setelah sudah siap semuanya aku turun ke bawah untuk sarapan. aku melihat evan sudah rapi dengan seragam guru di sekolah ku. aku menarik kursi disamping evan kemudian aku duduk. saat hendak ku ambil roti. evan memukul tanganku. 

"Bisa tidak kalau bertemu orang sapa dulu." ucap evan agak ketus. aku hanya terdiam

"Pagi evan." ujarku yang tak semangat.

"Kamu kenapa sih kirana? kamu masih marah dengan ku.?" tanya evan yang terlihat kesal. aku hanya mengangguk anggukan kepalaku.

"Oke kalau kamu gk suka aku pindahkan sekelas dengan rio. Kamu harus pindah tempat duduk di kelas mu." Ucap evan. yah aku tak bisa membantah dengan orang satu ini. mau tak mau aku harus menurutinya.

"Baiklah, Bisakah kita makan sekarang aku sudah lapar." tanyaku kepada evan.

"silahkan." jawab evan. tak pikir panjang aku mengambil roti dan mengisi roti dengan selai kacang. kulihat evan juga sama apa dilakukannya seperti ku.

setelah selesai sarapan aku berangkat bareng menuju sekolah. dan turun agak jauh dari sekolah supaya tak ada yang curiga tentang aku dan evan. Kegiatan ini sudah seperti rutinitas ku sehari hari bersama evan. 

Sesampainya di sekolah aku langsung menuju kelas ku yang berada dilantai dua. aku melihat di kelasku cuma ada beberapa murid yang baru datang. aku melihat sekitar dan benar dugaan ku. kalau Nia (teman sekelasku) itu duduk sendiri. ku hampiri nia dan kusapa dia.

"Hai Nia, aku boleh gk duduk disamping kamu?" tanyaku dengan nia. aku melihat nia dengan raut muka bertanya.

"Kamu bukannya duduk dengan anak baru itu?" ucap nia. aku hanya menggaruk tengkuk ku yang tak gatal.

"Aku lagi pengen duduk sesama wanita nia." aku mencari alasan yang tepat untuk menjelaskan situasinya.

" Aku tau kau hanya menghindar dari anak baru itukan? "  jawab nia penuh selidik. Aku duduk dikursi berhadapan nia.

The Crazy TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang