17.

9.5K 383 22
                                    

Setelah Evan pergi dari ruangan ini. Aku langsung menumpahkan air mataku.  Aku tak pernah melihat evan marah seperti ini. Apalagi evan tak pernah membentakku seperti tadi. Aku melihat sisi lain dari evan yg belum ku kenal sebelumnya. Aku merasakan ada yang memelukku. Roy memelukku membawa ku kedalam pelukannya. Menenangkanku dari pikiranku yang sedang kacau dengan sifatnya evan. Aku menangis sejadi jadinya diperlukannya.

"Sudahlah Kirana, Revan memang begitu. Dia itu tidak suka ada yang menyentuhmu. Apalagi menyakitimu seperti itu." ucap roy masih memeluku

"Tapi roy, evan... "

"Sudahlah Kirana lebih baik kamu pulang. Istirahat yang kamu butuhkan sekarang. Jangan pikirkan yang tadi. Aku sudah memaafkanmu. " ucap roy yang memotong perkataanku. Aku hanya mengangguk anggukan kepalaku sebagai jawaban.

✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏

Saat ini aku sedang berada didalam mobil bersama evan. Selama diperjalanan pulang tak ada satupun dari kami yang mengawali pembicaraan. Aku melihat kearah evan, evan sedang fokus menyetir. Aku menghela nafas secara kasar, kemudian aku mengalihkan pandanganku ke arah luar jendela.

Aku melihat banyak pejalan kaki yang sedang menunggu anggkutan umum, ataupun penjual asongan yang berlalu lalang untuk menjajahkan daganggannya. Aku merasa lelah karena selama perjalanan pulang terasa lama menurutku. Karena sedari tadi mobil yang kami tumpangi bergerak sedikit demi sedikit. Bukan Jakarta namanya jika tidak macet.

"Bete" ucapku. Evan yang mendengar gumamanku langsung menoleh kearahku sambil menaikan sebelah alisnya. 

Aku menatap evan dengan tatapan bertanya. Evan mengangkat bahu acuh. lalu kembali fokus menyetir. Aku menghela nafasku. Aku sudah jengah dengan situasi seperti ini.

"Evan" panggilku dengan nada lembut. Evan hanya menjawab dengan deheman.

"Aku minta maaf soal tadi siang" ucapku sambil merubah posisi dudukku menghadap evan. Tak ada jawaban dari evan.

"Aku mohon padamu evan jangan diam seperti ini. Aku bingung harus gimana. Aku ingin menjawab pertanyaanmu yang tadi siang tapi alfi sudah menjawabnya duluan" ucapku seperti orang frustasi. Tak lama kemudian evan menatapku.
"Baiklah akan ku maafkan." ucap evan yang melihatku datar

"Terima Kasih evan" aku tersenyum senang mendengarnya.

"Asalkan kamu mau mengikuti perkataanku yang tadi diruangan roy? " ucap evan

Senyumanku pudar digantikan oleh pandangan bertanya ke arah evan. "Perkataan yang mana?" tanyaku.

"Jauhi alfi" ucap evan singkat padat dan jelas

"Apa?!" aku tak menyangka evan menyuruhku menjauhi dia. "Aku tak bisa melakukannya! " aku menolak permintaannya.

"Kenapa tidak bisa Kirana?" ucap evan yang tertarik dengan permintaan nya yg ku tolak.

"Karna aku sekelas dengan dia, lalu aku juga duduk sebangku dengan dia Evan" jelasku.

"Kalau begitu pindah tempat duduk" ucap evan yang masih tenang

"Aku harus duduk sebangku dengan siapa evan?? " tanyaku.

"Dengan siapa gitu asalkan jangan dia! "

"Jika aku tidak mau? " tantangku

"Jika kamu tidak mau. Akan aku pindahkan kamu kekelas XI IPS 4 sekelas dengan Rio" ucap evan tak terbantahkan.

"Hah?! " aku tak bisa menyembunyikan kekagetanku dengan ucapanya evan barusan. Rasanya diriku ingin menyakar wajah tampan nya itu supaya dia sadar apa yang dia ucapnya tadi.

"Gampang kok aku tinggal bilang kewali kelasmu suruh kamu pindah kelas. Selesai" ucap evan. Terkadang sifat evan seperti anak kecil.  Yang permintaan nya selalu diturutin jika belum terturutan pasti bakal mendesak orang itu agar diturutin membuat orang lain pusing karna sifatnya.

Aku bersandar sambil memijit keningku yang terasa pusing.  Hari terlalu banyak kejadian yg benar benar menguras tenagaku.  Aku memejamkan mata yg terasa menagantuk. Biarkan aku terlelap dalam mimpi walau sebentar

_________________TCT_________________

hai semuanya maaf yah aku baru bisa updet ceritaku.  Aku harap kalian suka sama ceritaku.  Jangan lupa habis membaca vote dan commentnya. Oke terima Kasih 😙😙

Salam hangat
Fadhilah19NV 💞

The Crazy TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang