Hanya pada-Nya kita meminta
Mengadu pada sang tertinggi
Teruslah berupaya dan memberikan cintamu untuk-Nya
Karena Dia yang dapat mengabulkan harapan kita semua
Membuka lembar baru telaga kehidupan keruh
Yang berisi ikan-ikan pemakan tujuanmu
Semua itu akan Dia bereskan
Memberikanmu kebahagiaan di atas impian
Denganarkan perintahnya dengan hatimu
Pikul semua risiko yang akan kau tanggung
Pada suatu masa Taleju, Sang Dewi turun ke Nepal dalam wujud manusia. Raja Nepal begitu terpukau dengan kecantikannya. Ia melakukan kesalahan fatal dan berusaha menodai tubuh suci Sang Dewi. Dewi yang murka meninggalkan dunia, kembali ke kahyangan meninggalkan kutukan sangat mengerikan. Belakangan, Sang Raja menyesali perbuatannya. Lalu, membangun kuil untuk-Nya. Bersungguh-sungguh memohon ampunan. Sang Dewi memerintahkan raja untuk memilih seorang perempuan muda untuk dipuja sebagai perlambang diri Sang Dewi.Raja menuruti perintah tersebut, memilih anak-anak perempuan berumur antara tiga hingga lima tahun untuk pemujaan. Anak-anak perempuan ini kemudian dikenal sebagai para Kumari.
"Hi—"
TEP TEP TEP
"HAHAHA..."
TEP TEP
Nepal, 30 Mei 2017, Pukul 4 sore waktu setempat.
"Mister, apa kalian mau memberikan kami satu dollar?" tanya seorang anak perempuan berambut panjang berkepang kecil berambut cokelat. Kulitnya sawo matang, wajah bulat dan bermata besar. Sungguh manis kelihatannya dengan memakai Sari berselendang oranye. "Satu dollar...satu dollar." sahut anak perempuan yang lain.
"Tunggu, jadi kalian membohongi kami ya? Ck!" Miya berdecak pada dua anak perempuan manis di depannya.
"Kita sekarang di mana sih? Kok nyasar?" tanya Sara menelisik keadaan sekitar yang ramai lalu lalang orang.
"Yah, ketahuan. Tapi, kami janji buat para Mister nyaman deh. Kasih kami satu dollar,ya!" ucap anak perempuan itu sedikit memaksa.
"Pokoknya laki-laki suka deh! Kalian pasti keenakan." rayu anak perempuan satunya.
"ANAK-ANAK!K-KALIAN NGOMONG APA SIH?!" teriak Miya kesal menggiring Sara pergi dari anak-anak perempuan jahil yang membawa mereka ke tempat asing.
"Ada yang salah? Nggak mau beri ya?"
"Ya, nggak mau!" bantah Miya.
"Tapi, kalau kami nggak dapat tamu. Malam ini kami nggak bisa makan."
"Apa?!" Miya melongo.
"Mungkin mereka nggak punya satu dollar." Bisik dua anak perempuan di depan Miya dan Sara.
Miya ingin menjitak perempuan kecil di depannya. Hanya saja, ia masih menahan kesabaran demi Sara. Sahabatnya yang ingin mengadakan perjanjian dengan Sang Dewi dan Sang tertinggi. Dalam hati, ia sudah berapi-api ingin menyingkir dari tempat dengan gang sempit berbau sampah.
"Sungguh Om, kami nggak bohong. Kakak kami dulunya seorang Dewi. Jadi, dia sangat cantik." Anak perempuan berambut panjang tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memento
ParanormalDia... Dia yang kau cintai-, maukah kau mengorbankan semua untuknya? Dimana dirimu harus memilih setiap konsekuensi dari yang kau lakukan. Hidup tanpamu atau waktu yang kau punya harus dikorbankan dengan Sang iblis? Dalam hatimu, kau ingin sekali me...