First Moment

157 9 0
                                    

Ini hari pertamaku menginjakan kaki disekolah baru. Perasaan tak sabar , sekaligus gugup seakan sedang menjangkit ku saat ini.
Jantungku berdebar dengan cukup kencang  semua jari tangan ku mendadak membeku, Hari pertama di sekolah baru benar-benar membuat diriku mendadak Sakit  .  Ini benar-benar kali pertama aku merasakan seperti ini .

Gugup itu perasaan pertama kali yang bisa aku sampai kan .

Ada perasaan takut dalam hati kecil ku, maklum lah aku juga pindahan dari luar jakarta , aku  harus ikut kedua orang tua ku yang harus menjalani tugas di Ibukota ini. Aku takut siswa disini akan enggan berteman dengan ku karna aku pindahan dari luar daerah . Apalagi Jakarta terkenal dengan anak-anak gaul yang sangat amat memperdulikan gengsi mereka. Jadi kemungkinan aku akan sedikit kesulitan bergaul dengan mereka.

Baik , kita buang pikiran itu sejenak . Toh mereka juga nanti akan mengenal ku dan aku juga akan menjadi keluarga mereka di sekolah ini hingga tamat kelulusan nanti .

Aku melangkah kan kaki ku dengan mantap menyusuri lorong-lorong kelas  dan semua siswa yang ada di lorong itu seakan menghentikan aktifitas mereka untuk beberapa detik saat aku melewati kelas-kelas mereka.  Semua mata siswa yang ada di lorong itu seakan tertuju pada ku , mungkin karna seragam yang ku kenakan berbeda dengan mereka kenakan .

INI BENAR-BENAR MENEGANGKAN.

Perasaan ku menjadi semakin tak menentu saat aku berjalan melewati mereka . terutama banyak siswa laki-laki yang tak jarang memberi sahut-sahutan menggoda ku saat melewati mereka .

Masa bodo .

Aku mempercepat langkah ku menuju ke ruang guru , dan mengambil smarphone ku dari saku . Berusaha sebisa mungkin mengalihkan kepanikan ku . Aku menatap layar smartphone ku membaca pesan dari Bunda-ku yang menyuruh ku untuk menemui seorang guru yang kebetulan mengurus ke pindahan ku ke sekolah ini.

Bug

" Aww...!."
Aku tersungkur dilantai.

 tiba-tiba tubuh ku ditabrak oleh sesuatu dari arah belakang yang membuat ku kehilangan keseimbangan dan jatuh di hadapan semua siswa yang mungkin sedang menahan tawa nya dalam-dalam saat ini.

Ralat ternyata bukan sesuatu tapi seseorang .

Orang itu terlihat mengulurkan tangannya untuk membantuku berdiri. Aku sempat berusaha menatapnya , namun paparan sinar matahari membuatku sulit untuk wajahnya. Aku menyambut  uluran hangat tangannya dan berdiri merapikan kembali pakaian ku.

" Lo gapapa?." tanya nya dengan lembut , aku menggeleng. Beberapa saat kemudian aku mengangkat wajah ku dan melihat laki-laki itu . Tampak samping , paras lelaki yang berdiri di depan ku sembari melirik jam tangannya sangat membuat ku mematung untuk sepersekian detik .

Dia sangat mempesona. Aku yakin semua siswi disini banyak yang mengidolakan dirinya. Munafik jika ada salah satu siswi saja yang tidak mengagumi laki-laki ini.

" Shit ! Telat gue." gerutunya  . Tanpa berbalik lagi , ia langsung berlari menghilang dari hadapanku. Aku bisa melihat sekilas wajah laki-laki itu saat ia mengangkat wajahnya , alis  yang dia punya cukup tebal , badan yang cukup berisi dan terlihat atletis menurut ku . Tapi masalah yang mengganjal di mata ku adalah dengan pakaian yang bisa dibilang Tidak rapi . Sayang sekali , wajah yang begitu rupawan dan badan bagus yang ia miliki tidak di sertai dengan pakaian yang rapi. Tapi , dia bergaya seperti itu saja aku sangat terpesona apalagi dia bergaya rapi . Mungkin aku bisa tergila-gila dengannya.

Complicated Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang