15th Moment

27 3 0
                                    

Terik matahari sangat menyorot mataku siang ini , membuat ku sulit untuk melihat bola yang melambung tinggi keatas. 

" Nya ! Awas." teriak salah seorang siswa . Dan bola itu berhasil mengenai kepala ku dengan keras , membuat ku terjatuh di tengah lapangan.

Anak-anak langsung berkerumun membantu ku untuk bangun .

" Nya , lo gapapa kan?."

Semua anak terlihat berkerumun membantuku tetapi tidak dengan Gilang , Agatha dan Evelyn. Mereka justru hanya duduk dan menonton ku yang ke sakitan. Tatapan Gilang sangat Jelas tertuju pada ku .tapi seakan dia menahan diri , dan tak mau acuh dengan diriku. Agatha dan para kurcacinya itu justru mentertawa kan ku dari kejauhan . sepertinya ia sangat senang melihat ku seperti ini .  

Arga datang , membawakan ku sebotol air minum dan handuk kecil .

" Nya ... Ada yang mau gue omongin sama lo." ucap Arga sambil memberikan Botol minuman.

" Ya , ngomong aja Ga..." balasku , Arga mengeluarkan Ip nya dari saku celana nya.

Ia mencari sesuatu di Iphone nya,  kemudian dia menimang - nimang Iphone nya - Arga terlihat ragu untuk memberi tahunya padaku.

Aku langsung merebut Iphone Arga , tapi dia nampaknya terlihat pasrah dengan sikap ku. Layar itu menampilkan sebuah Screenshot dari hasil percakapan Arga dengan Kemal semalam.

Abidzar Kemal

Lo beneran suka sama Anya Mal?.

Duuhh... Maaf ya ga level kaya nya Anya sama gue.

Parah banget lo ! Anya kan cantik . Lagian lo juga selama ini deket sama dia , pernah nembak juga.

Alah ! Itu mah pencitraan doang , lagian cewek murahan , cewek kaya pipis dugong gitu ngapain gue pacarin.

Issshh...anjir , parah banget lo Gilss 😑😑😮

Hahaha....lagian gue suka nya sama Evelyn bukan sama dia. Wahyu? Wahyu tertarik sama Anya , gatau kenapa deh !

SUMPAH MAL !! JAHANAM BANGET LO.


Air mataku perlahan mulai memenuhi pelupuk mata ku , tapi aku berusaha untuk menahannya . Aku memberikan kembali Iphone Arga , ia menatap ku dengan rasa miris . Aku mencoba tersenyum tenang di depan Arga , meskipun aku tau saat ini aku tak mampu seperti itu.

" Nya? Lo gapapa kan?." tanya Arga khawatir.   " Gapapa ko Ga. Sumpah." kata ku.

" Duh , gue jadi ga enak sama lo."  sambung nya . Aku meraih bahu Arga dan meremasnya kuat dengan senyuman palsu yang terhias di wajah ku ini , aku harap Arga tidak memperpanjang masalah ini .  Arga memasukan Iphone nya ke dalam saku , dan pergi meninggalkan ku.

Complicated Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang