Hari-hari terlewat begitu saja . Semakin hari Gilang selalu memberiku sebuah kejutan manis dengan perubahan sikapnya yang berangsur-angsur berubah . Dia bukan lagi manusia dingin yang selalu memasang wajah datar pada teman-temannya apalagi sekarang dia sekarang mulai kembali belajar dengan giat , ia kembali ke jalan yang ia tempuh dulu .
Kini Gilang tidak bersikap dingin lagi ke teman-temannya. Yaa... Walaupun sedikit sikap dinginnya masih nampak.
Aku sengaja datang 15 menit sebelum bel masuk karna aku tau Gilang akan datang di menit-menit kritis seperti ini , karna dia bilang Bu Helen tidak mungkin keluar dari ruang guru saat beberapa menit sebelum bel masuk .
Suara mesin motor yang sangat ku kenal mulai terdengar bergema di lorong-lorong yang terlihat sepi hari ini . Aku sengaja berbalik badan untuk memastikan kehadiran orang yang ku terka dalam hati benar muncul adanya atau tidak .
itu Gilang .
Dia terlihat sedang melepas helmnya dan merapikan rambutnya yang nampaknya rusak karna helm yang ia kenakan . Dia selalu bisa menggugah hati kecil ku .
Sampai saat ini aku masih belum bisa mendefiniskan perasaan yang sedang menjangkit diriku setiap kali bertemu dengan Gilang . Aku hanya membiarkannya semua berjalan seperti air , dan aku hanya bisa percaya jika semua ini nantinya akan ada jawabannya .
" Anyaa." sapa Gilang dari jauh.
Aku melambaikan tangan kearahnya , membuat dia jalan lebih cepat menghampiri ku.
" Gilang sekarang deket banget Nya , sama lo. Bikin Envy aja." beringsut Agnes sambil meminum Jusnya. Kehadiran Agnes dan Evelyn yang sama sekali tidak aku sadari membuat ku sedikit terkejut .
Aku menautkan kedua alis ku , dan tertunduk.
" Hai Nya , Nes , lyn." ucap Gilang yang sudah berdiri di hadapan kami bertiga.
Agnes dan Evelyn saling bertukar pandang , sambil melambaikan tangan dengan lesu dan terseyum kearah Gilang.
" Baru dateng Lang?." kata ku , Ia mengangguk
" Ke kantin yuk Nya..." ujar Gilang seraya memainkan rambutnya . Agnes mengedipkan matanya beberapa kali kearah ku , seperti memberiku sebuah tanda agar aku mau menyetujui ajakannya .
" Kebeneran banget Vanya ngajakin kita kesana." Ujar Evelyn cepat membuat ku membulatkan mata ku kearah mereka .
" Yaudah , kita kesana bareng aja ." Tukas Gilang . Agnes dan Evelyn mengangguk bersamaan .
Kami berempat berjalan beriringan ke kantin yang biasa kelas kami datangi . Sebenarnya disini ada banyak kantin yang buka , tapi kekuasaan kami berada di daerah Bu Kotjo dan Bu Atih yang terletak di pojok kantin .
" Gih pesen makanannya Lang !." titah Agnes .
Gilang menautkan alisnya , seraya mengangguk-angguk .
" Bagus yaa nyuruh-nyuruh !." sindir Gilang yang di tujukan pada Agnes .
Agnes terkekeh geli karna melihat ekspresi .
" Ya iya lah , secara jelas lo laki sendiri kita bertiga . Lo kalah jumlah."
Gilang mendengus , " Terserah lo deh ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated
RandomProlog Ini adalah sebuah cerita percintaan yang cukup rumit dalam masa SMA , bahkan sampai mereka telah melewati masa SMA mereka. Itu adalah yang dialami Vanya , ia jatuh cinta kepada bad boys yang pintar dan yang memiliki seribu bayangan yang sedi...