second moment

70 6 0
                                    

HAI READERS....!!

MAAF YA SEBELUMNYA .  kemungkinan beberapa part dari Complicated dan Sekuel nya yang sedang di proses akan di PRIVATE karna alasan tertentu .

mohon pengertiannya .


jadi tetap setia pantengin COMPLICATED yaa..



_____________________________________________________________________________________________________

Langkah ku menyusuri lorong pagi ini tidak begitu bersemangat dengan hari-hari sebelumnya . Ya bukannya sudah malas datang ke sekolah , tapi semalam aku harus menyerahkan waktu tidur ku untuk mengerjakan PR yang diberikan Bu Erna yang di minta untuk di kumpulkan pagi ini. 

Hari ini sama seperti hari-hari sebelumnya , lorong menjadi tempat anak-anak berkumpul saat menit-menit mendekati bell masuk .  Tapi kebanyakan yang ada di sepanjang lorong ini adalah siswa laki-laki , sedangkan siswi nya selalu berada di dalam kelas melakukan kesibukannya masing-masing .

aku menyumbat pendengaran ku dengan earphone  dan musik yang lumayan keras . Pagi ini aku benar-benar kehilangan belajar ku , rasanya aku ingin membaringkan tubuhku diatas benda empuk dan memejam kan mata ku untuk beberapa menit saja. musik yang mengalun indah di telinga ku seperti sedang menina bobokan ku saat ini . tapi , aku masih dalam kondisi berjalan mana mungkin aku tertidur dalam kondisi berjalan seperti ini.

" Nya....!."

Seru seseorang yang cukup keras hingga membuat mata ku spontan terbuka dan kehilangan rasa kantuk ku .

Arga? Ngapain dia - aku menatapnya dengan pandangan kosong.

" Hai." sapanya

" hai."

" lo mau kemana?."

Ya ke kelas lah bego banget si ! .

" kelas." balas ku dingin

" Bareng dong Nya." balas Arga dengan memasang wajahnya yang SOK IMUT .

" Hmm.."

aku mengucek mata ku yang sudah sulit diajak kompromi.

" Diiih , bahasa lo kok kaya Gilang sih."

Aku menoleh kearah Arga yang baru saja menyebut nama Gilang .

" Anyaa !."

Suaranya tak asing di telinga ku , aku pun langsung menoleh kearah sumber suara tersebut.

" Kemal?!." balasku.

Entah kenapa rasa kantuk ku menghilang total saat Kemal datang di hadapan ku.

" Aaah... Biang rusuh."  gumam Arga .

Aku tak menanggapi apa yang Arga katakan barusan , meskipun sebenarnya aku sedikit penasaran apa alasan Arga mengatakan Kemal itu BIANG RUSUH  , bukannya temannya si Gilang juga sama halnya seperti yang dia katakan .

Ketika Kemal beberapa langkah lagi , Arga terlihat menghamburkan pandangannya kearah lain seraya berkacak pinggang . 

" Gue duluan ya Nya." ucap Arga yang terus menghilang saat jarak Kemal tinggal beberapa langkah lagi.

" Eh...Argaa.."   seru ku , Tapi Arga sama sekali tak menghiraukan ku , ia malah berjalan cepat menaiki anak tangga seperti menghindari kedatangan Kemal .

Complicated Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang