" Nyaa.. Anya... Bangun cuuuy... Temen lo nunggu di bawah."
Sentuhan tangan Bagas membuat mataku terbuka perlahan. Mataku langsung tertuju kearah jam yang menunjukan pukul 18.30 .
" Temen lo nunggu di bawah." ujar Bagas lembut .
Aku masih belum menyadari jika aku punya janji dengan Kemal
" Siapa yang dateng ,Gas?."
Bagas beranjak dari pinggir ranjang ku dan berjalan mendekati pintu . Ia menaikan kedua bahunya bersamaan sebelum akhirnya ia berbalik badan menatap ku dengan wajah menjengkel kannya itu .
" Mana gue kenal temen lo , Nya.. Dia bilang mau ke pesta birthday party temen lo . Gitu doang." Jelas Bagas .
" ASTAGA !!! gue lupa." pekik ku yang langsung menegak kan tubuh ku dan menyingkap selimut yang masih ingin ku peluk-peluk .
" Cepetan siap-siap , kasian tuh dia nunggu."
Aku langsung berkesiap bangun , dan merenggangkan kembali badanku.
" Yaa Gas , iya."
Rasa nya sel otak ku mulai melemah sampai-sampai aku melupakan janji ku dengan Kemal .
Aku hanya memiliki waktu 30 menit untuk bersiap sebelum Bagas naik ke kamar dan mengacak-acak diriku.
Setelah berkaca-kaca sebentar , aku langsung menuju ke ruang tamu. Sambil menenteng sepatu wedges ku yang berwarna senada dengan Dress yang ku kenakan . Ada perasaan gugup yang amat sangat di batin ku ini , tapi ku coba tenangkan meskipun sebenarnya aku gugup setengah mati. Langkah ku terhenti beberapa menit , saat sudah menapaki 2 anak tangga terakhir .
Aku teringat akan sesuatu .
Bentar , bukannya tadi Kemal bilang batal janji?
terus itu siapa yang dateng?
Seketika otak ku yang sudah berjalan seperti semula mengingat jika Kemal telah membatalkan janjinya tadi sore . Lalu , siapa yang akan pergi mengajak ku ke pesta Bianca malam ini ?.
Aku memperlambat langkah kaki ku , mencoba memfokuskan pandangan ku pada seseorang yang sedang menunduk kan wajahnya dan berpakaian setelan tuksedo .
Wajah itu mirip dengan Gilang .
tapi apa mungkin itu Gilang ?.
Aku semakin mendekatkan langkah ku kearah belakang sofa yang berhadapan dengan posisi Gilang saat ini .
Mata ku terbelalak saat melihat sosok yang sedang bersandar di sofa ,dengan setelan tuksedo hitamnya sambil memainkan Iphonenya.
Gilang ! Apa kah ini sungguhan? Bagaimana bisa?.
Tiba-tiba Gilang merasa jika dirinya sedang aku perhatikan . Ia langsung berdiri tegap sambil merapikan tuksedonya yang berantakan karna duduk di sofa tadi.
Ia berdeham , membuat aku tersadar dari lamunan ku. Aku berjalan menghampirinya perlahan. Tatapan tajamnya sangat mengintimidasi ku , aku rasa tangan ku juga mendingin seketika . Entah kenapa setiap kali bola mataku berpapasan dengan pandangan Gilang , Aku merasa degup jantung ku selalu bekerja lebih cepat . Ini berbeda saat aku bersama Kemal .
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated
RandomProlog Ini adalah sebuah cerita percintaan yang cukup rumit dalam masa SMA , bahkan sampai mereka telah melewati masa SMA mereka. Itu adalah yang dialami Vanya , ia jatuh cinta kepada bad boys yang pintar dan yang memiliki seribu bayangan yang sedi...