27th moment

14 2 0
                                    

" Gilang....! Gilang...!."

Aku berlari mengejar Gilang tapi semakin aku berlari Gilang semakin menjauh dari ku.

Gilang masuk membuka sebuah pintu besi berkarat - Ia tak menatap ku sama sekali .

Ia hanya berjalan lesu masuk ke dalam ruangan berjeruji besi itu ; penjara .

" Gilaang..."   kata ku sambil memegang tangannya yang dingin di sela-sela pintu besi itu.

Ia masih menunduk tak menatap ku seperti biasanya.

" Gue suka sama lo , bahkan sayang. Gue ga bakalan tega liat lo disini . Gue bakalan keluarin lo di sini."   ujar ku lagi.

Gilang melepaskan tangan ku perlahan , perlahan ia menjauh ia duduk di sudut ruangan sambil memeluk kedua lututnya.  Dan perlahan ia menghilang , seperti di telan oleh tembok penjara.

" Gilaaang !!."   teriak ku histeris

Tangis ku mulai pecah tak tertahan kan , air mata ku mulai mengalir deras.

Aku menggoyang-goyang kan pintu besi itu tapi tetap tak bisa membuka pintu besi itu.



" Nyaa...Anyaa..."  

Tiba-tiba suara dari arah lain memanggil ku , seakan ada yang menyentuh ku tapi aku tak bisa melihatnya.

" Nyaa... Bangun..."

Aku langsung bangun dengan terkejut.

Complicated Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang