Aku terbangun di sebuah ruangan yang mirip dengan kamarku. Mengerjap kan mataku beberapa kali guna memfokuskan penglihatan ku yang sedikit kabur. Agnes dan Evelyn tertidur pulas di sofa kecil yang ada di kamarku.
Aku tak sadar jika Gilang tidur di pinggiran ranjang sambil memegang tanganku.
Wajahnya lebam , mungkin ini hasil perkelahian dirinya dan Alex tadi.Aku menyingkir kan tangan Gilang perlahan , menjaga pergerakan ku agar ia tak terbangun. Wajah Gilang terlihat damai da tenang , aku menyukai wajahnya yang tertidur pulas seperti itu.
Aku berniat membelai rambutnya yang hitam dan sedikit bergelombang , tapi ku urungkan niat ku untuk melakukannya . Bola mata ku beralih kearah Evelyn tertidur pulas bersandar di bahu Agnes .
Yaa...Eve teman yang baik , jadi mungkin aku akan merelakan Gilang untuknya. Apa pun akan ku berikan selama sahabatku bahagia , karna cinta tak mungkin indah jika kita juga berbahagia diatas tangis seseorang .
Tiba-tiba Gilang terbangun , mungkin ia sedikit terganggu karna aku yang terus bergerak-gerak.
Ia mengusap kedua matanya , dan mengembuskan napas pendek.
" Hai ...." sapa ku.
" Maaf ya , gara-gara gue banyak bergerak sampe lo kebangun." Tambah ku .
Nyawa Gilang nampaknya belum terkumpul . Ia hanya terdiam , menghadap kearah ranjang.
" Lo udah bangun?." tanya Gilang dengan suara yang berat - aku mengangguk. Aku masih belum bisa mengontrol perasaa ku saat Gilang berada dalam jarak dekat dengan ku seperti ini.
Oh Tuhan . Apa cinta selalu seperti ini . Dia seakan mengendalikan pikiran dan segala organ yang ku punya untuk tidak bergerak sama sekali .
Dia merenggangkan tubuhnya sambil berdiri.
" Mau kemana?." Tanya ku saat Gilang berjalan mendekati pintu.
Gilang langsung menghentikan langkahnya yang beberapa jengkal lagi menggapai pintu.
" Cari makanan. Lo ,Eve sama Agnes pasti laper." ucapnya lembut.
" Nanti kan ada Bagas." balasku , Gilang memutar bola matanya " Bagas balik malem , lo mau mati kelaperan?! Gue sih ogah."
" Ya , nggak juga sih." Kata ku seraya tertunduk . " Yaudah jangan banyak komentar !." katanya merajuk .
Gilang melangkah keluar kamar .
Gilang punya 1001 bayangan yang sulit di tebak. Dan dirinya yang satu ini , sama sekali aku tidak sukai .
Aku berbaring kembali mengistirahatkan tubuhku dan memejam kan mata sebentar. Baru saja beberapa menit , tiba-tiba seseorang membisikan kalimat pendek tapi cukup membuatku terpaku.
" Nya.... Gue tau lo suka sama Gilang. Dan gue....gue ga bisa biarin itu."
Seperti suara yang ku kenal. Suara yang sangat bisa batin ku rasakan . Suara ini sangat dekat dengan ku. Entah mengapa aku sendiri merasa takut untuk membuka mata ku , kata-kata itu sungguh meresap kedalam hati ku .
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated
RandomProlog Ini adalah sebuah cerita percintaan yang cukup rumit dalam masa SMA , bahkan sampai mereka telah melewati masa SMA mereka. Itu adalah yang dialami Vanya , ia jatuh cinta kepada bad boys yang pintar dan yang memiliki seribu bayangan yang sedi...