8

2.9K 166 14
                                    

"Kita mau makan dimana ?" Tanya Justin.

"Entah. Tanya aja sama Fia." Jawab Bianca.

Akhirnya mereka berempat pergi menghampiri Fia yang sedang duduk di taman vila.

"Bi inem sama om kemana ? Kok kamu sendiri? Oiya Fi, disini tempat makan yang paling enak dan paling murah dimana ?."
Tanya Vio bertubi tubi.

"Lagi pergi sampe besok. Hm... warteg depan aja kan murah enak juga tuh." Jawab Fia polos.

"Ya gk warteg juga, yang kekinian gitu loh. "

"Ya kalo mau murah ya warteg , mana ada jaman sekarang cafe kekinian murah." Ucap Fia.

"Yaudah deh. Yang mahal , yang bagus, yang kekinian, yang lagi jaman , yang seru, yang enak, semua deh sekalian yang ada Jupenya." Canda Justin.

"Hmm.... kalo ada Jupe mah susah. Harus pergi ke Jakarta dulu." Jawab Fia dan masih dengan jawaban polos.

"Ampun deh Fi.... bercanda doang kali jupenya. Yang enak gitu dimana kita udah kelaperan nih." Ucap Bianca tidak sabar.

"Hehehe... itu bercanda ya?. Yaudah deh Itu di depan jalan raya belok aja ke kanan, trus lurus abis itu belok ke kiri, abis itu lurus terus sampe mentok abis itu belok lagi nyampe deh." Jelas Fia panjang lebar.

"Cafenya warna apa ?" Tanya Clara.

"Ehh itu belum sampe, Itu baru sampe di indomei. Sapa tau pada haus kan? Hehehe.. " Canda Fia.

"Yhee ini anak, serius dong kita udah laper" Ujar Justin kesal.

"Hahaha maaf maaf. Tinggal lurus aja lagi sampe kok " jawab Fia.

"Bener nih itu tempat nya?" Tanya Bianca.

"Iya" angguk Fia.

"Oke, kamu mau oleh oleh apa ? nanti aku bawain" tawar Vio.

" hm... ayam goreng mentega aja sama kepiting saos padang buat ibu. Oiya kalo ada indomie goreng rasa kuah yang ada di tipi tipi itu hehe" Minta Fia sambil menunjukan cengiran imutnya.

"Kamu ada ada aja, masa di cafe ada indomie kaya gitu. Yaudah kita pergi dulu. Nanti kalo ada ku beliin."
Secara reflek Vio mengangkat tanganya dan menaruh nya di kepala Fia, sambil tersenyum manis.

"Ii-iya."

Melihat adegan itu diam diam Bianca dan Clara kesal dan langsung menarik Vio pergi.

Setelah menempuh perjalan yang lumayan jauh, akhirnya Vio, Justin, Bianca dan Clara sampai di cafe yang ditunjukan Fia.
Mereka berjalan menuju meja paling ujung yang dekat dengan pemandangan luar.

"Kalian mau pesen apa? Malam ini gue yang traktir" Ucap Vio.

"Serius nih? Tumben banget lo mau traktir tanpa disuruh" Tanya Justin tidak percaya.

"Yaudah,gak jadi"

"kok kakak Vio ngambek... jangan batal dong kak. Aku nangis nih" Manja Justin sambil berjalan memeluk tangan Vio.

"Apaan sih lo. Iya iya gue traktir. Sekarang lepasin tangan gue" Kesal Vio sambil berusaha melepaskan pelukan Justin.

"Hehehe makasih,Onii-san..." Ucap justin dengan nada manja yang dibuat buat, yang membuat Vio dan kedua perempuan yang melihatnya bergidik ngeri.

Setelah pesanan mereka sampai, tiba tiba lampu lampu cafe sebagian mati. Membuat suasana disana menjadi romantis. Dan diikuti suara piano yang dimainkan oleh laki laki berjas lengkap di tengah ruangan.

"Kayaknya Fia ngerjain kita deh. Ini sih buka cafe kekinian, tapi cafe romantis" Ucap Vio sambil melihat sekelilingnya.

Memang hampir rata rata pengunjung di cafe itu adalah sepasang kekasih, ada yang om om dan tante tante , ada juga anak anak sebaya mereka dan yang paling tua kakek kakek dan nenek nenek.
Sang kakek memakai baju jas sedangkan yang nenek memakai gaun merah pendek. Tetapi ada juga orang orang jomblo yang duduk menyendiri. Okeh abaikan yang satu ini. Kembali ke topik.

Love ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang