The Owl, Hermione!

741 95 7
                                    

Satu pondok yang tidak terlalu besar mulai saat ini akan menjadi tempat dimana aku beristirahat mulai malam ini. Jujur saja, tempat ini tidak begitu nyaman. Atau bahkan aku bisa mengatakan bahwa tempat ini bahkan tidak bisa disebut nyaman sama sekali.

"Ah.. Apa dosaku hingga aku bisa sampai di tempat seperti ini!" Akhirnya kata kata yang telah kupendam seharian ini keluar begitu saja dari mulutku. Namun belum sempat aku melanjutkan keluhan keluhanku yang lain, pintu pondok terbuka secara tiba tiba. Membuatku sedikit berjingkat dan menatap arah suara dengan mata terbelalak.

Aku baru saja membuka mulutku yang akan kembali melontarkan keluhan keluhan lain ketika si pelaku cepat cepat menyela.

"Kau harus menjelaskan itu!" Bukan panik, tapi lebih seperti nada kesal yang terdengar dalam kalimatnya itu.

"Apa? Aku bahkan tidak ingat namaku, bagaimana mungkin aku mengingat dosa besar apa ya-" Lagi lagi, Hermione, si pelaku itu menyela. Tapi kali ini dengan pukulan kecil di kepalaku. Dan sebalnya lagi, dia tidak menghiraukan pekikanku. Justru menatapku dengan pelototan yang lebih menyeramkan seolah mengancam untuk menelanku bulat bulat.

"Bodoh! Apa yang TADI kau lakukan pada Gally?" Hermione menyadari betapa kencang suara yang dikeluarkannya sesaat lalu. Kini dia mulai memelankan suaranya meskipun nada bicaranya tetap saja tinggi.

Keningku berkerut dan secara reflek mataku beralih dari Hermione, sekali lagi mengutuk otak lambatku untuk mencerna beberapa bagian yang dikatakan orang orang padaku.

Gally, lelaki berkaus coklat itu?

"Gally?" Ulangku dengan pelan. Mataku baru kembali mendapatkan keberanian untuk membalas tatapan tajam Hermione yang menuntut jawaban sesegera mungkin. Aku sendiri sungguh menyesal dengan otak leletku ini, Hermione. Percayalah.

Dia tidak membalas dengan ucapan, hanya tatapan makin tajam, muka serius yang seram, serta kedua lengan yang dilipat di depan dadanya.

"A- aku tidak tahu. Aku tidak melakukan apapun.." Jawabku dengan benar benar jujur. Jauh dari dalam hatiku. Memangnya apa yang telah kulakukan? Aku juga bahkan tidak menyentuhnya. Siapapun tahu dari tempatku berdiri tadi, aku tidak bisa meraih Gally sama sekali.

"Aku bisa frustasi jika begini terus. Ini masih hari pertamamu dan sudah terjadi kerusuhan disini. Tidakkah kau berfikir untuk menjaga identitas sihirmu barang sedetik saja?" Kini aku bisa mengatakan, Hermione sudah benar benar emosi terhadapku. Seperti seorang ibu yang memarahi anaknya atas kesalahan yang bahkan tidak dilakukan anak itu. Sementara si anak tidak bisa dan tidak berani membantah ibunya yang garang. Kau pasti bisa membayangkanku yang duduk menunduk disana dengan Hermione yang meluapkan emosinya.

Terjadi keheningan yang cukup lama. Aku merasa dengan membantah pun tidak akan menyelesaikan perdebatan kami malam ini. Rasa rasanya otakku sudah tidak bisa lagi kupaksa untuk berfikir jernih. Tubuh yang seolah hampir remuk dan otak mengepul, akan lebih baik jika aku beristirahat sesegera mungkin.

"Berhubung hanya kita berdualah perempuan disini, mereka bersedia memberi kita ruang. Tidakkah mereka sangat baik? jadi, sekali lagi kukatakan. stop being that purist!" Biar kutebak, Hermione sudah merasa putus asa. Raut mukanya terlihat lelah, sama sepertiku. Meskipun aku sendiri tidak bisa melihat bagaimana rupa wajahku saat ini. Tapi anggap saja begitu.

Pondok ini terletak terpisah dengan pondok dimana gladers lain beristirahat. Tepatnya di jejeran pondok nomor 2 paling ujung sebelum pondok para laki laki tidur. Yah, paling tidak kami tidak harus berbaur dengan lelaki lelaki asing itu di waktu istirahat malam seperti sekarang ini.

"Kau sudah mengatakan hal itu ratusan kali" aku memutar bola mataku pada Hermione. Kini dia sudah bersiap untuk mengistirahatkan dirinya di tempat tidur yang terletak di sisi lain pondok ini.

Caught Pureblood || TMR X HPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang