Sebuah tangan menahanku yang hendak membuka pintu kamar.
"Katakan padaku bahwa kilatan cahaya yang beberapa waktu lalu kulihat bukan karena mantramu!" Hermione mendesis kasar. Dia terlihat sudah siap menerkamku secara pribadi bahkan sebelum aku menjalani persidangan.
Betul, aku akan disidang atas perbuatan-sumbu-pendekku. Sebab, ketika orang yang bukan pelari memasuki labirin, dianggap sebagai kriminal disini. Yah aku tidak bisa menyalahkan mereka setelah mengetahui betapa menyeramkan di dalam sana, tapi paling tidak mereka mestinya berempati padaku setelah apa yang aku lalui? Tidak?
"Jika iya?" aku menghembuskan napas kesal lalu melengos meninggalkan Hermione untuk pergi ke tempat persidangan akan dilaksanakan.
"Mantra apa kali ini? Kau sengaja agar kau mendapatkan owl lagi?" Hermione berusaha menyamai langkahku untuk memburu jawaban lebih dalam atas perbuatanku. Astaga, apakah aku harus menjelaskan semuanya kepada semua orang? Malas sekali rasanya, lagipula mereka tidak akan mengerti.
"Akan kujelaskan nanti." Balasku singkat pada akhirnya.
Sesampainya di salah sebuah pondok berukuran lebih besar dari pada yang lain, terlihat semua penghuni glade telah berkumpul dan saling berbincang satu sama lain, hanya saja suasana yang terasa begitu serius. Aku yang sebelumnya merasa malas pun tiba-tiba merasa gugup luar biasa. Kini aku hanya bisa berharap mereka tidak akan memberikan hukuman. Oh, kuharap Newt dapat membantuku.
Kegugupanku nampaknya bukan datang begitu saja. Pada akhir persidangan telah diputuskan mereka harus memberiku hukuman berupa kurungan selama tiga hari dengan jatah makan satu kali saja dalam sehari. Kejam sekali. Tatapan mengibaku kepada Newt sepanjang persidangan berlangsung pun sama sekali tidak berpengaruh. Meski Ia membalas dengan senyum tipis, tapi keputusan yang Ia buat bersama Alby dengan mempertimbangkan masukan dari orang lain benar-benar bulat.
Kurasa untuk waktu selanjutnya aku benar-benar tidak boleh menyepelekan peraturan yang telah mereka buat disini. Bagaimana aku bisa mendapat hukuman hanya karena aku berlari memasuki labirin? Baiklah aku memang berlebihan, bagaimana pun aku telah membuat Thomas hampir terbunuh. Memang sudah sepantasnya aku mendapat hukuman. Toh ini jauh lebih baik daripada mereka langsung membunuhku.
"Jelaskan padaku, sekarang juga!" terlihat jelas Hermione sedang berusaha sangat sabar menghadapiku. Meski dengan volume pelan, namun kemarahannya cukup terlihat dari gemeretak gigi gerahamnya.
"Aku hanya penasaran. Seperti apa kehidupan thomas sebelum dia masuk ke sini!" Sahutku tidak kalah ketus. Aku masih kesal karena aku harus berakhir di dalam kurungan ini sendirian. Maksudku, ternyata hukuman ini cukup berat untuk dilakukan. Apalagi dengan fakta bahwa perutku sudah keroncongan dari tadi.
"APA?!" Meledak sudah dinding kesabaran Hermione. Tapi dengan cepat Ia kembali mendapatkan kendali dirinya.
"Kau mendengarku." Aku memutar bola mataku.
"Kau mengucapkan mantra pada thomas untuk melihat ingatannya? Tepat di depannya?" suara Hermione sangat tinggi sampai-sampai serasa gendang telingaku akan pecah walaupun aku duduk di dalam kurungan dan berjarak 1 meter dari tempat Hermione, lebih tepatnya dimana pintu kurungan yang dibuat dari kayu berjarak renggang berada.
"Tentu tidak, bodoh. Aku membuatnya pingsan terlebih dulu, kau tahu, mantra yang membuatnya pingsan. Stupefy."
Hermione terhening sejenak. Ekspresinya mulai tidak dapat kupahami, apakah dia mendapatkan suatu ide untuk melarikan diri, ataukah dia masih marah atas perbuatanku, tidak dapat kujelaskan.
"Kau tahu, kita harus membicarakan ini lagi nanti. Aku harus pergi. Jangan berani-berani membuka kurungan ini dengan sihir apapun itu, atau aku akan benar-benar membunuhmu!" ancam Hermione pada akhirnya sebelum Ia beranjak meninggalkan kurungan di tepi glade ini. Kembali meninggalkanku sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Caught Pureblood || TMR X HP
Fanfiction"Dunia sihir jauh lebih aman daripada dunia muggle. Jangan pernah pergi ke dunia muggle!" "Siapa juga yang mau pergi ke dunia muggle bodoh itu," Namun akal sehat telah terkalahkan dengan ego hormonal remaja. Hingga salah satu dari mereka harus meng...