"Dengan syarat!"Seruku.
Armand menatapku penuh tanda tanya.
"Dikantor bersikaplah sebagai atasanku yang baik.." Kataku.
Armand terkikik dan mengangguk.
"Mas Armand...ini mas...memang buat apa??"Tanya Romi.
"Buat buka koper. Lupa kunci.. hehehe... eh, mbak mu kupinjam dulu yaa.." aku melotot kearahnya yang sok akrab sekali.
Memang enam tahun atau delapan tahun lalu aku tak akan apa-apa dengan kata-katanya pada Romi, tapi saat ini??
Armand segera menarikku naik keatas dan betapa berantakannya kamarnya ini. Romipun membantu Armand mendorong-dorong lemari yang ada diluar dibawa masuk kedalam dan juga membuka kopernya.
"Kau ini pindah rumah apa mau perang sih??!"Ketusku.
Banyak sekali peralatan yang menurutku tidak terlalu penting. Armand hanya meringis saat aku menunjukkan ada samurai didalam kopernya. Dan ada pula busur dan anak panah dikarton coklat panjang.
Romi terkikik karena hobi Armand koleksi senjata-senjata tak berubah sejak dulu.
Saat asyik menyusun baju-baju Armand tiba-tiba kudengar suara handphone berbunyi. Kucari dimana sumber suara itu dan ternyata ditumpukan bantal. Kutemukan handphone Armand dan ada gantungan potongan strowbery.
Aku tersenyum kecil, ternyata dia masih menyimpannya dan masih mau memakainya. Padahal dulu dia mati-matian tidak mau pakai karena katanya seperti cewek.
Pandanganku beralih kelayarnya dan muncul nama Ivone. Deg, jantungku berdegup cepat. Ivone, nama itu sangat kukenal dan mengusik ketenanganku sesaat. Handphone itu berhenti berbunyi dan dua detik kemudian berbunyi kembali. Dan muncul kembali nama Ivone dilayar tersebut. Aku masih terdiam dan terkejut saat Armand tiba-tiba meraih handphonenya. Aku hanya tersenyum kaku melihatnya yang segera mengangkat handphonenya. Ada perasaan tidak enak begitu Armand segera mengangkat telfon itu. Aku segera merapikan semua dan segera keluar dari kamar Armand. Tampak Armand tersenyum simpul sambil menerima telfon dari Ivone.
"Aku turun dulu..capek.." Sahutku pada Romi yang masih sibuk memasang antena tv.
Romi hanya mengangguk tanpa banyak tanya. Segera aku turun sebelum Armand menyadarinya.
Akupun segera mengunci diri didalam kamar dan menyalakan music slow pengantar tidurku.
Akumelongok handphoneku dan muncul nama Byon."Haiii By.."Sahutku begitu telfon sudah menempel ditelingaku.
"Sorry baru bisa kasih kabar...lu tadi siang diantar sampai kantor sama Armand kan??"Tanya Byon.
"Yaahhh begitulah.." Sahutku tak bersemangat.
"Lu kenapa?? lu baik-baik saja kan?? gue cemas waktu lu ketemu dia.." Kata Byon.
"Perasaan itu masih ada ya?" Tanya Byon yang lebih mirip pernyataan dari pada pertanyaan.
"Gue jadi gak enak nih..." Kata Byon lagi.
Aku bergerak merapatkan selimutku karena ac ruangan kamar ini kuatur sedingin mungkin supaya kepalaku yang panas bisa dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Best Friend [COMPLETE]
Romance"Iya..gak papa.."Sahutku. "Tenang saja, dia udah ketemu kok! Sudah di bumi lagi sekarang.."Celetuk Byon. "Ketemu??" 'alien itu sudah kembali....' -Sonia- 'mengulang dari awal??!don't say it again!!' -Armand- "Cinta layaknya angin, apapun yang ditiup...