Part 24

17.7K 1.3K 3
                                    

"A-apa kau bilang?orang lain?" Tanya Armand.

"Iya tentu saja!kan sudah kubilang dia akan menikah?!" Gerutuku.

"Jadi lepaskan aku sekarang!!" Seruku yang lebih mirip perintah.

Armand melepaskan nafas lega.

"Kau serius??" Tanyanya.

"Tentu saja!" Sahutku.

Perlahan Armand melepaskan lenganku dan mulai berfikir jernih.

"Baiklah... kalau begitu cepat cuci muka.." Katanya.

Aku menyipitkan mata meliriknya.

"Siapa orang lain itu?" Tanya Armand saat ku sampai dipintu kamar mandi.

"Calon istrinya Jose tentunya! memang siapa lagi?" Gerutuku.

"Lalu orang lain dihatimu? siapa?"

Mataku melebar mendengar pertanyaannya.

Aku terdiam sesaat dan ingat kembali kedatangan Ivone.

"Tidak ada.."

'Tidak ada orang lain selain dirimu' Bisikku dalam hati tentunya.

Saat Armand akan bicara aku sudah masuk kedalam kamar mandi.

-

Armand's POV

"Baiklah mas Armand, aku harus pulang...aku hanya mampir menjengukmu sebelum aku terbang ke paris... kau harus jaga dirimu... aku berharap kau bisa datang diacaraku... dan ajak juga mbak Sonia." Ivone mendesah kecil dan berdiri.

"Apa dia sangat susah? sampai wajahmu begitu kusut sekali.."

"Entahlah..." Sahutku kesal.

"Hati-hati yaa... jangan lupa telfon kalau sudah sampai paris.." Kataku.

Dia berjalan kedepan dengan lunglai.

"Sampaikan..." Tenggorokanku terasa tercekat saat membuka pintu, pemandangan dihadapanku sangat menyakitkan dan mengejutkan.

Didepan mata ku, kulihat dengan lembut sepasang pria bule dan wanita sedang berciuman.

"Ehm..." Suara Ivone membuatku kembali tersadar dari rasa terkejut ini. Aku masih tak mampu berbicara dan otakku seakan tidak bekerja. Aku pun tak sadar mengepalkan kedua tanganku karena kesal dan berasa ingin membunuh pria dihadapanku ini.

Saat tangan pria bule itu kembali mendarat dipipi sang wanita dan mengusapnya dengan lembut darahku terasa mendidih.

-

Armand menggeram kesal saat ingat kejadian itu. Ia berbalik ditempat tidur dan merasa jengah sekali.
Saat pintu terbuka Armand membuka mata dan tampak diriku berdiri dengan wajah heran.

"A-apa yang kau lakukan disini?" Tanyaku heran dan melongo.

"Aku ingin tidur disini!"Seru Armand.

"Apaa?!!"Pekikku tak percaya.

"Aku ingin tidur disini."Ulang Armand seraya menguap dan memejamkan mata.

"Kau tidak bisa tidur disini! kau punya kamar sendiri.." Gumamku kesal.

Aku berjalan kearah lemari dan mencari handuk baru. Aku terkejut saat aku berbalik Armand sudah berdiri dengan frustasi dihadapanku. Rambutnya acak-acakan dan terlihat kacau.

"Kau kenapa?" Tanyaku heran.

"Kau ada masalah dengan..."

"Apa arti ciuman tadi?" Potong Armand dengan nada serak.

My Best Friend [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang