Part 34

34.1K 1.5K 44
                                    

Samar-samar kudengar suara seseorang yang tertawa dan langkah orang mondar-mandir yang terdengar tak sabaran. Dengan berat kubuka mataku dan pertama yang mengganggu adalah sesuatu dihidungku.

"Shit!!" makiku.

Saat kubuka mata, kulihat beberapa orang ada disekitarku menatapku. Sesaat kurasakan seseorang memelukku dengan cepat sebelum aku sadar siapa itu. Namun dengan cepat seluruh tubuhku tahu siapa orang yang memelukku ini. Pelukan hangatnya yang menenangkan yang kurasakan setiap kami bersama.

"Kau membuatku kawatir..." bisiknya ditelingaku.

"Baiklah... sebaiknya kita tinggalkan mereka Damian.." gumam suara agak berat. Suara pak Burhan.

Pak Burhan?? Kenapa beliau disini?

"Kalian berdua lucu sekali..." ucap Damian seraya mengacak rambutku.

"Hentikan itu!!" seruku bersamaan dengannya.

"Wahhh... kalian kompak!!" seru Damian seraya tertawa terkekeh dan kemudian keluar.

"ayo Damian..." kata Pak Burhan lagi. Ada sesungging senyum terukir diwajahnya.

Aku merasakan pria ini melepaskan pelukannya dan menatapku tajam.

"Jangan membantah!!" perintahnya. Aku terdiam seketika dan menatapnya.

"Maafkan aku jika aku kasar... itu karena aku mencintaimu Sonia..." katanya pelan.

"Kau selalu memancingku untuk berbuat kasar supaya kau tahu bahwa kau hanya milikku... dan hanya untukku"

"E..."

"Sssssttt..." katanya seraya meletakkan telunjuknya dibibirku.

"Aku dan Ivone sudah berpisah lama... kami hanya dekat sekitar hampir satu tahun... saat kau hilang dari hidupku aku baru menyadari arti dirimu... kau... kau Iloniaku yang kucintai..." bisiknya.

"Ta..tapi..."

"Would you married with me??" katanya lembut.

Spontan lidahku kelu tak sanggup berucap.

"Armand ini..." belum sempat ku bicara Armand menciumku dengan lembut dan seperti sebelumnya reflek tubuhku berbeda dengan apa yang diperintahkan otakku. Aku membalas ciumannya dengan mesra dan kurasa ini ciuman kami terlama seandainya Byon tidak muncul dengan membawa petasan seperti biasanya.

"Ups!!sorry..." kata Byon seraya nyengir.

"Aku menyukai ciumanmu nyonya Armand..." bisik Armand yang membuatku tersipu.

"Aku anggap jawabanmu Iya..." Armand berdiri dan menggendongku.

"Apa yang kau lakukan... turunkan aku...aku..."

"Aku akan mengantarmu pulang..." jawabnya tanpa menghiraukan Byon ataupun orang-orang yang melihat kami.

-

Heboh??

Tentu saja heboh. Orang tuaku terkejut saat mendengar aku akan menikah dalam waktu satu minggu dan alasannya karena Armand takut aku tertarik pria lain??? Tentu saja ini merepotkanku karena harus berbohong.

Aku tidak ingin mama kecewa jika tahu aku hamil yahhh meskipun Armand ayah bayi ini dan juga menantu idaman mama.

Besok aku akan menikah dan mama serta keluarga baru selesai memberikan wejangan sebagai istri yang baik. Dan sekarang aku terbaring dikamarku sambil mengelus perutku.

Aku memejamkan mataku sejenak dan tiba-tiba kurasakan seseorang menciumku.

"Kau merindukanku??"

"Armand?!!" aku terkejut. Kami sedang dipingit dan dia nyelonong masuk kekamarku.

"apa yang..."

"aku merindukanmu... Kenapa ada acara pingit segala sih?? Kau tahu ini sudah hari ke tiga aku tidak melihatmu dan juga Armand junior..." katanya bersemangat.

"hai.. Junior... Apa kau merepotkan mamamu lagi? Jangan bandel ya..." aku terharu melihat Armand.

" Armand!! Duh...bandel sekali ya anak ini...."teriak mama yang muncul dan segera menjewer telinga Armand.

"auwww... Sakit mi...."ucap Armand.

Aku tertawa lepas melihat mamaku dan Armand. Begitulah mereka berdua.

Mama sangat menyangi Armand seperti anak kesayangannya.

" Sonia... I love you..." teriak Armand.

"love you too Armand.. Love you too my baby..." aku menyeka air mataku.

Air mata bahagia.

Finally, my Best friend be my husband.

Aku memejamkan mataku dan tiba-tiba kembali kurasakan ciuman lembut di keningku.

"kau belum menjawabnya..." bisik Armand. Aku tersenyum geli melihatnya yang tidak bisa lepas dariku.

" i love you... ARMANDILO..."

Aku memeluknya dan aku tidak ingin kami terpisah lagi.

Ijinkan kami bahagia Tuhan...

-Tamat-

My Best Friend [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang