Surabaya, kota pahlawan yang terkenal sangat panas. Panas bukan karena macet seperti dijakarta tapi karena apa aku juga tak tahu.
Rumah sudah ramai oleh para keluarga besar untuk acara pernikahan Andreas Dion Asmara alias kakak tertuaku. Romi yang menjemputku sempat kaget melihat aku datang dengan ekor tambahan.
"Mama pasti senang mas!"kata Romi begitu melihat wajah Armand yang tersenyum ceria.
Aku merengut dan bersungut-sungut ingin dia jauh-jauh dariku. Berkali-kali aku memukul kepalaku bagaimana bisa aku dan dia, arrrrgghh...
"Gimana perjalanannya mbak?"tanya Romi seraya menoleh kearahku yang lebih banyak diam dari tadi.
Sementara Intan masih sibuk menatap kota Surabaya yang baru kali ini ia kunjungi. Berbagai gumaman yang terus meluncur dari bibirnya yang mungil.
"Mbak..."panggil Romi.
"Hhh...buruk!"sahutku kesal. Romi tertawa keras melihat ekspresiku yang kesal sekali. Sementara sesekali Romi melirik pacarnya dari kaca spion dan melihat pujaan hatinya itu yang kagum dengan kota kelahirannya.
Tak berapa lama kamipun sampai dan disambut meriah oleh mama yang histeris melihat kemunculan Armand, yang dianggap putra kelima mama.
"Mam...." rengekku.
Mama sama sekali tak perduli dengan kehadiranku.
"Heh, bengong aja!!" hardik Nathania seraya membawa nampan berisi kue.
"Siapa itu?" tanyanya seraya memakan kue dipiring yang dibawanya tadi. Aku mengekor dibelakangnya yang ternyata masuk kekamarnya dan ada Nathan dan Jose serta Dion.
"Kenapa disini semua?" tanyaku heran.
"Kemarilah..."kata Jose seraya menepuk pahanya. Aku melotot kearahnya karena disini ada banyak orang. Jose tertawa riang diiringi celetukan Dion.
"Silahkan reunian..."
"Reunian dari mana..!"sahutku seraya duduk disamping Jose.
"Nah...kan. see...apa ku bilang..."sahut Dion.
"Jadi benar kalian dulu berpacaran?" tanya Nathania.
Glekk!
Siapa pula yang membongkar kisahku dan Jose. Aku menoleh kearah Jose dan dia geleng kepala.
"Bukan aku... Nathania menebak-nebak dan akhirnya..."
"Dasar ember!" seruku ketus.
"Hei...kau kenapa?" tanya Jose yang melihatku uring-uringan.
"Hei...!" seru seseorang dipintu yang membuat kami semua menoleh.
"Dia lagi!" umpatku pelan.
"Astaga!!Armand??"tanya Dion tak percaya.
Diapun berdiri dan memeluk Armand dengan gembira. Lama dia tidak mendengar kabar tentangnya sejak empat tahun terakhir.
"Kau datang bersama siapa? mana istrimu?" tanya Andreas seraya melihat kebelakang Armand.
"Aku belum menikah...tanyakan pada adikmu itu..." kata Armand seraya mengarahkan pandangannya padaku.
"Sonia?" tanya Dion bingung."Jadi kalian masih pacaran sampai sekarang?" tanya Dion seraya menoleh kearahku meminta jawaban.
"Bukannya kalian sudah putus? kapan kalian balikan lagi?" Dion terus nyerocos kaya' petasan tahun baru imlek.
Aku menggeram kesal namun tiba-tiba kurasakan tangan Jose mengacak rambutku dan tersenyum. Dia berjalan menghampiri Armand dan Dion yang berdiri ditengah pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Best Friend [COMPLETE]
Romance"Iya..gak papa.."Sahutku. "Tenang saja, dia udah ketemu kok! Sudah di bumi lagi sekarang.."Celetuk Byon. "Ketemu??" 'alien itu sudah kembali....' -Sonia- 'mengulang dari awal??!don't say it again!!' -Armand- "Cinta layaknya angin, apapun yang ditiup...