Part 28

17.2K 1.3K 6
                                    

Hari ini adalah hari jum'at, sudah dua hari sejak kepulanganku dari rumah dan aku masih kucing-kucingan dengan Armand. Dikantor kami sangat sibuk karena 3 hari tidak masuk kerja. Sesampai dirumah aku langsung tidur dan berangkat pagi-pagi sekali sebelum dia bangun. Aku bersyukur karena Armand harus melihat cabang baru diluar pulau selama hampir tiga minggu itu artinya bagus buatku karena tak perlu menghindar.

"great!" dengusku senang.

"Apa tuh mbak? senyum-senyum sendiri.." gumam Intan.

"Ada deh..." kataku riang.

"Eh...nitip berikan laporan ke Pak Armand ya...aku mau ketemu pak Surya dulu.." kataku yang menyerahkan beberapa file yang Armand minta tadi.

Intan hanya geleng kepala dan sesaat bergidik membayangkan wajah atasannya itu akan terlipat-lipat kesal. Dengan pelan Intan mengetuk dan masuk menyerahkan file yang aku titipkan tadi. Armand mengernyitkan dahinya bertanya-tanya dimana diriku yang seharusnya menyerahkan laporan ini.

"Mbak Nia sedang menemui pak Surya..." kata Intan yang mengerti arti kerutan didahi Armand.

"Surya?" tanya Armand geram.

"Surya bagian kepala marketing baru itu?" tanya Armand tak percaya.

Dengan menyesal Intan mengangguk ragu.

"Astaga..."Armand menutup mukanya dengan kedua telapak tangannya.

Surya sang pegawai baru itu memang akhir-akhir ini sangat populer dikantor. Selain wajahnya yang indo dia juga smart dan single.

"Saya permisi pak, kalau tidak ada yang dibutuhkan lagi.." gumam Intan takut.

"Ya...suruh Sonia menemuiku setelah dia kembali.." ucap Armand lagi.

Dengan cepat Intan mengangguk dan melesat keluar dan segera menelfon Romi tentunya. Mengabarkan kejadian baru yang dia lihat.

Malam itu aku pulang terlalu malam. Setelah menemani Dini shoping untuk melupakan stressnya karena rasa kangennya dengan tunangannya yang baru berangkat minggu kemarin ke China untuk urusan bisnis selama sebulan. Aku menoleh ke jam tanganku dan waktu menunjuk hampir pukul satu.

"Ya Din?" tanyaku pelan seraya membuka pintu.

Aku meletakan tas ku disofa dan berjalan kedapur. Sesekali ku gerakkan kepalaku kekiri dan kekanan karena terasa capek dan kaku.

"Aku baru sampai...udah tidur gih...Surya pasti baik-baik saja...dia pergi sebentar...gue juga kangen dia...kangen sate buatannya.." akupun terkikik karena mendengar Dini mengomel pelan.

"Well...masakannya memang enak...hehehhe" aku menguap sebentar dan melihat isi kulkasku yang kosong. Sudah seminggu aku tidak mengisinya.

"Kau sedang apa?" tanya Dini diseberang.

"Mencari sesuatu yang segar..kau cepat tidur sana...aku juga mau tidur..besok...astaga Armand!!" pekikku kaget karena Armand muncul tiba-tiba.

"Kenapa? kenapa sebut-sebut Armand? lu kangen dia ya? hubungan kalian berdua gimana sih?" tanya Dini penasaran.

"Aku ingin bicara denganmu sekarang!!" seru Armand.

"Wait!!suara siapa itu Nia?"tanya Dini.

"Monyet!"sahutku kesal.

My Best Friend [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang