Part 31

17K 1.3K 6
                                    

Kepalaku terasa berat sekali dan aku mengernyit karena hidungku diserang oleh bau tajam obat-obatan.

Saat ku buka mataku tampak wajah Byon dan Damian yang cemas. Aku mengernyit dimana aku berada dan kenapa ada Byon.

"Lo di rumah sakit!!" ucap Byon menyadari kebingunganku.

"Lo tadi pingsan..dan dokter bilang..." Byon menarik nafas dalam-dalam.

Sesaat kulihat Damian meraih tangan Byon dan menggenggam erat tangannya.

"Kalian berkencan??" tanyaku heran dengan seuntai senyum.

"Kami sudah resmi pacaran hampir satu bulan..." kata Damian.

Surprise...

Aku tersenyum dan meraih tangan Byon dan memeluknya.

"Selamat By....gue ikut senang banget...kalau Damian nyakitin elo bilang aja..." kami berdua saling berpelukan dan tertawa.

"Selamat Dam...jaga sobat gue ya..." kataku seraya menjabat tangan Damian.

Damian tersenyum dan mengusap kepalaku.

"Selamat juga buat lu ..sebentar lagi akan jadi mama...dan jadi nyonya Armand..." seketika itu juga tawaku hilang.

Mama?

Nyonya Armand?

Jantungku berdegub kencang memburu seolah aku mengikuti lari marathon.

"Dokter bilang sekarang lo lagi hamil jalan tiga minggu. Jadi.." Byon menggigit bibirnya karena bingung harus bilang apa.

"Armand.."

"Bukan dia..." sahutku cepat memotong kata-kata Damian.

Byon dan Damian bingung dan saling pandang.

"Apa bisa kita pulang?? aku ingin menelfon Jose dan memberitahunya... apa dia akan senang?" tanyaku pada Damian.

"Jose?" tanyanya tak percaya.

"Kau serius??" tanya Damian.

Dia tidak bisa membayangkan bagaimana jika Armand mendengarnya bahwa wanita yang dicintainya hamil dengan mantan pacarnya yang sangat dicintainya. Pasti pria itu akan marah besar atau mati??

-

"Elo bohongkan Nia?" tanya Byon saat aku dan dia menunggu Damian yang mengambil mobil.

"Apa?!" tanyaku yang kaget.

Sejak apa yang disampaikan Damian tadi aku masih bingung dan tak percaya.

"Armand.. dia ayah bayi itukan?" tanya Byon.

Aku menarik nafas dalam-dalam dan menatap kedepan.

"Dua bulan lagi dia akan menikah. By... dan papanya juga sudah mengingatkan gue soal hubungan Armand dan Ivone supaya tidak menjadi pengganggu..."gumamku.

"Tapi dia ayahnya kan??!" tanya Byon lagi dengan tegas.

"Jawab ya atau tidak!" serunya sebelum aku bicara lagi.

"Armand ayah bayi yang lo kandungkan?" kali ini Byon berdiri dihadapanku.

Aku menunduk dan melelehlah air mataku yang sudah kutahan-tahan selama ini.

Byon memelukku dan ikut sedih. Ini adalah kedua kalinya dia melihatku menderita karena Armand tapi kali ini berbeda. Cinta terpendam seorang wanita yah..begitulah.

Didalam mobil kami hanya diam saja dan Byon menyadari aku melamun selama perjalanan.

"Cepat antar Byon. Sudah malam juga..." kataku yang turun dari mobil Damian.

"Thanks ya.." suara dingin seseorang yang kini berdiri dibelakangku membuatku merinding.

My Best Friend [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang