"Siapa tadi??"Tanya Jose yang membuatku kembali fokus padanya.
"Oh...teman baru..menempati kamar dilantai dua..."Jawabku santai seraya memotong daun bawang.
"Pria??tampan mana sama aku?"
"Heh??pertanyaan apa itu??"Gerutuku seraya tersenyum kecil.
"Ayolahhh...katakan..atau aku akan penasaran dan muncul dirumahmu sebentar lagi..."Rajuk orang diseberang.
"Hahahha...sudah tahu pria bukan??baiklah..kau mau aku jawab bagaimana??"
"Soniaaa....katakan..."
"Baiklah..baiklah...kau sajalah...daripada kau marah dan tidak menjemputku lusa nanti..hahaha.."aku tertawa lagi.
"Jadi kau terpaksa bilang begitu??"Orang diseberang mendesah kecewa.
"Aku pasti lebih unggul..."
"Unggul apanya??hanya rambut pirangmu saja yang kau cat hitam...dan astaga...sejak kapan ada tindik ditelingamu itu??hhh..."aku mendesah dan geleng kepala.
"
Tapi kau lebih mencintaiku bukan??"Tanyanya yang kemudian hening.
Aku diam sejenak dan tersenyum.
"Kau masih berani menggodaku yaa??menjengukku saat sakit saja kau takut bagaimana kau bisa berani-beraninya menggodaku?!!"Dengusku dan Josepun tertawa pelan.
"Awas gosong makananmu... eh,sebentar Nath teriak-teriak itu...sebentar.." Terdengar suara Nathania marah-marah pada Jose.
Aku terkikik dan segera mengambil piring.
"Aku harus makan dulu..sebelum sepupumu itu menelanku mentah-mentah..dia sudah muncul tiga tanduknya..."
"Baiklah...makan yang banyak...kau agak kurus..."
"Katakan padaku Sonia..."Kata Jose.
"Apa?"
"Sonia..ayolah..."
"Kenapa selalu aku?? kenapa kau sendiri tak bilang padaku??" Tanyaku menantangnya.
"I love you..."
"Eh??berani sekali kau bilang cinta padaku padahal..."
"Kau itu galak sekali..."Protes Jose.
"Hahahaha..."aku tertawa.
"Tertawa saja sampai kau puas..."Dengusnya.
"Heii...tuan muda..."Gumamku.
Jose diam, tuan muda adalah panggilan specialku untuknya.
"Aku sayang padamu..."Gumamku.
"I love you Sonia...gracias..."Sahut Jose yang kemudian mematikan telfonnya.
Mendengar setiap akhir telfon kami dia bilang I love you membuatku tersipu malu. Kenangan masa SMA selalu kembali terngiang. Cinta monyet, sebenarnya bukan cinta monyet tapi cinta pertamaku yang kulepaskan demi kebaikannya.
Saat aku berbalik menyiapkan menu makan malam aku menyadari suatu bahaya.
Armand!
Dia menatapku dengan mata tajamnya dan seakan aku bisa melihat asap dikepalanya.
"Kenapa tidak ganti baju?" Tanyaku mengalihkan perhatiannya.
"Siapa yang telfon?" Tanyanya tanpa peduli dengan pertanyaanku.
"Jose?" Tanya Armand tanpa menunggu jawabanku.
"Iya... Armand sebaiknya kau meng.."
"Apa kau akan menjalin kembali hubunganmu dengannya seperti masa SMA dulu?"
Deg!!
Jantungku serasa melompat dari tempatnya. Bagaimana dia tahu hubunganku dengan Jose dimasa SMA?
Damian?!
Pasti Damian, tadi siang dia buru-buru hilang tanpa menggangguku dahulu dan saat kembali wajahnya tampak serius. Saat kuajak Damian dia juga bilang ada urusan.
"Apa yang kau bicarakan??!hhh, kau ini...ayo kita makan..."Kataku mengalihkan perhatiannya.
"Itu sebabnya kau jaga jarak dengan laki-laki saat awal kuliah??" Tebak Armand.
"Armand kau..."
"apa kau juga akan berbohong kalau kau juga mencintaiku??" Tanyanya.
Aku terkejut dan spontan mukaku memerah, bagaimana dia tahu tentang perasaanku??
"Hahaha... katakan padaku...mana yang lebih kau cintai?? Jose atau aku??"
Aku terdiam mendengar pertanyaan Armand. Tak bisa ku jawab. Bibirku serasa beku tak mampu menjawabnya, mana yang lebih kucintai??
Tentu saja dirimu bodoh!
Tapi itu tak akan pernah ku ucapkan.
"Jose tentunya.."Sahutku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Best Friend [COMPLETE]
Romance"Iya..gak papa.."Sahutku. "Tenang saja, dia udah ketemu kok! Sudah di bumi lagi sekarang.."Celetuk Byon. "Ketemu??" 'alien itu sudah kembali....' -Sonia- 'mengulang dari awal??!don't say it again!!' -Armand- "Cinta layaknya angin, apapun yang ditiup...