Trying to be brave

764 50 0
                                    


Suatu hari aku kembali dihampiri oleh Rommy. Aku kaget bukan kepalang. "Zerra, kau ingat janjimu bukan?!" kata Rommy. "Ya, aku ingat Rommy, tapi, bisakah kau tidak membuatku kaget?" ucapku gemetar. "Kau harus terbiasa dengan semua itu," kata Rommy. Aku hanya terdiam dan berbicara di dalam hatiku, "Benar juga kata Rommy, jika aku tidak terbiasa, tentu akan sulit untukku bertemu dengan makhluk lainnya, dan semakin lama aku tenggelam dalam ketakutanku, tentu semakin lama aku bisa mele.....". "Melepaskan diri dariku kan? "potong Rommy. Aku kaget dan tergagap "D-d-darimana kau tahu?!". "Oh iya, aku lupa kau itu adalah arwah penasaran tentu kau tahu," jawabku kepada pertanyaanku sendiri. "huh......, tidak semuanya dapat aku ketahui, karena arwah penasaran hanya bisa mengetahui maksud seseorang jika seseorang atau manusia itu menunjukkan emosi murninya" jelas Rommy. Aku takjub mendengarkannya, namun, masih saja ada rasa was –was karena dia adalah arwah.

Selama aku mengenal Rommy, aku tak menyangka dia itu berbeda dunia denganku, aku tak pernah melihat wajahnya walaupun aku sering berbicara dengannya. Memangnya kenapa dia bisa meninggal?. Sudahlah, bukan saatnya memikirkan semua itu. Tiba – tiba aku merasakan ada hembusan angin yang dingin di leherku. Bulu romaku pun berdiri, ketika aku menoleh kebelakang, ternyata ada seseorang yang rahang bawahnya hancur berdiri dibelakangku. "Aa.........a-a-ada ha-ha-..." seketika aku tak bisa mengeluarkan suaraku. "Zerra, tenanglah......, dia salah satu teman dekatku, namanya Nathan......" ujar Rommy. "A... hahaha...... hai Nathan....." aku pun tak sadarkan diri ditempat tidurku sendiri. Sementara Rommy dan Nathan hanya saling menatap kebingungan

Aku pun kembali siuman. "Astaga, aku hampir setiap hari pingsan. Kapan aku akan lepas dari semua ini?. Sepertinya mau tak mau aku harus menghadapi kesepakatan dari Rommy jika aku ingin hidup bebas. Baiklah Zerra, kau harus belajar menjadi berani!!!" ucapku dengan semangat untuk menanamkan keberanian didalam diriku. Aku bertekad, untuk tidak takut lagi, karena tentu masih banyak makhluk yang lebih mengerikan dari Nathan. Jika dengan Nathan saja aku pingsan, bisa – bisa aku bisa mati melihat makhluk yang jauh lebih mengerikan dari Nathan.

eyboa&

Talking with spiritWhere stories live. Discover now