Nathan tidak menunjukkan reaksi apa – apa."e.... Rommy, apa dia tidak suka bila aku menyapanya?" tanyaku yang masih belum berani mendekat. "Tidak, dia justru senang, hanya saja dia tidak bisa bicara. Apa kau tidak melihat rahangnya yang hancur?" jelas Rommy. "e....maafkan aku, N-n-nathan...." Kataku karena merasa bersalah. Aku menjadi sedih mengetahui bahwa Nathan tidak dapat berbicara. "Zerra, dia tertawa melihatmu salah tingkah..., dan kau sebenarnya bisa mendengarnya berbicara. Tapi itu akan terjadi jika kau tidak lagi merasa takut terhadap Nathan" kata Rommy. "Dia tertawa?, a-aku bisa mendengarnya berbicara?" tanyaku keheranan. "Ya... " jawab Rommy.
Setelah pertemuan pertamaku dengan Nathan, Rommy pun selalu mengajak Nathan menemuiku. Aku pun sudah bisa terbiasa dengan pemandangan mengerikan dari wajah Nathan. Dan aku sekarang sudah bisa mendengar apa saja yang dikatakannya. Ternyata Nathan itu suka membuat lelucon, dialah yang paling sering membuatku tertawa. Sedangkan Rommy adalah tempat dimana aku bercerita tentang kesulitanku dan mendapatkan solusinya. Walau mereka berbeda dunia denganku, tetapi merekalah yang menjadi teman dekatku. Berbeda dengan teman – temanku di panti, memang mereka sama – sama manusia seperti diriku. Tapi, entah mengapa aku malah dijadikan seperti musuh bagi mereka. Seharusnya Rommy dan Nathanlah yang menganggapku musuh, karena kami berbeda dunia.
Menurutku di dalam panti asuhan hanya Nigarlah yang dari kalangan manusia yang menganggapku teman. Dia selalu menjagaku ketika anak – anak panti asuhan mengejekku. Bagiku hanya dialah orang yang baik yang berada dipanti asuhan itu.
Sudah cukup lama aku terbiasa dengan kehadiran Rommy dan Nathan. Kini, Rommy pun merasa sudah saatnya aku memulai berinteraksi lagi dengan makhluk lainnya. Sore itu, aku berbincang dengan Nathan, dan tak henti – hentinya tertawa. Aku tak perduli apa yang dikatakan anak panti lainnya jika melihatku. Rommy pun menghampiriku, "Zerra, sudah saatnya kau mulai berinteraksi dengan makhluk lainnya, besok kau temui kami dilapangan ini ya," ujar Rommy padaku
YOU ARE READING
Talking with spirit
ÜbernatürlichesZerra adalah seorang gadis yang dapat berinteraksi dengan makhluk tak kasat mata. Dia tidak memiliki orang tua, dan tinggal disebuah panti asuhan. Awalnya dia takut akan keistimewaannya, dan orang disekitarnya menganggapnya aneh. Namun lama - kelama...