History & Mystery

659 48 1
                                    

"Sebelum aku menyusun rencana kita, ada baiknya kau memberi tahuku, bagaimana kau bisa mati? Apa kau bunuh diri?" tanyaku kepada Rommy. Rommy terdiam. Sulit baginya menjelaskan bagaimana kematiannya. "Kenapa kau berfikir bahwa aku itu bunuh diri?" tanya Rommy. "Karena, aku melihat bekas tambang (tali) dilehermu, jadi, aku berkesimpulan bahwa kau bunuh diri..." kataku menjelaskan. "Kau salah paham Zerra, dugaanmu salah! Cerita sebenarnya adalah.....

Dulu, aku, adalah salah satu anak panti asuhan disini. Aku telah tiada 5 tahun yang lalu. Aku juga sama seperti dirimu dulunya. Aku juga dapat berkomunikasi dengan dimensi lain. Aku juga dianggap aneh pada masa itu, Nigarlah yang selalu menjagaku. Kami seperti layaknya saudara pada masa itu, dia adalah kakak angkatku dan aku adalah adik angkatnya. Sampai akhirnya aku mengetahui kebenarannya, aku melihatnya keluar masuk hutan terlarang. Aku melihatnya melakukan hal yang kejam. Dia membunuh orang demi memuaskan jiwa psikopatnya. Aku semakin yakin dengan apa yang aku lihat setelah roh – roh yang jadi korbannya banyak menceritakan tentang Nigar kepadaku. Nigar pun menyadari bahwa aku mengetahui kejahatannya itu. Diapun mencoba menyingkirkan kehidupanku untuk keamanan perbuatannya itu. Ketika aku mencoba melarikan diri, dia memukul kepalaku dengan benda tumpul. Aku pingsan seketika. Untuk menghapus jejak bahwa aku dibunuh, Diapun membunuhku dengan cara menggantung diriku disebuah ruangan. Ketika aku ditemukan tak bernyawa, aku disangka bunuh diri karena depresi dengan hinaan semua orang tentang kemampuanku berkomunikasi dengan dimensi lain....." jelas Rommy. Aku terdiam sekaligus berduka mendengarnya. "e...., aku turut berduka Rommy, ...e...........bolehkah aku melihat wajahmu......, a, itu kalau kau juga bersedia, jika tidak.... juga tak apa – apa...." Kataku kepada Rommy. "Tentu, kau boleh melihatnya...... tapi dengan syarat kau tidak boleh takut...." kata Rommy yang kini bersedia memperlihatkan wajahnya yang selama ini tak terlihat karena dia selalu menunduk. Aku mengangguk pertanda setuju dengan persyaratan itu.

Ketika aku melihat wajah Rommy, aku kaget dan melotot. Seketika aku melihat diriku berteriak "Ibu..... jangan pergi......!" lalu diselingi ada seseorang yang menahanku. Kemudian ada tangan halus yang memegang tanganku yang kecil lalu orang itu memanggil namaku "Zerra......". Lalu aku melihat bagaimana kecelakaan itu bisa menimpaku hingga aku memanggil seseorang...... yaitu "Ayah, ayah.....!! dimana kau....!!!". Aku kaget dan seakan tidak percaya, bahwa aku bisa mengingat kecelakaan yang telah membuatku tidak memiliki orang tua itu. "Zerra....., apa yang terjadi?!, apa kau takut dengan wajahku," tanya Rommy padaku. "Bukan....., bukan..., Rommy, aku, aku ingat semuanya...., aku ingat bahwa aku seperti ini karena mengalami kecelakaan bersama ayahku...., hah...., bagaimana bisa? Kenapa ketika aku melihat wajahmu, aku seperti telah mengenalnya sebelumnya....., kenapa?" tanyaku yang heran sekaligus bingung dan senang. Rasa senangku karena aku sudah bisa mengingat semuanya. "Entahlah Zerra, aku juga tidak tahu....." jawab Rommy yang juga bingung

���Q�

Talking with spiritWhere stories live. Discover now