"Berani menampar perempuan bukan hebat namanya, tapi pantas disebut pengecut!"Candra langsung melepas tangan Farya dan mendorong Farya.
"Apa apaan lo megang tangan gue! Lo berani ha?" Tantang Candra. Suara Candra memang lembut tapi tegas.
"Ngapain lo mau nampar cewe ha?" Tanya Farya.
"Gue gasuka cewe banyak gaya kaya dia!" Tunjuk Candra pada Reina yang setia dijaga Anton.
"Apa lo juga ga banyak gaya ha?" Farya membalas omongan Candra.
Candra lalu tertawa menatap Farya yang menatap Candra sinis "haha lo nantang gue ha?" Candra memolototi Farya.
"Gue yang nantang lo!" Teriak Reina dari belakang sana yang membuat semua mata memandang Reina.
"Apaan sih kamu Rein!" Bisik Anton.
"Anton minggir deh aku gamau ada orang yang berantem gara gara aku" bisik Reina.
"Dia Candra Rein!"
"Aku Reina! Lalu kenapa dengan Candra? Namanya bagus?"
Anton menyentil pelan dahi Reina dan Reina meringis kesakitan sambil mengusap usap dahinya "jangan pernah maju! Aku tidak akan pernah membiarkan mu dihajar orang lain!"
"Mana mungkin dia berani memukul perempuan ton"
"Siapa bilang? Dia Candra Rein!"
"Dan aku Reina ton"
"Woy!" Teriak Candra yang melihat Reina dan Anton bisik bisik "ngapain lo bedua ha! Bisik bisikin siapa!"
"Urusan buat lo?" Reina memelerkan lidahnya mengejek Candra.
"Dasar cewe gatau diri!" Merasa dihina Candra mendorong Farya dan menarik kerah Anton dan mendorongnya sampai jatuh.
"Lo ngehina gue ha?" Tanya Candra dengan lantang membuat Reina bergetar takut.
"Jawab!" Candra kembali membuat Reina kaget.
"I.. iya kenapa? Lo takut kalo cewe yang ngehina lo, lo ga berani mukul ha?" Reina menjawab ucapan Candra meski harus menutupi rasa takutnya.
"Siapa bilang gue takut cewe kalo cewenya brengsek kaya lo!"
"Ja.. jadi lo berani mukul cewe?" Tanya Reina takut.
Candra tersenyum lalu mengayunkan tangan nya Reina menutup wajahnya dengan kedua tangan nya. Namun Farya menahan tangan Candra dari belakang. Farya memutarkan tangan Candra sampai terdengar suara "krek" bersamaan dengan suara itu Candra berteriak sejadi jadinya. Farya melepas tangan Candra lalu menarik Reina dan menggenggam tangan Reina erat.
"Aww tangan gue!" Candra mengaduh kesakitan "dasar cowo brengsek!" Maki Candra.
"Liat aja lo nanti!" Ancam Candra meninggalkan Reina dan kawan kawannya.
Tangan Farya masih erat menggenggam Reina seolah takut Reina kenapa kenapa. Reina hanya tersenyum melihat tangan Farya yang masih menggenggam tangan Reina.
"Ma..makasih Far" Ucap Reina mewakili perasaan senang nya.
Farya membalikan tubuhnya dan menatap Reina. "Buat?"
"Ya buat hal tadi dann..." Reina mengangkat halisnya sambil menatap tangan nya yang digenggam erat Farya.
Mata Farya mengikuti mata Reina lalu dengan cepat dia melepaskan tangan nya "maaf" ucap Farya salting dan hanya dibalas senyuma Reina.
"Far lo gapapa kan?" Tanya Anton.
"Ga gue gapapa"
"Makasih ya Farya" ucap Zane genit.
Farya mengangguk dan meninggalkan Reina dan kawan kawan nya.
"Kamu gapapa Rein?" Tanya Anton khawatir.
"Gapapa ton tenang aja" ucap Reina.
"Bagus lah Rein aku kira kamu bakalan dihajar Candra" ujar Christy.
"Kalo gaada Farya pasti Reina bakalan kena hantaman Candra" tambah Rika.
"Intinya kita harus berterimakasih sama Farya gatau deh kalo gaada Farya bakalan kaya gimana muka kamu Rein" ucap Zane.
**
Tepat pukul 9 malam Farya sudah keluar dari cave dengan baju sekolah lengkap dan swetternya menutup baju sekolahnya. Dia pulang paling akhir karena dia membantu Dicky membereskan cave.
"Hey Far" seorang perempuan mengagetkan Farya dengan menepuk bahu Farya.
Farya berbalik dan mengernyitkan dahinya " Rein?"
"Kamu manggil nama aku?"
"Nama kamu Rein kan?" Tanya Farya bingung melihat Reina tersenyum melihatnya.
"E.. engga cuman ya kamu gabiasa manggil nama aku, oh iya kamu ada waktu malam ini?" Tanya Reina tetap dengan senyuman nya.
"Gaada, aku punya waktu setengah jam untuk pulang kenapa?"
"Aku mau jalan jalan tapi..." Reina mengangkat kedua halisnya kebawah dan keatas memberi kode.
"Aku temenin?"
Reina tersenyum "mau kan?"
"Ga"ketus Farya membuat senyuman Reina luntur menjadi bete.
"Ayolah Far malam ini aja plis itung itung tadi udah bantuin aku"
"Kemana?" Tanya Farya ketus.
"Ikut ajaa" Reina menarik tangan Farya.
**
Candra melajukan motor ninja hijau bermodiv kenalpot super kencang dijalan raya menuju rumahnya. Dia masih mengingat perempuan yang menantang nya tadi disekolah.
"Baru sekarang ada cewe yang berani nantang gue, setau gue disekolah semua segan sama gue tapi kok kayanya dia gatakut sama gue" batin Candra.
Ciiitttt...
Candra menginjak rem mendadak karena menabrak gadis yang memakai baju sekolah lengkap terjatuh didepan motornya.
Candra memandang marah perempuan itu dan memolotinya "woy!" Teriak Candra membuat perempuan itu berdiri takut.
"Ma...maaf ta tadi"
"Gue gamau tau!" Candra memotong pembicaraan "liat motor gue dadas gara gara lo cewe aneh!" Teriak Candra sambil mengusap kepala motornya yang jelas jelas tidak apa apa.
"Maaf kak tadi aku ga liat ada motor"
"Gue baru servis ni motor di bengkel mahal! Lampu gue ganti sama yang terang tapi lo masih bilang ga liat motor gue? Lo buta ya!" Tanya Candra lantang.
"Bu.. bukan gitu kak"
"Bacot lu! Minggir! Gue gamau berurusan sama cewe aneh kaya lo!" Ucap Candra.
Saat motor Candra pergi melewatinya perempuan itu bernapas lega "fyuh untung gak di apa apain" batin nya.
Suara sms. Saat peremuan itu membuka pesan nya..
From : Farya
Pesan : kamu belum pulang Me ibumu nelpon ke aku nih mau bilang apa aku?Meisa tertawa renyah karena kelakuan Farya yang dingin tapi masih terlihat polos.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Masa SMA
RomanceDia bukan manusia planet bumi, bukan juga mahkluk hidup didunia tapi aneh nya ada yg berbeda dengan tatapan nya. Yaa tatapan yang tidak pernah aku lihat sebelum nya, ini tatapan manis dan baru dia yang memberikan tatapan ini. Dia bahkan sangat aneh...