Part 23

6.9K 496 68
                                    

Tidak ada yang tahu sebenarnya Nesya sudah bangun dari semenjak Geraldo memindahkannya ke kursi depan, dia pura pura tertidur, bukan karena ingin menguping pembicaraan kedua pria itu, tapi memang Nesya lebih memilih pura pura tidur daripada kikuk dan canggung karena ada Farhan. Nesya tidak berniat mendengarkan pembicaraan para pria itu.

Ternyata Geraldo masih belum bisa memastikan hubungan mereka, padahal Geraldo bukan type orang seperti itu. Dia lelaki yang penuh target dan konsep dalam hidupnya, mempunyai banyak plan dan langung di action kan. Tapi lihatlah jika tentang hubungan mereka, Geraldo tidak bisa memastikannya. Jika tentang hal lain saja selalu dipastikan. Hah sudahlah Nesya malas memikirkannya, biarkan mengalir seperti air, seperti apa kata Geraldo. Selama dia ada di sisinya, Nesya tidak akan banyak menuntut, bahkan untuk sekedar menuntut kejelasan hubungan mereka.

"Gue pulang dulu ya ger!" Seru Farhan, tidak ada jawaban, mungkin Geraldo hanya mengacungkan jempolnya saja seperti posenya ketika di ajak photo oleh adek adek maba gemash. Karena seperti itulah Geraldo, ketika malas, dia akan tetap merespon ucapan orang dengan senyum lebarnya dan acungan jempol. Tapi selama dengan Nesya, Geraldo tak pernah berinteraksi seperti itu. Tapi mengapa Nesya tahu? Karena Nesya selalu memerhatikan gerak gerik Geraldo ketika berbincang dengan temannya.

Tak lama suara pintu tertutup terdengar, hal ini Nesya manfaatkan dengan pura pura terusik dan lalu terbangun.

"Farhan sialan, tutup pintu kenceng!" Gerutu Geraldo lalu matanya melihat Nesya di antara cahaya remang remang ini.

Nesya tersenyum kikuk, bodoh.

"Keganggu?" Tanya Geraldo

"Nggak." Nesya tersenyum tipis.

"Tidur lagi aja ya, nanti aku bangunin kalo udah sampe." Geraldo menyalakan mobilnya.

"Berbincang dengan aa, kurasa lebih menarik daripada tidur." Nesya tahu Geraldo sedang malas, mungkin moodnya turun gara gara perkataan Farhan yang menyudutkannya tetang hubungan mereka.

"Baiklah." Geraldo tersenyum, melirik Nesya sekilas.

Loh? Mengapa dia mau diajak ngobrol padahal.. bukannya dia sedang malas bicara?

"Ada yang mau ditanyakan?" Tanya Geraldo

"Banyak."

Geraldo mendadak tegang ditempat kemudi

"Apa?" Nesya tahu Geraldo pura pura baik baik saja. Mungkin dia mengira Nesya akan bertanya perihal hubungan mereka, sungguh Nesya juga malas membahasnya.

"Aku suka stlak tagg an instagram aa." Nesya tersenyum lebar sekali, ini pengakuan terbodoh.

"Hah?" Geraldo tertawa samar.

"Iyaa, kaya yang aa pas jadi hakim ketua, sampe yang dipepetin cewek dan para fans." Nesya tertawa kencang, tak kuat ketika membayangkan lagi pose Geraldo yang terlalu terpaksa ketika dirangkul seorang perempuan, adek adek maba gemas. Memang tersenyum, tapi terlihat canggung dan tak nyaman sama sekali.

"Tau aja kamu ya." Geraldo tersenyum kearah Nesya

"Aku ngakak banget sampe ada gitu ya orang yang minta photo bareng sama aa. Dikira aa artis apa?" Nesya tertawa lagi.

"Nah! Itu dia, aa juga gak habis fikir."

"Emang mereka mintanya gimana?" Nesya memiringkan badannya menghadap Geraldo

"Aku pernah ketemu dan kenal sama satu cewek nih di kepanitiaan, terus kalo pas ketemu lagi pasti ada yang suka bawa temennya, lama kelamaan modus mau selfie." Geraldo menggerakan sebelah tangannya, biasa menjelaskan sesuatu.

Mr BusyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang