Part 18

6.5K 450 35
                                    

"Teh Nesya!!!" Aira sudah menyambut Nesya dengan wajah cerianya. Nesya mendekat dan memeluknya.

"Kakak kemarin kenapa engga kesini? Padahal aa kemarin pulang dari korea. Bawa oleh oleh banyak!!" Wajah Aira kelewat antusias, membuat Nesya gemas dan langsung mencium pipinya.

"Gemesin deh."

"Kaya aa nya ya gemesin?" Geraldo ikut duduk disamping mereka berdua.

"Iyuhhhh jauh." Sahut mereka berdua kompak, membuat hati Geraldo tersenyum dan senang luar biasa.

"Teteh tau gak?"

"Gak tahu."

"Makanya sekarang Aira kasih tahu ya."

"Iya, didengerin."

"Aa beli oleh oleh banyak banget!! Oleh oleh buat aku sama mama dan teh Nesya banyak banget!!!" Raut wajah Aira kelewat ceria.

"Masa?" Tanya Nesya antusias.

"Iya!!!" Aira memperlihatkan kakinya yang dibalut kaos kaki yang bergambar salah satu tokoh kartun, lucu sekali, penuh warna.

"Itu dari aa?" Tanya Nesya dengan tersenyum, Aira mengangguk semangat, menarik Nesya ke kamarnya.

"Aa juga beliin teteh kaos kaki yang sama kaya Aira, kembaran!" Aira mengobrak abrik paper bag besar.

"Beliin boneka, kembaran lagi! Baju juga! Banyak deh. Nih teteh ambil." Aira menyerahkan beberapa barang kepada Nesya.

"Ini buat teteh?" Tanya Nesya.

"Iyaaa!"

"Semuanya?"

"Semuanya!!"

"Asik! Makasih aa nya Aira." Nesya mengimbangi Aira, bersikap seperti anak kecil.

"Sama sama, calon teteh nya Aira." Sahut Geraldo, membuat wajah Nesya memerah, tersipu malu. Dikira tak ada Geraldo di kamar Aira.

"Ini chase smartphone, pas gak teh?" Tanya Aira memberikan Chase smartphone percis seperti type smartphone Nesya.

"Muat kok."

"Bagus, kita samaan lagi. Chase Ipad aku juga sama coraknya kaya punya teteh." Aira lagi lagi tersenyum ceria. Nesya mendekatkan hidungnya pada Aira dan menggesek gesekannya, gemas sekali Nesya dengan Aira. Nesya belum pernah bercerita ya? Aira sangat mirip dengan Geraldo, hanya beda versi, versi wanita dan lelaki. Matanya mirip sekali. Jika mereka bertiga berjalan bersama mungkin akan dianggap saudara, mempunyai mata dan bibir yang mirip, Nesya juga tak habis pikir. Dirinya dan kakaknya Arkan sangat mirip, dan Arkan mirip Geraldo, hanya berbeda bentuk hidung, jadi otomatis garis garis wajah Nesya juga memang agak sedikit mirip Geraldo.

Nesya yakin jika ia menikah dengan Geraldo, tamu tamu yang tak kenal betul mereka berdua, akan menyangka jika Arkan lah yang adik kakak dengan Geraldo, bukannya Nesya. Sungguh, wajah mereka mirip jika diperhatikan lebih.

***

"Itu semua emang buat aku?" Tanya Nesya kepada Geraldo ketika Aira terlelap tidur dipelukan Nesya karena lelah bermain.

"Memang buat siapa lagi?" Geraldo mendekati Nesya yang duduk di sofa, mengelus rambut adiknya penuh sayang yang tidur di pangkuanan Nesya dengan memeluk Nesya erat. Sedari tadi Nesya dan Aira bermain berdua karena Geraldo yang pamit mandi, tadi.

"Makasih."

"Kembali kasih."

Geraldo mendekati Aira, otomatis mendekati Nesya juga. Mencium pipi tembem sang adik, berkali kali. "Udah dong a, jangan digangguin." Nesya gerah dengan sikap Geraldo yang terkesan ingin mengganggu adiknya tidur.

Mr BusyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang