Setelah sholat subuh Geraldo menjemput Nesya untuk kembali ke Depok, dengan rasa kantuk yang masih tersisa, Nesya tertidur diperjalanan, terbangun ketika Geraldo mengusiknya, terus menerus mengelus pipi nya.
"Nesya, bangun, sarapan dulu yuk." Geraldo membangunkan Nesya dengan lembutnya, Nesya mengangguk, tetapi matanya tertidur lagi. Geraldo memutuskan dirinya makan terlebih dahulu di dalam mobil, setelah habis, Geraldo membangunkan Nesya lagi.
"Nih aku suapin." Satu sendok bubur Geraldo dekatkan ke mulut Nesya, Nesya menggeleng, matanya terbuka.
"Makan Nesya."
"Gamau, a."
"Nesya!" Ucapan tegas Geraldo sukses membuka mulut Nesya, Geraldopun menyuapinya dengan telatennya, sabar pula.
Geraldo pun keluar mobil membayar bubur itu dan mengembalikan mangkoknya, Geraldo masuk mobil dengan membawa satu botol besar air mineral, memberikannya pada Nesya.
"Susah bukanya." Rengek Nesya mengembalikan nya pada Geraldo karena kesusahan membuka botolnya yang masih di segel.
Geraldo membukanya, memberikannya lagi pada Nesya, Nesya meneguknya banyak sekali hampir seperempatnya. Menutupnya dan menyimpannya di dashboard.
Nesya menangkup wajah Geraldo dengan tiba tiba, "apa?" Tanya Geraldo.
"Ngantuk ya aa?" Nesya mengelus wajah Geraldo.
"Dikit."
"Hah, masa iya?" Nesya saja sudah tertidur lama, setengah perjalanan.
"Tidurin yuk."
"Maksud kamu?"
"Mumpung mobilnya lagi parkir dipinggir jalan gini, aa tidur dulu, aku gak akan tidur, takut ada yang aneh aneh, kan bisa langsung bangunin aa." Jelas Nesya, Geraldo mengangguk menyetujui. Geraldo mulai menyandarkan kepalanya di jok mobil.
"Ihhh, di belakang aja yuk pindah."
Geraldo menuruti, lalu sekarang apa?
Nesya menyuruh Geraldo rebahan dan menjadikan paha Nesya bantal, tapi Geraldo menolak keras, membuat Nesya kesal.
"Maunya apa dong?" Tanya Nesya, Geraldo perlahan mendekati Nesya, menyimpan dagunya di bahu Nesya, lalu tak berapa lama matanya terpejam, tangan Geraldo memeluk melingkari pinggang Nesya. Nesya hanya tak habis pikir, bagaimana mungkin Geraldo lebih memilih tidur dengan keadaan duduk, menekukan badannya dan memeluknya daripada rebahan.
Nesya merangkul bahu Geraldo yang menekuk, mengusap rambut tebalnya berkali kali, menghirup aroma rambutnya yang menurut Nesya wangi. Nesya mengeluarkan smartphone nya, dan merekam Video di smartphonenya.
"Hai, aku mau balik depok, tapi yang nyetir tumbang, malah tidur pules, nyeder pula, peluk peluk pula, berat banget ugh!" Nesya menyimpan videonya itu, menyorot wajah Geraldo beberapa kali, lucu sekali, dagunya yang dibahu Nesya membuat bibirnya menekuk, menurut Nesya lucu. Save! Nesya menyimpan video itu, hanya menyimpannya tak niat menyebarkannya di media sosial.
Nesya mengelus rambut Geraldo yang rapi, entahlah, mau masuk kuliah lagi, rambutnya dipapas habis, rambutnya sekarang berbentuk cepak lagi, palingan sebulan lagi rambut Geraldo akan seperti biasa, khas dirinya.
Nesya memerhatikan wajah Geraldo dari jarak yang sedekat ini, lihatlah alis tebalnya berbentuk bagus sekali, bulu matanya lentik, hidung mancungnya, bibir penuhnya, ughh Nesya suka tidak kuat, ingin di halalkan.
***
Mata Geraldo mengerjap beberapa kali, lucu sekali seperti anak kecil baru sadar dari tidurnya. Kemudian kepalanya bergerak, melepaskan tangannya yang melingkar di pinggang Nesya, lalu menegakan badannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Busy
RomanceTidak ada orang yang sempurna. Sesempurna dan semengagumkan apapun Geraldo dimata Nesya, Geraldo tetap mempunyai kekurangan.