Part 6

7.2K 476 11
                                    

Neysa sudah mendapatkan izin untuk sementara pindah ke Depok dari orang tuannya, orang tuannya menyetujui dan memberikan uang cukup untuk mencukupi kebutuhan Nesya.

Nesya pergi bersama papanya, untuk sekalian mengurus registrasi daftar ulang, setelah benerapa hari dan semua nya beres papa Nesya kembali ke Bandung.

dan satu lagi, semenjak hari dimana Geraldo mengajaknya jalan yang ternyata untuk melihat pengumuman snmptn, tepat setelah itu juga Nesya lost kontak dengan Geraldo. entah mengapa Nesya pun tak tahu, Nesya pernah suatu ketika mengirimkan line kedapa Geraldo tetapi hanya dibaca saja. sungguh terlalu.

Nesya datang ke Depok ini juga disambut oleh para anggota perempuan, organisasi perkumpulan mahasiswa yang asal Bandung. untunglah Nesya disambut baik, Nesya menginap di kostan salah satu dari mereka setelah papahnya pulang, sampai nanti Nesya bisa menempati asrama. baru awal awal saja mereka sudah sangat peduli seperti keluarga saja, sungguh Nesya tak henti hentinya bersyukur.

****

Geraldo

Nama itu terus terusan menyelimuti otak Nesya, kemana dia? Kesal? Tentu! Tapi kalo dipikir pikir Nesya itu siapa nya Geraldo sih? Apa berhak kesal? Halah sudahlah.

***

Nesya yang sedang berada di kostan ka Sheryl salah satu anggota paguyuban, karena memang Nesya selama belum menempati asrama, Nesya tinggal di kostan Sheryl yang kebetulan kostannya luas karena memang Sheryl ini sepertinya seorang yang berada.

anak anak organisasi yang berasal dari Bandung itu mengajak satnight bareng, semacem kumpul, jika mau mengerjakan tugas menanyakan sesuatu juga bisa.

Sebelumnya Nesya mendapat pesan dari kak Radian yang menawarkan tumpangan kepada Nesya, tetapi Nesya lebih memilih berangkan bareng dengan kak Sheryl dan menebeng dengan motor Scoopy nya kak Sheryl, daripada nebeng di mobil Brio merahnya Kak Radian, akan menebarkan gosip nantinya.

"Udah, yuk syaa berangkat." Kak Sheryl dengan nada khasnya membuat Nesya tersenyum kecil.

"Pegangan sya, mau ngebut nih." Gurau kak Sheryl lagi lagi membuat Nesya tertawa.

Kak Sheryl ini memakai hijab tetapi naik motor, ya karena hijab nya modis jadi bisa leluasa mengendarai motor.

Ngomong ngomong soal hijab, seluruh anggota perempuan di paguyuban memakai hijab, kecuali Nesya! Nesya belum terbiasa memakai hijab, jadi beginilah. Malam ini pun Nesya memakai sweter panjang yang tipis, rambut digerai begitu saja, sedikit bergelombang.

***

Deg! Ada Geraldo! Entah tempat apa ini yang jelas ini tempat didepan sebuah ruko yang sudah pada tutup, dan semuanya pada duduk ditikar, bawah. Disekitar sini memang banyak penjual makanan, seperti bakso, dll. Dan memang semuanya juga terduduk dilapisi tikar tipis didepan ruko ruko yang tutup.

"Sini sher, sya!!" Seru kak Gian, anak psikologi semester 7.

Nesya dan kak Sheryl duduk di tempat yang kosong, diantara mereka. Nesya memberikan senyuman sopan kesemua orang yang duduk disekitarnya, satu persatu. Tapi senyuman Nesya luntur ketika menemukan sosok Geraldo.

Nesya tersenyum kaku, Geraldo tersenyum tipis.

"Udah pindah ke Depok sya?" Tanya Geraldo tiba tiba.

Nesya hanya mengangguk.

"Udah seminggu kali gerl." Timpal Sheryl.

"Oh seminggu?" Kata Geraldo kaget. Nesya hanya mengangguk lagi.

"Iyaa, kemane aja sih lu." Kata sheryl memakai bahasa khas depok dan sekitarnya.

"Kaya yang gak tau aja, doi kan sibuk keluar Negeri." Gian menyenggol bahu Geraldo yang berada di sampingnya.

Mr BusyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang