Part 25

7.1K 512 53
                                    

Hai! Nesya-Geraldo back! Eh aku tuh bikin group Mr.Bussy di line, terus aku kepikiran cast Geraldo itu Arifin putra, buat kalian yang mau gabung group line ayo aja, add line ku nikanistia terus chat, nanti kalian bisa kasih kasih saran buat siapa yang cocok jadi cast nya terus bisa juga kasih saran kedepannya gimana kaya gitu gitu.

***

Geraldo sedang giat giatnya bimbingan, Nesya sedang giat giatnya kejar target tugas tugas yang deadline. Mereka sibuk dengan urusan masing masing, sehingga tanpa sadar mereka sudah beberapa hari tak bertemu.

"Nesya!"

"Oi, ab?" Tanya Nesya melihat Abraham yang berada di depannya.

"Kantin yu?" Ajak Abraham, ngomong ngomong, Abraham adalah teman sekelas Nesya, mereka berteman baik. kelas baru saja bubar, Nesya malah enggan keluar, dan Abraham malah mengganggunya. Bukannya Nesya suuzon, lihatlah sebentar lagi Abraham pasti merecoki Nesya.

"Males ah, kelas selanjutnya ada kuis, aku mau ngapalin aja deh. Lagian aku bawa makanan dari kostan." Jelas Nesya sambil sesekali membalikan buku tebalnya itu. Ya memang Nesya membawa susu dan beberapa roti panggang sisa sarapan tadi sebelum berangkat ke kampus.

"Wah kalo gitu mana? Bagi dong!" Abraham mencolek colek tangan Nesya.

"Ish, modal dong!"

"Yaudah ayo ke kantin, biar abang traktir." Abraham berkata dan mengubah suaranya sok manly.

"Engga, makasih!" Nesya berkata tepat di depan wajah Abraham, yang membuat Abraham malah menyengir bodoh.

"Ah si eneng, di traktir gak mau."

"Sorry ya, jika cuman jajan siomay, bakso atau seblak saya masih sanggup membelinya sendiri." Kata Nesya dengan penuh harga dirinya.

"Wah, bagus itu. Berarti kamu gak murahan." Timpal Abraham

"Itu bukan aku yang bilang." Mata Nesya tetap focus pada bukunya. Yang harus diingat, kau tak perlu menjelaskan siapa dirimu. Karena sebaik apapun Nesya, yang membencinya tidak akan mau tahu. seburuk apapun Nesya, orang yang menyukainya tak akan tahu.

"Emang bukan kamu, kan aku yang bilang." Jelas Abraham. Nesya mengedikan bahunya acuh.

"Lagian ya sya, abg zaman sekarang, diiming imingi seblak ataupun bakso yang harganya gak bakalan lebih dari 50 ribu rupiah, mereka sudah bisa dipegang pegang." Abraham menangkup kedua pipinya dengan kedua tangannya, tampak seperti anak kecil yang terperangkap dalam diri orang dewasa yang berjambang.

"Geli!" Nesya mendesis tajam.

"Apakah semurah itu remaja zaman sekarang?" Tanya Abraham sok polos, Nesya yang kesal langsung saja mendaratkan bukunya yang tebal itu diwajah tampan Abraham. Abraham meringis, yang menurut Nesya itu pura pura, entah sakit sungguhan karena dilihat dari bukunya yang lumayan tebal, tapi Nesya tak peduli, suruh siapa Abraham begitu menyebalkan.

"Dasar sialan!" Nesya mengumpat kesal, Abraham malah tersenyum bodoh lagi. Nesya merasa Abraham merendahkan kaum perempuan, meskipun Nesya tak seperti itu tetapi tetap saja dia perempuan, dia termasuk dalam golongan kaum yang Abraham sebutkan, meskipun Nesya tak seperti yang Abraham katakan. Lagian tak semua remaja seperti yang Abraham katankan.

"Emang iya kan? Gak sedikit lah Remaja di bangku SMA yang hamil duluan, bahkan yang dibangu SMP pun ada." Abraham semakin menatap Nesya serius, Nesya hanya mengamati karena terlihat dari wajahnya, Abraham masih belum selesai berbicara.

"Tapi yang aku heran, bagaimana mereka bisa melakukan 'itu', sedangkan mereka masih di bawah umur, dan dimana mereka melakukannya?" Abraham bertanya seperti seorang anak kepada ibunya.

Mr BusyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang