Episode 4 : Damn Night.

38.6K 1.5K 107
                                    

Halo.
Yang mampir harap kasih vote sama komen ya.
Tencuuuu 🖤




[]






2 hari setelah episode kemarin.

Malam Minggu ini tuh. Malam menyiksa bagi para single yang ngeliat orang pacaran. Malam dimana para pasangan menghabiskan waktu berdua.

Beda tapi sama Tiara.

Gadis itu cuma keluar rumah mengenakan tanktop putih dan hotpants super seksi, di teras warnet yang bersebelahan dengan laundry milik Babehnya.

Gak habis pikir. Gimana cewek itu adalah satu satunya cewek disana. Sisanya lebih dari 10 cowok, maybe kalau tidak salah hitung.

Tenang.

Tiara mengenal mereka semua. Anak kampungnya yang menganggap Tiara adalah Mutiaranya Babe Ivan, jadi gak bakal ada yang berani menyentuhnya atau melukainya seujung kuku pun.

Kalau saja Enyaknya tau dia nongkrong begini, Tiara bisa abis kena semprot plus cubitan maut.

Berhubung si Enyak lagi asik kondangan di kampung sebelah.

Tiara asik asikan melanggar perintah Enyaknya buat main sama anak anak cowok malem-malem begini.

"Ra, motor lo gimana? Udah baikan?"

"Eh elo Ndjul." Tiara menggeser duduknya agar Pandjul bisa duduk di sebelahnya.

"Udah baik kok, makasi ya."

"Yailah kayak same siapa aja lo. Kapanpun lo butuh bantuan, gue selalu ada buat lo Ra." Pandjul menatapnya dengan pandangan teduh. Tiara sebenarnya cukup sadar dengan sikap Pandjul selama ini terhadapnya. Tiara tahu Pandjul menganggapnya lebih dari teman.

Pandjul, teman dari jaman mereka cuma anak berumur 5 tahun, hingga sekarang. Pandjul hampir sama dengannya, tidak kuliah. Kerjaannya bolak balik warnet, ngapelin Tiara, atau paling sering nganterin cucian Emaknya ke laundrynya Babeh. Atau kadang bantu bantu di Bengkel Babehnya, Babe Rosidi.

"Sebenernya lo habis darimana kemaren itu?" kata Pandjul.

"Ohh..itu gue abis dari rumah yang di kompleks depan nganterin pesenan kue Enyak gue."

"Terus?"

"Pas pulang motor gue malah berulah. Besoknya gue harus kesana lagi ngambil motor terus gue bawa ke bengkel Babe lo deh akhirnya."

"Terus, malemnya lo dianterin siapa?"

"Ohh itu..." Tiara berhenti sejenak. Ia jadi teringat Aryo. Saat ia mengambil motornya, sikap lelaki itu sedikit berbeda dari sebelumnya. Bahkan ia menawarkan membawa motornya ke bengkel. Tapi Tiara menolak. Bukan karena ia curiga dengan kebaikan Aryo, cuma ia gak mau punya hutang budi. Lagian Aryo udah nyelametin kuenya. Jadi Tiara bilang mereka impas.

"Gue jalan kaki...abis mau gimana lagi, gapapa deket ini."

"Ohh."

"Ehh elo berdua berduaan aja. Hati-hati ketiganya setan."

"Cielahh..si Pandjul gercep bro. Gerak cepet!!"

"Pepet terus Njul Raranya sampe dapet."

Segerombolan cowok cowok yang baru keluar dari warnet itu membuat keributan. Tiara memang biasa di panggil Rara oleh mereka mereka. Pandjul sebenarnya memiliki nama asli Kamal, cuma katanya kebagusan. Jadi di panggil Pandjul aja. Tapi kalo ada Babe Rosidi, gak ada yang berani manggil Pandjul. Jadi manggilnya Kamal deh.

Emergency MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang