.
.
.
.
Aryo baru bisa terpejam. Dari subuh sampai jam 7 tadi ia harus terjaga. Mau nggak mau. Bisa-bisa diamuk Tiara kalau dia molor terus.
Itu juga shalat subuhnya jadi nggak beres. Ada saja tingkahnya. Yang salah baca niat lah. Sampai lupa sama ayat surahnya. Akhirnya setelah 2 kali ngulang, mereka baru benar-benar melaksanakan ibadah wajib di waktu fajar yang memang sangat berat untuk di laksanakan itu.
Selain shalat, alasan lain Aryo harus jadi kalong yang melek malem-malem adalah keadaan Tiara yang mengkhawatirkan.
Istrinya itu muntah terus. Biasalah terjadi pada awal kehamilan yang di namakan morning sickness. Masalahnya Aryo tuh malah ngomelin Tiara. Setiap habis makan muntah, makan muntah, terus apa artinya makanan yang masuk ke perut? Aryo menutup hidungnya waktu Tiara muntah di wastafel. Untung orang rumah nggak ada yang bangun gara-gara denger suara muntahan Tiara.
Dengan kondisi setengah sadar, Aryo ngelus ngelus kasur, tangannya tidak menemukan apapun.
"Ra," panggil Aryo.
Aryo mendongak sebentar, mengucek mata lalu berjalan sempoyongan keluar kamar.
"Morning Sweety.." Ia memeluk tubuh itu dari belakang.
Kok gede....??
Kok empuk ?
Sejak kapan istrinya itu jadi melar macam ban mobil gini??
Aryo membuka matanya yang terpejam.
"KANJENG IBU..??? KOK KANJENG IBU SIHH??" Ujarnya setengah sewot.
"Koe yo ono opo meluk meluk segala."
Astaga...
"Tiara mana ? Kok dikamar gaada?"
"Tadi sih Ibu liat dia jogging. Katanya kamu tidur terus dia bosen."
Aryo meneguk susu coklat yang baru di tuangin oleh Kanjeng Ibu ke dalam mug berbentuk angry bird.
"Gimana Aryo nggak tidur terus gara gara dia juga kan Aryo nggak bisa tidur semaleman.." oceh Aryo.
"Gimana? Berapa ronde? Aduhh Ibumu ini ingin segera nimang cucu lho Aryo.."
Dan berseri serilah wajah Kanjeng Ibu.
Tiba-tiba sosok yang tadi di carinya itu datang bersama Romo dengan bungkusan kresek hitam di tangannya, berjalan ria sambil sesekali tertawa bersama Romo.
"Abis darimana?" Pertanyaan itu langsung terlontar oleh Aryo padahal Tiara baru saja mengambil air dari kulkas, mengisinya dengan balok es lalu meneguknya.
Aryo menarik tangannya, membawa tangannya ke pipi pria itu. Aryo memejamkan matanya lalu membuja lagi. Sifat manjanya itu mulai bikin Tiara malu terlebih mereka di depan Romo sama Kanjeng Ibu.
"Lo abis jogging sama Romo?"
"Iya dong memangnya kenapa? Daripada kamu kamu laki-laki tapi mentang-mentang libur kok ya di kamar terus..ya Romo ajak aja Tiara keliling komplek." Malah dijawab kan tuh sama Romo.
"Ra, lo nggak boleh kecapean inget kata dokter---hmpttt!!"
Tiara membekap mulut Aryo dengan tangannya secepat kilat.
"Ada apa? Kalian seperti lagi sembunyiin sesuatu dari Kanjeng Ibu dan Romo, benar begitu?"
Kanjeng Ibu suka bener..
KAMU SEDANG MEMBACA
Emergency Married
RomansGenre : Romance - Comedy Attention! Rate 20+ Be wise🖤. • Hanya karena satu malam---yang di anggap Tiara dan Aryo malam kesialan mereka---mereka harus menikah. Tiara tak pernah menyangka setiap hari hidupnya akan dipenuhi lelaki seperti Aryo yang su...