Tara Aderson #3

7.2K 769 9
                                    

Ini memang bukan sebagai misi pertamaku. Juga bukan misi pertama bagi para anggota inti. Tapi yang jadi masalah adalah dua murid yang di tunjuk langsung oleh Profesor Gamma. Dan hey, ini misi yang mengharuskan keluar dari gedung sekolah dan mereka akan ikut ke dalam bagian ini. Ini misi untuk kelas A dan mereka anak baru yang masuk sekitar sebulan lalu. Sebulan di dalam gedung sekolah dan mereka langsung mendapat misi level atas? Benar-benar Profesor Gamma tidak adil. Aku yang sudah 8 musim di sini harus menjalani beberapa latihan keras untuk bisa menjalani misi kelas A Juga melakukan test yang tidak mudah untuk bisa masuk ke tahapan ini. Dan mereka? Sialan! Profesor Gamma pilih kasih. Kenapa juga kesempatan seperti ini di berikan kepada mereka yang setauku belum bisa mengerti apa- apa.

Aku memang tidak masalah dengan hal itu. Tapi, oh ayolah mereka tidak tau apa- apa tentang ini. Misi ini hanya untuk ahli komputer dan ahli bela diri. Dan mereka terutama gadis itu? Aku tidak tau dia bisa memukul apa tidak. Oh jangan mengingatkanku pada saat Gracilda pernah di kalahkan oleh gadis itu dengan luka di wajahnya, karena aku pikir itu hanya sebuah kebetulan. Sepertinya pada saat itu Gracilda sedang tidak enak badan atau sesuatu seperti itu.

Di luar sana penjagaan yang ketat untuk gedung perusahaan yang akan kita masuki benar- benar tantangan baru untuk gadis itu. Senjata- senjata itu bisa saja membuat dia mati. Meskipun aku bisa mengacungi jempol karena dia orang yang bisa mengalahkan Gracilda selain aku.

Aku sudah berada di ruangan rapat untuk berdiskusi sekali lagi sebelum misi di jalankan. Profesor Gamma menyarankan untuk berdiskusi tentang bagaimana kita menghadapi dan mencuri berkas penting itu. Dan kau tau? Arga datang dengan tangan kanan memegang tangan kiri gadis itu. Ada sesuatu yang membuat gemuruh di dadaku. Entahlah karena apa tanganku di bawah meja mengepal keras.

"Okey semuanya sudah berkumpul?"

Aku diam. Seperti biasanya

"Apa tidak sebaiknya kita menjalankan misi di malam hari Prof?" Itu Rico

Aku hanya mengangguk sekilas menyetujui pendapat dari Rico. Yang aku tau eksekusi misi seperti ini biasanya dilakukan di tengah malam bukan di pagi hari seperti ini. Karena biasanya di tengah malam kita bisa menyelinap tanpa diketahui orang karena baju seragam misi khusus yang seperti menyatu dengan gelapnya malam. Oh jam berapa sekarang? Aku melirik jam dinding menempel cantik di tembok di depanku. Jam lima lewat tiga puluh dua menit.

"Hari ini hanya untuk melihat area. Kau akan melanjutkan misi pada malam harinya." Sahut Profesor Gamma

"Kenapa tidak pada malam harinya langsung?" Aku mencari sumber suara itu. Itu suara siapa? Joseph?

Benar- benar berani sekali bertanya seperti itu. Dan lihat? Dia tidak tau apa- apa meskipun sudah beberapa kali rapat untuk misi ini. Dia bodoh atau apa?

"Kita harus liat situasi dan kondisi di dalam gedung itu terlebih dahulu agar kau mengerti dan tau harus kemana jika kau sedang dalam misi ini." Profesor Gamma menjelaskan secara mendetail.

Aku rasa, mungkin Profesor Gamma mendapat bayaran yang cukup besar untuk misi ini. Karena dari yang aku lihat, dia benar- benar ingin misi ini berhasil dengan sempurna.

"Kau tau masuk gedung perusahaan besar seperti ini sulit. Apalagi kita hanya punya peta dan denah gedung. Kita tidak punya denah gedung yang menjuruskan langsung ke daerah dimana kita dapat mengambil file itu." itu Rico

Dia memang selalu bisa diandalkan olehku dan juga anggota inti yang lainnya. Termasuk oleh Profesor Gamma.

"Jadi siapa yang akan menjadi tumbalnya?" Itu suaraku

"Tumbal?" Itu suara gadis yang sedari tadi aku ingin dengar

Karena dia cukup sama sepertiku yang tidak banyak berbicara mungkin itulah yang aku tunggu. Suara gadis itu. Entah tapi mungkin nanti aku akan membencinya.

"Iya tumbal. Maksudnya adalah yang datang ke sana melihat kondisi di dalam gedung."

Bagus.

Itu Arga.

Menjelaskan detailnya dan lihat bagaimana ia tersenyum pada gadis itu.

"Biar aku dan Sara yang keluar Prof," itu Arga lagi

Kali ini untuk Profesor Gamma.

"Biasanya kau akan meminta pada Profesor Gamma untuk dipasangkan dengan Tara, Ga," itu suara menyebalkan Gracilda

Gracilda terkekeh ketika melihat wajah sebal milikku.

Memang, memang aku dan Arga yang biasanya mengecek gedung jika ada misi seperti ini. Jarang. tapi Arga selalu meminta berpasangan denganku, tapi sekarang? Posisiku sepertinya sudah tergantikan dengan gadis yang tidak tau apa-apa seperti dia.

"Aku hanya mencari suasana baru," desis Arga

Menyebalkan. Suasana baru katanya? Maksudnya suasana seperti apa? Romantis? Menegangkan? Atau malah kesedihan?

"Mm.. Ar," gumam gadis itu

Apa tadi dia bilang?

Ar?

Panggilan untuk seorang Arga?

Aku baru tau Arga memiliki nama panggilang se-menggelikan itu.

Aku jadi ingin tertawa mencemooh.

"Kurasa kau harus keluar bersama Tara saja, aku tidak mau menggantikan posisinya," lanjut gadis itu

Apa dia bilang? Dia seperti mengerti posisinya sendiri yang tidak tau apa- apa dan menyerahkannya kepadaku? Wow. Sangat mengharukan. Aku mencemooh dalam hati.

Sungguh, jika aku harus keluar dengan Arga tidak masalah. Tapi jika bersama gadis itu, mungkin aku akan meninggalkannya di luar gedung dan tidak akan membiarkannya pulang ke gedung sekolah ini lagi.

"Baiklah kalau begitu, kau Tara, kau Arga dan kau gadis muda. Kalian yang akan menjadi tumbal untuk kita hari ini," itu Profesor Gamma

Well, sepertinya acara meninggalkan gadis itu sendiri di jalanan dan membuatnya tidak kembali lagi ke gedung sekolah ini akan gagal karena ada pangeran berkuda putih di sampingnya. Arga Smith. Dia pasti akan melindungi gadis itu.

Pada akhirnya aku hanya mengangkat bahu. Tanganku yang sedari tadi melipat di depan dada kini beralih mengambil secangkir kopi di depanku dan menyesapnya.

"Prof, kurasa aku tidak bisa," cicit gadis itu

Dia ragu? Tentu saja. Dia tidak bisa apa- apa.

"Kau harus ikut miss Clayer."

Aku kaget. Dan untung saja tidak sampai menyemburkan minuman yang aku sedang minum.

Tentu saja aku kaget. Nama Clayer hanya tidak asing di telingaku.

Aku pernah mendengarnya.

Tapi aku lupatepatnya dimana.

Aku berusaha mengingat.

Kerutan di keningku mungkin mulai timbul.

Dan pada saat aku mencoba mencari kepastian nama itu gebrakan pintu membuyarkan pikiranku.

"Prof ada masalah dengan sistem keamanan di pintu depan," itu Gio

Masalah? Apa yang terjadi sekarang?

Bagaimana pun, misi ini akan tetap di jalankan karena janji dengan pembuat kontrak. Walau pun terjadi sesuatu dengan sekolah ini, Profesor Gamma akan terus menuntun anggota untuk menjalankan misi yang benar- benar harus di jalankan dan menghasilkan uang.

Profesor Gamma pasti meyakinkan anggota jika tidak terjadi apa- apa. Bukankah dia hebat?

Romantic SpyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang