Dinner

6.7K 477 11
                                    

*Kyungsoo pov*
Aku berjalan ke arah kulkas. Aigoo, bahan makanan memang banyak, tapi yang segar hanya setengahnya. Cukup tidak ya buat kita ber7? Ku rasa cukup,...

Ku keluarkan bahan yang ada, "Hanya segini saja yang segar. Dan sekarang kita akan memasak. Kau bantu aku ya menyiapkan barangnya." Kataku lalu mulai memakai sapu tangan dan mengambil pisau.

"..." Tak ada jawaban darinya. Aku menoleh ke arahnya dan... Dia memotong semua sayur dengan cepat, rapi dan telaten.

Ia memotong tanpa jeda. Terkadang ia meminggirkan poninya yang menutupi matanya. Jika seperti ini dia sangat cantik.

"Katanya tak bisa masak? Tapi kenapa motongin sayurnya telaten?" Entah kenapa aku ingin mencandainya.

"Jangan terus menatapku seperti itu. Aku tau aku cantik, tapi fokuslah memasak." Katanya dengan mengeluarkan senyum miring miliknya.

Cantikk? Ne, kau memang cantik. Aigoo, wajahmu kyeopta... Ku elus rambutnya perlahan. Ia tercengang lalu menatapku. 1 detik, 2 detik, 5 detik, 10 detik. Segera ku turunkan tanganku lalu membungkuk 90°, "Miyanne... Aku tak bermaksud melakukannya... Tiba - tiba saja tanganku ber-" kataku terhenti ketika ia mulai sedikit membanting pisaunya.

"Kau yang ingin makan jadi masak lah! Aku tunggu di meja makan." Katanya ketus lalu beranjak pergi meninggalkanku. Yang aku fikirkan... Aku sempat melihat pipinya itu memerah.

*Han Jeon pov*
Aku tak suka ditatap terus seperti itu. Memang apa yang salah denganku? Mungkin rada aneh karena tiba - tiba aku memotong sayur padahal awalnya aku bilang tak bisa memasak.

Ku rasakan helaian lembut menyisir rambutku. Aku menoleh... Deg Deg Deg... Lagi - lagi seperti ini! Aku melihatnya tersenyum padaku. Senyumnya menenangkan. Aku mulai merasa pipiku memanas lagi. Sekitar 10 detik suasana hening.

Perlahan ia menurunkan tangannya lalu membungkuk, "Miyanne... Aku tak bermaksud melakukannya... Tiba - tiba saja tanganku ber-"

Segera ku taruh pisau yang tadi ku pegang. Aku tak berniat membantingnya, tapi pisau itu tiba - tiba jatuh. "Kau yang ingin makan jadi masak lah! Aku tunggu di meja makan." Kataku lalu berjalan meninggalkannya.

Ne, seharusnya itu yang ku katakan daritadi dan bukan malah memegang pisau lalu memotong sayur. Babbo!

Aku berjalan ke meja makan. Kulihat 5 namja sudah berkumpul disitu. Wajah mereka tampak lesu. Apa mereka benar - benar lapar? Seharusnya aku membuatkan makanan. Anniya! Mereka yang lapar jadi mereka yang harusnya masak, ne! Tapi... Jika mereka diam seperti ini, mereka kelihatan tampan dan... lucu. Tanpa aku sadari aku mulai tertawa kecil.

"Yak kacamata pirang! Kenapa kau tertawa melihat kami? Apa karena wajah kami yang tampan?" Bentak si Telinga lebar. Langsung ku tutup mulutku rapat - rapat. Kenapa aku tertawa sih??

Takku jawab pertanyaannya, tak ada gunanya, yang ada ia semakin cerewet dan aku tambah capek plus... lapar. Lebih baik aku diam dan duduk di kursi.

Ya, aku sedang duduk di kursi dengan tenang dan sopan sambil menunggu makanan datang. Sebenarnya mereka semua menatapku bingung dan heran. Tapi aku tak mempedulikannya.

"Kenapa kau ada disini? Bukankah kau seharusnya membantu Kyungsoo?" Kalau tak salah namanya Baekhyun. Aku hanya menatapnya lalu diam.

"Kau juga lapar kan?" Tanya namja disebelah kiruku dengan cengengesan. Si telinga lebar itu lagi! Aigoo...

"Memang kalian saja yang butuh makan! Aku juga lapar!" Jawabku dengan memajukan mulutku dan sedikit mempoutkan pipiku.

Kali ini mereka menatapku sambil tersenyum kecil. Ada apa? Hening seketika...

EXO Lost In IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang