Nyaman? T^T

3.6K 261 4
                                    

Guys, nih chapter ketinggalan nerbitinnya. Aku baru sadar. Yaudah dilanjut bacanya.

Terlihat seorang yeoja tengah duduk di sofa sebuah ruangan kerja. Ia seperti sedang menunggu seseorang.

Tok Tok Tok...

Mendengar itu, ia segera berdiri sambil menggaruk kepalanya. Siapa itu? Appa pakai pergi segala! Aku jadi kerepotan kan!

"Ne... Masuklah!" Ucapnya.

Masuk seorang namja lalu segera membungkuk tanpa melihat siapa didepannya. "Annyeonghaseyo... Ada perlu apa-" ucapnya terpotong setelah melihat yeoja di depannya. Ia ikut menggaruk kepalanya, wajah berubah memerah.

"Annyeong, oppa..." sapa yeoja itu.

"Oh, Han Jeon. Kau ada disini?"

"Ehm, miyanne. Appa sedang ada rapat mendadak jadi, aku disuruh menjaga disini." Jelasnya.

"Uhm, benarkah? Tapi barusan saja ia meneleponku, katanya ia menyuruhku untuk segera datang. Tapi gwenchana, yang penting kau ada disini. Kalau gitu aku tunggu saja Presdir Kim."

Apa appa berusaha mendekatkan kita? Ini sangat canggung. "Ah, ne. Silahkan duduk di sofa dulu." Ucap yeoja itu canggung.

Namja itu pun duduk disofa. "Ehm, ada apa denganmu? Kenapa kau berbicada formal denganku? Bahkan kau terlihat canggung. Apa ada masalah?" ucapnya yang membuat yeoja itu membulatkan mata.

"Ah... mungkin hanya keceplosan saja. Ne, mungkin begitu."

Bagaimana bisa aku tak canggung? Kejadian kemarin malam membuatku sesak nafas.

"Permisi, ini tehnya." Ucap salah satu pegawai.

"Ne. Taruh saja dimeja." Ucap yeoja itu. Pegawai itu pun pergi.

"Han Jeon, kenapa kau terus berdiri? Duduklah!" Ucapnya. Yeoja itu pun duduk dengan canggung.

"Tehnya, diminum dulu." Ucapnya.

"Kau juga harus minum." Ucap namja itu. Mereka pun meminum teh.

"Ehm, Han Jeon, boleh aku menghilangkannya?" Tanya namja itu lalj mendekat ke arah Han Jeon sambil menunjuk sesuatu diwajah yeoja itu. Han Jeon sontak terkejut dan segera memundurkan atas badannya.

"Menghilangkan? Apa? Apa yang-" belum saja dia selesai bertanya, namja itu mendekatkan dirinya sedekat mungkin lalu memegang bibir Han Jeon. Tubuhnya diatas tubuh Han Jeon, tapi mereka masih posisi duduk, tapi badan atas Han Jeon terlalu ke belakang. Namja itu mengelus perlahan bibir itu. Hal ini membuat jantung Han Jeon berdetak kencang dan dadanya sesak.

Perasaan ini lagi. Kenapa disaat seperti ini?!

Namja itu berhenti mengelus bibirnya tapi tangannya masih menempel erat dibibir merah itu. Matanya menatap mata Han Jeon dalam, menelusuri wajah cantik itu, begitupun dengan Han Jeon. Mereka terus terdiam dalam tatapan masing-masing, sangat dalam.

Beberapa menit kemudian, entah apa yang dipikirkan namja itu saat ini. Ia menarik dagu Han Jeon hingga bibirnya menempel dengan bibir namja itu. Matanya semakin membulat, detak jantungnya semakin tak karuan. Entah kenapa, tubuhnya tak bisa ia gerakan, ia masih syok. Bibir itu masih menempel, sekitar 1 menit, namja itu mulai menjauhkan bibirnya tapi hanya sedikit jarak.

"Aku menyukaimu, semua yang ada pada dirimu." Ucap namja itu lembut. Lagi - lagi Han Jeon dibuatnya syok.

Setelah mengungkapkan itu, namja itu langsung menyaut bibir Han Jeon lagi, beberapa detik, perlahan ia mulai melumatnya. Karena Han Jeon masih syok bibirnya masih kaku, dengan kasar sangat kasar dan penuh gairah, namja itu melumatnya hingga bibir Han Jeon mulai membuka dan bergerak. Ini kesempatan buat namja itu untuk memasukkan bibir dan lidahnya, tak bisa ia tahan, ia melumat sangat dalam dan kasar sampai membuat lidah mereka bertemu.

EXO Lost In IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang