???

4.5K 285 9
                                    

Han Jeon datang membawa balkon yang berisi air dan sehelai kain. Wajahnya tak berekspresi dan menatap ke 6 namja dan diakhiri dengan tatapan sinis dengan oppanya. Seung Hong hanya bisa menelan ludahnya. Jika dilihat - lihat lagi, tatapan Han Jeon meunjukan tatapan khawatir.

Han Jeon duduk disebelah Chanyeol. Ia mulai mencelupkan kain ke balkon dan ingin mendaratkannya ke pipi Chanyeol. Tapi Ia memberhentikan tangannya, memandang pipi lebam namja itu.

Seharusnya kau tak usah mengajaknya berantem. Jadi seperti ini kan. Aku jadi merasa bersalah... Dipandang pandang, walaupun pipinya seperti ini, ia tetap tampan, bahkan lebih imut. Lebam yang lucu...

"Wae? Apa yang kau lihat? Oleskan segera..." Tanya Chanyeol yang meringis kesakitan.

Han Jeon menelan ludah lalu mulai menempelkan kain ke pipi lebam itu. Menelusuri bagian lebam hingga tak sadar mengenai bagian yang menyakitkan untuk namja itu.

"Aw..." teriaknya lalu memegang pipinya. "Bagian sini yang sakit." Lanjutnya.

Han Jeon menatapnya terus.

"Kenapa menatapku seperti itu?" Ucap Chanyeol.

"Kenapa kau melakukan hal seperti anak kecil dengannya?" Han Jeon mulai berbicara.

"Mwo?"

"Apa berantem bisa menyelesaikan semua masalah?" Ucap Han Jeon lagi. Kali ini ia benar - benar serius.

"Han Jeon ah, kau kembali saja ke kamar. Biar aku yang mengobati mereka. Matamu memerah, kau sudah mengantuk..." Seung Hong memegang tangan Han Jeon dan menatapnya memohon. Sepertinya Seung Hong tau apa yang akan dibicarakan oleh adiknya itu.

"Apa kau hanya bisa melakukan itu tanpa mengajak berbicara dengannya baik - baik?! Kalau kau tak bisa melayangkan tinjumu, kenapa harus menyetujui keputusananya?!... Bagaimana jika kalian terluka yang lebih parah daripada ini?! Sakit kecil seperti ini saja kalian sakitnya minta ampun, gitu mau bertengkar sampai babak belur! ..." bentak Han Jeon. Tapi tatapan matanya menunjukan kekhawatiran. Dan yang dibentak malah diam melongo.

"Kalian tau perasaanku tadi ketika melihat kalian dipukuli?! Aku kira kalian menantangnya karena bisa berantem, tapi kenapa malah jadi gini sih!!! Kau tau (menatap Chanyeol) seberapa khawatirnya aku?!" Lanjutnya.

Chanyeol menyipitkan matanya, mencari sesuatu di mata Han Jeon dan mencerna kalimatnya.

"Kau... Kau... (menyipitkan mata seperti ada kecurigaan) Apa kau tadi bilang khawatir padaku?" Tanya Chanyeol menunjuk dirinya.

Han Jeon terdiam dan menggigit bibirnya. Matanya berkeliling dan berputar. "Ehm... Yak! Aku tak khawatir padamu dan tak akan pernah! Lagi pula siapa yang bilang khawatir tadi?"

"Kau!" Jawab ke 7 namja dengan ekspresi wajah penuh canda.

Han Jeon menaikkan alis kanannya dan mengangkat bibir atasnya. Seketika itu ia melempar kain yang dibawanya ke arah Chanyeol.

"Obati luka kalian sendiri!" Ia segera pergi meninggalkan 7 namja.

"Dia marah?" Tanya Sehun sambil menatap punggung yeoja itu.

"Anni. Mungkin dia hanya sedikit terganggu dengan kejadian tadi." Jawab Seung Hong yang sedang melipat kain yang dilempar adiknya dan mencelupkannya ke baskom lalu meletakkannya ke pipi lebam Chanyeol.

EXO Lost In IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang