*Han Jeon pov*
"Apa kita akan diam - diaman terus seperti ini?" - ChanyeolJujur saja, kita terus berjalan tanpa adanya suara. Mendengar perkataan Chanyeol, semuanya menatapku. Aigoo, Wae?
"Waeyo? Aku memang seperti ini dari dulu. Jadi jangan tanya aku kalau aku diam." Jawabku singkat lalu menunduk ke arah bawah.
"Aigoo, lalu bagaimana bisa seru kalau seperti ini." Ucapnya lagi. Aish, namja aneh.
"Han Jeon ah..." ucap Kyungsoo lirih lalu menatapku.
Kenapa ia menatapku begitu? "Wae?" Ucapku sedikit gugup
Dia berhenti begitupun juga denganku dan yang lainnya. Tubuhnya ia putar 90° hingga menghadapku.
"Kau bisa membaca fikiranku kan? Buka kacamatamu dan bacalah..." ucapnya lalu menaikan alisnya.
Chanyeol menepuk pundaknya, "Kyung, kenapa kau tak bicara langsung saja disini? Memang apa yang akan kau bicarakan dengannya sampai kami tak boleh tau?" Ucap Chanyeol sedikit kesal.
Benar katanya. Memang sepenting apa pembicaraannya.
"Aku tak memaksamu. Tapi terserah kau saja." Ucap Kyungsoo yang tak mempedulikan ucapan Chanyeol.
Ku tatap Kyungsoo lalu beralih ke Chanyeol. Wajahnya mengkerut menatapku, kepalanya menggeleng. Apa ia berusaha untuk menyuruhku tak membuka? Aku juga tak ingin membuka kacamataku.
"Ehm... Anniya... Aku tak mau membukanya. Bisa kau berbicara langsung, itu lebih baik daripada harus membaca fikiran mu. Miyan..." ucapku lembut. Aku takut ia tersinggung.
"Baiklah..."
Ku tatap Chanyeol, ia tersenyum gembira lalu menatapku. Apa?! Ia tersenyum padaku?! Aigoo, manisnya.
"Tak bisa kah kau lebih baik kepada kami?" Lanjutnya dengan wajah tak berekspresi. Perkataannya membuat mereka membulatkan mata begitupun juga denganku.
Kenapa ia bertanya seperti itu? Aku tak pernah melihatnya seserius ini. Jika seperti ini rasanya aku ingin melepas kacamataku dan membaca fikirannya.
"Dari kemarin kau selalu menunjukan wajah kesalmu pada kami, bahkan nada bicaramu sedikit membentak. Apa kau tak suka atau membenci kami atau EXO??"
Aku hanya bisa membulatkan mataku tanpa berbicara apapun. Aku masih tak percaya dengan perkataannya barusan. Kyungsoo memang pendiam, tapi ketika bicara, jawabnya bingungnya minta ampun.
"Aku tau, kau tak membenci kami karena kau sudah memberi bantuan tempat tinggal sementara dan membelikan baju untuk kami. Gomapta..."
"Tapi sepertinya kau khawtir pada kami. Kami bukan orang jahat, maling, pembunuh atau apalah sejenisnya. Kami orang baik dan akan selalu baik... Jadi aku mohon, jangan bersifat judes pada kami."
Aku masih termenung tak menyangka ucapannya itu.
"Jika kau judes karena kami meminta bantuan padamu hingga kau harus memberikan tempat tinggal pada kami, aku hanya bisa bilang... Miyanne... Aku janji, sebentar lagi kami akan pergi dari rumahmu. Hanya sebentar saja biarkan kami tinggal dirumahmu." Ucapnya sedikit memohon.
Aku hanya diam dan menunduk mendengar perkataannya.
"Aku tau, kau yeoja yang baik dan peduli. Hanya saja kau tak pernah senyum dan bersikap dingin. Aku yakin, sebenarnya kau itu murah senyum, bersikap halus dan lembut, bahkan sopan. Tapi entah apa yang menyebabkanmu berubah seperti ini..."
Kalimatnya 'Entah apa yang menyebabkanmu berubah' membuat dadaku sedikit sesak. Yang menyebabkan ku berubah? Siapa? Eomma dan appa? Memang bagaimana aku yang dulu dan aku yang sekarang? Kenapa aku selalu mendengar perkataan berubah? Siapa diriku yang sebenarnya? Sampai mereka terganggu dengan sifatku. Apa aku buruk? Apa aku menyakiti mereka? Kurasakan sekujur tubuhku panas.
KAMU SEDANG MEMBACA
EXO Lost In Indonesia
FanfictionGadis remaja asal Indonesia, bernama Kim Han Jeon. Hidup sendiri di rumah yang terbilang sangat besar, tanpa keluarga karena keluarganya yang sibuk. Suatu hari, ia bertemu dengan 6 namja yang kebingungan dan ketakutan. Kehidupannya berubah sedikit d...