*Author pov*
<<<Hotel Jakarta next day>>>
Semua berkumpul di kamar Kris. Sudah semalaman manager dan asisten mereka mencari ke 6 amja tapi masih belum ketemu. Bahkan sampai pagi ini masuh belum ada kabar baik. Semuanya menjadi cemas."Bagaimana kalau sudah seperti ini? Tak ada kabar tentang mereka." Ucap Luhan yang mondar mandir
"Sebenarnya aku taj ingin mengatakan ini. Tapi perasaanku bilang, kalau... Apa mungkin mereka jauh dari sini?" Ucap Chen sedikit gugup.
"Maksudmu bukan di Jakarta?" - Kris
"Ehm, ne... Kalau mereka disekitar sini, pasti mereka segera ketemu. Tapi sampai sekarang juga belum ada kabar." Jelas Chen
"Perasaanku juga bilang begitu. Itu yang aku khawatirkan..." - Lay
"Apa kita telepon saja ya? Lagipula kalau tak mereka juga tak ketemu." - Xiumin
"Kalau telepon polisi aku sih setuju aja, tapi penjelasan Lay hyung kemarin..." Tao menggantung katanya.
Datang seorang ahjussi terburu - buru, "Kalian tak perlu khawatir, masalah ini jangan difikirkan, jangan sampai mengganggu kesehatan kalian. Saya akan terus mencari mereka tapi jangan lapor polisi, tunggu 2 hari kalau mereka belum kembali baru kita lapor. Lebih baik kalian sekarang istirahat atau apalah. Mereka pasti akan kembali dan baik - baik saja."
"Ehm, Ne manager hyung. Ya semoga saja mereka segera kembali dan baik - baik. Kalau ada kabar baru tentang mereka atau bantuan, segera hubungi kami." Ucap Kris yang diikuti oleh anggukan yang lainnya.
<<<Rumah Han Jeon>>>
Selesai mandi dan menata penampilan, ke 6 namja itu segera kembali berkumpul di ruang tengah. Cemilan yang tadi dibelikan oleh Han Jeon mereka santap bersama. Sebenarnya mereka bukan hanya berkumpul semata, tapi mereka menunggu yeoja itu. Hanya saja dia tak keluar dari kamarnya, jadi... mereka menyantap cemian dulu.10 menit berlalu... Terlihat seorang yeoja berjalan menuruni anak tangga dengan ekspresi wajah yang biasa ia tunjukan. Siapa lagi kalau bukan Han Jeon. Ia memakai kaos berwarna orang bertuliskan hangul '사랑해요 (saranghaeyo)' dengan bawahan celana olahraga panjang, rambut dikuncir, dan tak lupa kacamatanya.
Setelah menuruni beberapa anak tangga, ke 6 pasang mata menatapnya heran. Tanpa bosa basi, Han Jeon segera duduk di sofa lalu mengambil cemilan potato dan memakannya. Pandangan mereka tak teralihkan menatap Han Jeon.
Han Jeon yang tak suka ditatap segera mendengus kesal lalu tangan kanannya ia pukul ke meja. Hal itu membuat mereka spontan kaget.
"Tak bisakah kalian berhenti menatapku eoh?! Bisa gila aku kalau seperti ini terus... Ehm... Soal tadi pagi, lupakan ya." Kalimat yang awalnya kasar dengan nada tinggi, tiba - tiba menjadi lirih, lembut dan diakhiri dengan senyuman.
Cepat sekali ia berubah. Apa secepat itu mengatur ekspresi?! Akting yang baik. - batin Kai dengan memutar bola matanya.
Yeoja ini benar - benar aneh. Ia selalu tersenyum kalau meminta sesuatu dari kami. - batin sehun.
Plakkkk...... "Baiklah kalau begitu!" Suara hentakan tangan Chanyeol yang memukul meja membuat semua yang ada disitu terkejut, cemilan yang dibawa hampir saja jatuh. Kecuali Han Jeon, yang tak terkejut sama sekali. Dia hanya menatap mereka sambil meneruskan santapan camilannya.
Ada apa dengan si Telinga lebar ini? Apa dia mulai gila lalu memukul meja dan membentak tak jelas? - Batin Han Jeon
"Aigoo, Park Chanyeol, kau membuat kami semua terkejut. Tak bisa kah kau tak menggertak mejanya eoh?!" - Suho
KAMU SEDANG MEMBACA
EXO Lost In Indonesia
FanfictionGadis remaja asal Indonesia, bernama Kim Han Jeon. Hidup sendiri di rumah yang terbilang sangat besar, tanpa keluarga karena keluarganya yang sibuk. Suatu hari, ia bertemu dengan 6 namja yang kebingungan dan ketakutan. Kehidupannya berubah sedikit d...