*Author pov*
Jam 19.30... Setelah beberapa menit mereka berjalan, sekitar 30 menit, akhirnya sampai juga di rumah yang sangat besar dan berhalaman luas itu.Han Jeon segera membuka pagar hitam rumahnya. Ke6 tamu barunya itu melotot dengan mulut berbentuk 'O'.
"Ini rumah kamu?" Tanya Baekhyun dengan nada tak percaya.
"Anniya! Kalian tak perlu terkejut seperti itu. Ini rumah eomma dan appa ku." Jawabnya dengan senyum kejam.
"Aish! He kacamata pirang! Sekarang kami lagi tak mood bercanda ya!" Bentak Chanyeol pelan.
"Hyung, lihat dia! Senyumnya tadi kelihatan kejam kan?!" - Sehun
"Ne... Dari pertama ia memang begitu." - Kai
Teeennngggggg....
Han Jeon memukul pagar besi itu hingga terbunyi suara nyaring. Mereka menatapnya terkejut."Yak kacamata pirang! Kau membuat kami terkejut tau tidak!" - Chanyeol
Han Jeon membalikkan tubuhnya, "Perasaan kau, si telinga lebar terus membentakku dari tadi eoh!" Menunjuk ke arah Chanyeol.
"Yak kacamta pirang! Ini telinga udah dari sononya ya, jangan mengejek. Walaupun lebar tapi orangnya tetap tampan kok."
"Aigoo, kalian memang suka ya ngejelekin orang, apalagi dengan orang yang hampir saja membantu kalian... Baiklah, untung saja itu hanya hampir, jadi aku bisa berubah pikiran." Lanjutnya dengan menekankan kata 'hampir'. Han Jeon segera masuk ke halaman rumahnya.
"Karena kalian bilang seperti itu, kata hampir akan menjadi tidak. Bye..." Ketika ia mau menutup pagar, 6 orang itu segera memegang pintu pagar dan masuk bersama Han Jeon.
"Miyanne kacamata pirang... Aku janji tak akan membentakmu lagi." - Chanyeol
"Ne, jeosonghabnida... Aku tak akan bilang seperti itu." - Sehun
"Aku tak menjelakkanmu lagi, janji..." - Kai
"Miyanne... Mereka memang suka keceplosan dan mudah marah, jadi jangan dimasukkan ke hati. Arasseo?" Suho segera memukul kepala Chanyeol. "Awas sampai saja kau membentaknya lagi!" Bisiknya.
"Jeosonghabnida..." Kata mereka serempak lalu membungkuk 90°. <Kyeopta>
Han Jeon hanya memiringkan senyumnya itu lalu berjalan masuk ke rumah dengan diikuti ke6 tamunya. Mereka seperti pengawal yang konyol. Baru kali ini Han Jeon tersenyum.
"Aigoo, besar sekali." - Baekhyun.
Rumah bertingkat 4 dengan luas seperti hotel. Lantai 1, ada ruang tamu, ruang keluarga, ruang santai, 3 kamar mandi, tempat GYM, ruang makan dan dapur. Di belakang ada taman, kolam renang, tempat santai, lapangan, dan gudang. Lantai ke2 ada kantor eomma dan appanya, 6 kamar dengan dilengkapi kamar mandi dan dapur, ruang santai, dan tempat tontonan. Lantai 3 ada 6 kamar sama lengkapnya, perpustakaan, ruang rapat, ruang berkas. Lantai 4 hanya tempat kosong yang atap dan dindingnya di kelilingi kaca tebal, gunanya sih untuk melihat bintang dan pemandang. Rumahnya kayak kerajaan, tapi yang tinggal kadang hanya seorang.
"Kalian pilih saja kamar sesuka kalian. Ada 8 kamar yang kosong. Dan aku minta tolong, jangan masuk ke 3 kamar pojok kanan di lantai 2. Dan jangan masuk ke ruangan lain tanpa izinku."
"Lalu bagaimana kami bisa tau mana kamar dan ruangan?!" - Chanyeol
"Nanti dipintu ada tulisan 'kamar'. Kalian tulis nama kalian dikertas yang tertera biar mudah. Arraseo?! Aku ke kamar dulu."
"Ne arraseo..." jawab mereka.
"Chakkaman! Lalu kamarmu ada dimana?" - Kyungsoo
"Di lantai 3 pojok! Apa ada yang ditanyakan lagi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
EXO Lost In Indonesia
Fiksi PenggemarGadis remaja asal Indonesia, bernama Kim Han Jeon. Hidup sendiri di rumah yang terbilang sangat besar, tanpa keluarga karena keluarganya yang sibuk. Suatu hari, ia bertemu dengan 6 namja yang kebingungan dan ketakutan. Kehidupannya berubah sedikit d...