Part 4

434 15 0
                                    

Vote...

Vote...

Vote...

*****


Gue tersenyum puas saat aku berhasil membuat ketiga sahabatku merasa iri padaku. Meskipun gue ga yakin sih kalo mereka iri.

Ya sekarang gue lagi duduk di cafe bersama sahabat sahabatku. Kita duduk di salah satu deretan kursi paling belakang. Duduk manis dengan senyuman dan tawa yang selalu menghiasi detik demi detik hari ini. Caelah bahasanya....

"itu yang katamu kak deny anak smansa? "tanya fafa.

"bilang aja lo iri kan? "ucapku.

"ogah"ucap fafa.

Flashback

Kak Deny melewatiku tanpa menyapaku. Dan mulai mendekati kelas tetangga yang tadi terjadi keributan.

Dag dig dug
Dag dig dug

Jangan sampe ka Deny cowo yang tadi direbutin. Gue harap bukan dia orangnya. Eh kenapa gue jadi gini ya..

Gue menghela nafas lega ketika kak Deny hanya menunggu dan duduk di luar kelas. Matanya mulai melirik kesana kemari karena gak ada kerjaan. Hingga matanya menemukan sosokku yang tengah memperhatikannya. Dia tersenyum ke arahku.

"ya ampun senyumnya kece amat"ucap fafa saat melihat ka Deny.

"apaan sih dia senyum ke gue kali"ucap nana tak mau kalah.

Ofia hanya diam dan meneruskan makannya setelah melirik sekilas kelakuan sahabatku itu. Dia ga tertarik sama sekali karna kalo dia ngikut ngikut kaya gue,fafa,nana nanti ada yang marah. Hahaha siapa lagi kalo bukan pacarnya.

1 detik...

2 detik ...

3 detik...

Kak Deny tersenyum beberapa detik dan mulai melangkah kearah tempat dudukku. Fafa dan nana sama sama heboh melihat ka Deny mulai mendekat kearah kita. Hingga dia berhenti tepat dihadapan gue.

"hai" ucapnya.

"hai, kakak ngapain disini? "tanyaku

Melihat keakrabanku dengan kak deny fafa dan nana menatapnya dengan lesu. Mungkin mereka iri kali ke gue.

"nganterin temen noh lagi ada masalah sama pacarnya"katanya.

"oh kalo kakak ga ngajak pacarnya"tanya nana sambi melirik gue.

"haha.. Ngga lah gue ga punya pacar"jawabnya.

"ehemm"nana berdeham sambil melirik gue.

"kak mau beli beli di kantin sekolah kita gak? "tanya ofia.

Tumben nih anak angkat bicara biasanya juga diam. Tapi ga papa dah dia bicara nanti malah kesurupan lagi karna kebanyakan bengong. Eh mulai ngawur gue...

"boleh, kebetulan gue lagi haus nih"ucapnya.

"ver anterin tuh kakaknya kan cuma lo yang kenal sama dia"ucap ofia.

Gue ngerti sekarang kenapa ofia angkat bicara. Dia pengen ngerjain gue. Encer amat tuh anak langsung dapat ide. Dia tau kalo gue suka canggung sama orang orang kaya kak Deny apalagi baru kenal.

"emm.. Sama nana aja ya gue lagi males ja--"

Belum selesai gue bicara kak Deny udah narik tangan gue. Ya ampun jantung gue... jantung gue mau copot. Eh tapi bukan karena grogi kok cuma gara gara gue kaget tiba tiba kak deny main narik narik aja.

Antara Aku, Kau Dan Dia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang