Part ini khusus buat kak deny POV..
*****
Deny POV
Berawal dari pertemuan pertama yang sama sekali ga gue sangka sangka. Gue berjalan dengan sangat terburu buru karena mendengar ayah gue kecelakaan hingga gue ga sengaja menabrak perempuan itu. Sepertinya gue membentur dia terlalu keras sehingga dia terjatuh dan dia terlihat sedikit kesakitan karena benturan gue. Gue sebenarnya kesel sih sama dia tapi coba gue tahan soalnya diakan bukan warga sekolah sini. Gue mengulurkan tangan agar dia bisa bangun dan dia menerimanya. Karena gue terlalu terburu buru gue langsung berpamitan tanpa berkenalan dulu dengannya.
2 hari berlalu gue diajak dama buat ke sekolah pacarnya karena ada kesalah pahaman dari keduanya. Entahlah gue tidak ikut ikut dalam hal percintaannya dama. Gue memang sohibnya tapi ga harus ikut ikutan memilih pasangan buat dia. Biarlah dia yang mengurusnya sendiri.
Gue berjalan di koridor sekolah. Gue dan juga dama alumni sekolah disini jadi gue sudah sangat hafal tempat tempat disini. Tapi entah kenapa gue ga pernah ketemu sama vero saat bersekolah disini padahal gue hanya beda 1 tahun sama vero.
Dan gue memutuskan untuk menunggu dama diluar kelas karena pasti sudah rame banget didalam sana. Gue lihat ada yang memerhatikan gue dari kelas sebelah dan gue melirik malas. Awalnya gue melirik malas tapi seketika berubah saat mata gue dan mata seseorang bertemu. Mata yang sangat hitam pekat menatap gue. Mata vero yang sudah dua kali gue tatap.
Beberapa detik gue menatapnya dan akhirnya gue memutuskan menghampirinya. Gue menyapanya dengan lembut. Dia bersama dengan ketiga sahabatnya. Dan dihari itu gue berhasil dekat dengan perempuan itu.
Dihari selanjutnya gue bertemu di suatu cafe dengannya. Dia masih terlihat dengan 3 sahabatnya. Gue sudah mengetahui kalo dia masuk 10 besar ajang kecerdasan yang diadakan di sekolah gue. Dia pintar juga. Gue menghampirinya dan mengucapkan selamat kepadanya. Gue mengajak dia duduk bersama adik gue dan dia mau. 3 sahabatnya itu memberi tahu gue kalo mau pulang duluan tanpa memberi tau vero. Hingga hari itu vero diantar pulang bersama gue.
Hari itu vero sedang semi final. Gue berniat untuk mengantarkannya ke depan ruangan tapi gue malah harus masuk kelas. Saat gue sudah selesai akhirnya dengan buru buru gue bergegas ke ruangan vero tapi apa yang gue dapat vero keluar dengan wajah masam. Kenapa dia? Gue mengajak dia ke ruang aula untuk mengetahui hasilnya dan ternyata vero mendapat juara 5. Sepertinya dia sedikit kecewa akan hasilnya. Setelah pulang ternyata vero tidak dijemput akhirnya gue mengajaknya untuk pulang bersama gue. Gue mengajaknya berjalan jalan terlebih dahulu agar dia tidak terlalu kecewa. Gue berniat menghiburnya.
*****
Gue melihat seseorang perempuan yang kebingungan mencari orang tapi siapa?. Akhir akhir ini dia lebih deket sama adek sohib gue si dama itu dari pada sama gue. Entah punya hubungan apa mereka berdua. Dari jauh gue terus memerhatikan cewek itu. Dia memang cantik, baik, ga jaim, apa adanya pokoknya ga bisa diungkapkan dengan kata kata. Dia punya porsi sendiri dihati gue.
Gue berniat untuk menembak vero malam ini maka dari itu gue mengikutinya sedari tadi. Semoga saja berhasil.
Dia berjalan menuju dama dan sepertinya dia sedang bertanya seseorang tapi dama tidak tau keberadaan orang yang cewek itu cari. Kalo dia nanya ke dama berarti dia nanya aldo dong. Lagi lagi anak itu. Dia memutuskan untuk berhenti mencari orang itu lalu dia kembali ke tendanya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Aku, Kau Dan Dia
RomansaOrang yang gue cari ada di samping gue, tapi kenapa gue ga pernah sadar. Cinta yang sangat gue impikan ada di depan mata gue, tapi kenapa gue masih terpaku pada cinta yang lain. Rasa nyaman yang gue rasakan ada di dalam hati gue, tapi kenapa gue mas...