part 10

276 13 0
                                    

Vote....

Coment...

*****


Gue terbangun dari tidurku dan duduk disamping ranjang sambil mengumpulkan kesadaran gue. Gue tatap lantai berwarna putih kecokelatan yang hanya diam tak bergerak.

Entah apa yang gue mimpikan semalam. Mimpi yang aneh tapi terlihat begitu nyata. Dimimpi gue terlihat jelas gue sedang berjalan di bibir pantai bersama dengan seseorang.

Seseorang yang selalu datang buat gue tapi gue tidak bisa melihatnya dengan jelas. Dia menggenggam erat tanganku. Entah untuk apa... Atau mungkin dia takut gue tertiup angin pantai karena tubuh gue yang kurus kecil kali ya.

Dia menggenggam erat tangan gue dengan kasih sayang. kasih sayang yang sangat gue butuhkan saat ini. Dia memberikannya dengan cuma cuma tanpa gue harus ngemis ngemis. Ehh tapi gue ga pernah ngemis ngemis kasih sayang kok...

"duhh pasti ini gara gara semalem gue jalan sama aldo, tapi di mimpi gue bukan aldo"ucap gue mengacak rambut.

Dari pada gue sibuk sendiri mending mandi terus pergi ke sekolah buat nyeritain kejadian kemarin kepada nana. Ya bukan cuma ngegosip tapi gue juga mau sekolah menimba air eh salah menimba ilmu maksudnya.

Gue berjalan dengan tergesa gesa hingga kepala gue mengecap sesuatu di pintu.

Dduukk....

"aduuhh sakit, dasar pintu udah tau gue mau lewat kenapa kagak minggir" ucap gue sambil memukul pintu.

Air yang menetes di wajahku membuat kesadaran gue langsung muncul. Dinginnya seakan menusuk kulit gue.

Setelah 25 menit gue keluar dengan memakai baju putih biru milik gue. Baju yang tidak lama lagi akan berganti dengan putih abu-abu. Putih abu-abu yang sama dengan kak deny.

Hah kak Deny?ohh iya gue kan sekarang berangkat bareng ke sekolah sama dia. Gue bergegas merapikan pakaian gue dan juga rambut gue. Setelah gue rapi gue langsung mengambil tas dan berjalan menuruni tangga.

"non ini rotinya" ucap bibik gue.

"iya" gue langsung duduk di meja makan dan memakan roti yang sudah disiapkan oleh bibik.

Ttuuttt....

Ttuuuttt....

Ada suara klakson dari luar dan gue langsung bergegas keluar dan menghampiri orangnya. Yap betul kak Deny sudah ada di depan rumah gue.

"pak kalo klakson jangan disini, ini rumah orang bukan jalanan" ucap gue jahil.

"ohh saya sedang mencari teman saya dan anda siapa? Pembantu di rumah ini? "tanyanya dengan muka sok serius.

"ohh saya orangnya saya adalah orang yang anda cari"kataku.

"maaf tapi teman saya lebih cantik dari anda" ucapnya tetap serius.

"ya saya tau saya kurus,jelek tapi saya orang yang anda cari bapaakkk" kata gue.

"maaf jangan coba coba membohongi saya,  cepat panggilkan majikan kamu" ucapnya serius.

"udah deh kak udah hampir telat nih" ucap gue sambil bergegas
Menaiki sepeda motor kak Deny. Tapi ada tangan yang membuat gue berhenti. Tangan kak Deny...

"eh eh ngapain anda naik naik tanpa izin, cepat panggilkan majikan anda "ucapnya sedikit meninggi.

Loh kok jadi gini? Amnesia kali ni orang abis kecelakaan mungkin atau entah lah. Kalo diliat dari muka sih muka muka serius. Tapi masa udah lupa dasar masih muda udah jadi kakek kakek.

Antara Aku, Kau Dan Dia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang