part 6

317 9 0
                                    

Hari minggu yang cerah dan matahari sudah menerobos masuk ke kamarku. ingat hari ini hari apa? Hari ini gue semifinal. Gue langsung siap siap dengan baju putih biruku dan berangkat dengan diantar oleh orang tuaku.

"jangan lupa doa ya"ucap ayahku mengelus rambutku.

Gue hanya bisa mengangguk dan mencium punggung tangan ayahku dan berpamitan. Hingga mobil ayahku sudah menghilang dari pandangan mata gue.

Gue berjalan menuju aula dan ternyata banyak dari sekolah gue yang masuk semifinal termasuk teman sekelas gue meskipun dia cowo tapi pinter.

Para panitia sudah menyuruh semua untuk masuk keruangannya masing masing sesuai dengan bidang studinya. Di saat gue masuk gue mulai menulis karya tulis ilmiah yang tadi sudah di tentukan oleh panitia.

Gue menulis pakai hati tau gak. Eh yakali ati gue bisa nulis. Kalo gue nulis pakai hati nanti ujungnya cuma nulis nama doi aja. Eaaa....

Guepun selesai dan keluar dari ruangan itu bersama dengan teman sekelas gue yang juga lolos ke semifinal.

Gue bosen disini cuma nunggu hasilnya tuh karya. Nunggu pengumuman siapa yang lolos ke babak final. Dari pada gue bosen mending main handphone.

Vero : woyy bangun

Nana gahol : udah dari tadi ver

Ofia bahenol : gimana udah diumumin yang lolos ke babak final?

Vero : ya ini gue nunggu, bosen nihh

Fafa rempong : ga ditemenin sama kak Deny? 😋

Vero : apaan sih lo

Tiba tiba orang yang gue bicarakan di grup datang mengagetkan gue. Sontak gue menutup dan memasukkan handphone ke dalam saku gue.

"kakak ngagetin tau "ucap gue.

"gue ga maksud ngagetin, lonya aja yang ketawa sendiri main HP"ucap kak Deny.

"gue ga ketawa kok cuma senyum aja"ucap gue.

"lo kan ga nyadar"

"apaan sih kak udah deh"kataku.

Kak Deny bertanya tentang karya ilmiah gue. Ya gue jawab apa adanya sesuai yang gue tulis. Hingga ada seseorang yang mengganggu obrolan gue dan kak Deny.

"hey bro ngapain lo? "tanyanya mengejutkan kak Deny dan gue.

"woy ngagetin tau ga"ucap kak Deny.

"iya sorry, siapa nih? "ucapnya sambil melirik gue.

"ini vero anak smp 1, ini ade lo? "ucapnya sambil merangkul gue dan menunjuk anak yang bersama dengan dama.

"ini aldo ade gue"jawab Dama.

Dan ternyata aldo itu juga satu sekolah sama gue. Dan yang lebih ngagetin lagi dia itu semifinalis di bidang study diniyyah. Woowww berarti dia alim kan, sumpah gue kagum banget.

"hai sayang"tiba tiba ada seseorang cewek yang deket deket sama kak Deny.

"apaan sih sayang sayangan emang lo siapa gue?"kata kak Deny.

"ihh udah lupa ya"kata cewek itu dengan gaya centilnya.

Coba disini ga ada kak Deny udah gue jambak tuh rambut. Centil banget deh bikin gue greget. Kipas angin mana kipas angin panas nih gua.

"eh sana sana jangan deket deket sama kak Deny punya gue"ucapnya mendorong gue.

Gue hanya melirik malas. Huuhh gue ga tahan banget nih pengen ngejambak rambutnya, pengen ngamplas mukanya yang memakai make upnya tebel amat.

Antara Aku, Kau Dan Dia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang