Part 14

266 7 1
                                    

****

"yaudah jangan nyolot mulu ayo jalan keburu malem nantinya" jawabnya mengalah sambil menarik tangan gue dengan lembut. Gue hanya bisa mengikuti ajakannya tanpa ada penolakan sama sekali. Entah akan dibawa kemana gue sekarang ini.

Di perjalanan tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut gue dan juga aldo. Kok makin lama makin sepi ya rumputnya juga mulai lebih panjang. Gue bukannya seneng malah merinding jadinya.

"al lo orang baik kan?" tanya gue ragu abisnya aldo malah ngajak gue ke tempat kaya gini sepi, ga ada orang, gelap, pohonnya juga lebih lebat dari jalan jalan sebelumnya.

"ya gue baik lah, tenang gue ga ngapa ngapain lo kok"ucapnya tenang membuat gue sedikit lega mendengarnya.

"lo mau bicara doang sampe sampe ke tempat kayak gini" jawab gue sekali lagi.

"udah lo ikut aja deh"ucap aldo dan dijawab dengan anggukan dan mungkin sedikit senyuman di wajah gue.

Krressskk.....

Krressskk.....

Krressskk.....

Suara apaan tuh disela sela rerumputan yang panjang membuat bulu kuduk gue berdiri. Gimana kalo suara itu hewan buas atau hantu atau orang jahat. Duh gue takut nih..

"suara apaan tuh al" ucap gue ketakutan dan sontak aldo menghentikan langkahnya. Beruntung rem gue berkualitas bagus coba kalo ngga bisa kebentur gue sama aldo.

"ga tau apaan tuh ya gimana kalo hantu atau sejenis setan setan, keren deh" ucap aldo menakuti gue seketika gue mendekatkan tubuh gue ke aldo. Gila ni orang setan hantu dibilang keren dasar orang aneh.

"jangan gitu dong al jangan bercanda aldoo" ucap gue merengek sambil mengguncang guncang tubuh aldo.

"tuh tuh modus deket deket gue" ucapnya melirik gue yang sudah mendekat ke arah aldo.

"gr banget lu" ucap gue menjauh.

Setelah beberapa menit gue dan aldo berjalan menembus banyak rerumputan panjang akhirnya gue sampai di tempat yang sangat indah dan romantis banget. Gue tersenyum dibuatnya.

Aldo mengajak gue ke suatu tempat yang menurut gue itu sangat indah dengan meja dan kursi yang sudah berada disana, dengan lilin yang mengelilingi tempat itu. Mengagumkan itulah yang sekarang ada dipikiran gue. Mungkinkah sekarang waktunya...

"lo ngapain bawa gue kesini? " tanya gue kagum, pura gak tau,  padahal gue yakin banget kalau Aldo pasti mau nyatain perasaannya ke gue, ohh so sweet banget.

"Menurut lo ngapain?" tanyanya sambil tersenyum sangat manis. Gue meleleh. Pengennya tuh gue karungin ni anak terus gue bawa pulang deh.

"Yaudah sini duduk" tambahnya sambil menarik sebuah kursi didepanku.  Guepun ngikutin semua perintah Aldo. Duduk manis dikursi yang Aldo tarik untuk gue. Dan tersenyum. Aldo duduk santai di kursi depanku tanpa menghilangkan sedikit senyumnya,  kelihatannya dia sangat senang hari ini,  biasanya dia hanya menggunakan muka esnya.

Gue bener bener gak sabar dengerin sesuatu yang selama ini ingin gue dengar dari mulut Aldo langsung.

"Jadi ngapain sih lo ngajak ke tempat ini" tanya gue sekali lagi,  sambil menatap Aldo yang masih memamerkan senyumnya.

"Ternyata lo kepo juga yah" jawabnya terkikik,  sambil menyisir rambutnya menggunakan jari jari tangannya,  yatuhan Aldo sungguh benar benar tampan jika seperti ini.  Ingin gue hentiin waktu sekarang, agar gue bisa liat dia tersenyum seperti tadi.

Antara Aku, Kau Dan Dia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang