03 - He

19.3K 616 4
                                    

Vote + Comment? xD

[!!!] Typo bertebaran

###

Author's POV

Pagi itu, Edway Corp terlihat sangat sibuk. Bahkan, sang direktur terlihat beberapa kali keluar masuk gedung perusahaan, tentu saja diikuti seorang perempuan yang menjabat sebagai asistennya.

"Mr. Gerald, Mr. Dwayne, Ms. Silvera, Mr. Fauzi, Mr. Jethro dan Mr. Hudson akan datang pukul satu setelah makan siang, jadi mungkin bapak memiliki waktu satu jam untuk beristirahat" jelas Diana sambil memeriksa berkas yang selalu ia bawa kemana-mana.

"Oke" sahut Edgar seraya membenarkan letak dasi yang ia kenakan. Pria berumur 25 tahun itu bergegas menuju ruangan kerjanya dan mempelajari ulang materi yang akan dibahas pada saat rapat nanti.

"Apa anda butuh sesuatu?" tanya Diana setelah atasannya itu sudah benar-benar duduk di kursinya.

"Tidak. Terima kasih"

"Kalo begitu, saya permisi" Diana segera meninggalkan ruangan Edgar dengan langkah berirama lalu menutup pintu ganda berwarna putih gading itu.

Edgar meraih tumpukan dokumen yang sejak tadi setia menunggu di atas meja kerjanya. Sungguh, ini adalah hari tersibuk yang pernah dialaminya. Mungkin karena banyaknya tamu penting yang akan datang untuk proyek terbarunya. Bahkan, Edgar juga meminta secara formal kepada pemimpin Dwayne Group untuk menghadiri acara rapat nanti siang.

Setelah selesai mempelajari materi untuk nanti, Edgar mengambil tumpukan dokumen lainnya yang sudah siap untuk ditandatangani. Belum saja ia membaca satu lembar penuh, suara ketukan pintu dari luar membuatnya harus menghentikan kegiatannya.

"Ya?" salah satu pintu itupun terbuka dan memperlihatkan sosok yang berdiri tegap dibaliknya. Seorang pria tua melangkah tenang kearah sofa yang sengaja disediakan.

"Ada apa? Rapat masih dimulai satu jam lagi" ucap Edgar dengan nada datarnya.

"Aku bahkan belum duduk" pria itu berdecak kesal lalu mendaratkan bokongnya diatas sofa empuk berwarna putih itu. Edgar hanya melirik sekilas lalu kembali melanjutkan kegiatannya yang tadi sempat tertunda.

"Sedih rasanya" suara serak pria tua itu terdengar jelas menggema di seluruh ruangan. "Why?", tanya Edgar yang sama sekali tidak menoleh ke arah orang tua itu.

"Sedih, diabaikan cucuku sendiri" lanjut pria tua itu yang tak lain adalah pemimpin dari Dwayne Group yang sangat dihormati sekaligus ditakuti, siapa lagi kalau bukan Robert Dwayne. Mendengar perkataan kakeknya itu, Edgar hanya terkekeh pelan namun tetap sibuk menandatangani dokumen yang harus ia selesaikan.

"Bahkan, sekarang ia tidak membalas perkataanku" Edgar langsung mendongakkan kepalanya dan menoleh kearah Robert yang sedang bersantai di sofa. "Maaf kek", ucap Edgar dengan suara polosnya yang hanya dibalas dengusan oleh Robert.

***

"Apakah ada pertanyaan?" Edgar melirik ke arah seluruh orang yang duduk di dalam ruangan meeting. Setelah terjadi keheningan beberapa saat, akhirnya semua orang yang hadir serempak mengatakan tidak.

"Baik, kalau begitu saya akhiri rapat hari ini. Terima kasih sudah menyempatkan diri untuk datang", mereka semua berdiri dan bersalaman dengan Edgar secara bergantian. Sampai akhirnya, sudah waktunya Robert untuk menyalaminya.

Married with Boss ( PAUSED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang