13 - Honeymoon ( ii )

19.6K 531 10
                                    

(Cek mulmed - foto kamar hotel yang ditempati Edgar dan Sasha di Paris)

Sasha's POV

Welcome to Paris!!. batinku berteriak kencang.

Saat di pesawat tadi, aku sudah membuat daftar nama tempat yang ingin ku kunjungi. Siapa tahu, Edgar berbaik hati dan mengajakku ke tempat-tempat ini. Berharap supaya Edgar bersikap romantis kepadaku, kan daftar tempat yang ku buat ini adalah nama-nama tempat yang terkenal akan suasana romantisnya. Jadi tidak sabar. Tapi, sepertinya itu hanyalah sebatas anganku, Edgar itu manusia es yang gak ada pekanya sama sekali. Tidak mungkin dia bersikap romantis, kalo sekedar menggodaku sih jago banget tu anak.

"Menara eiffel, sungai seine, sacre coeur, tembok cinta, gembok cinta, london bridge boleh juga, tapi tunggu..itukan jelas-jelas tempatnya di London," aku menghela napas lalu mencoret tulisan london bridge dari daftar. Aku menatap ke sekeliling dan melihat banyak pasangan sedang mondar-mandir di lobi hotel.

Ohya, apakah kalian belum tahu? Sepertinya belum. Fyi, setelah sampai di hotel tadi, tiba-tiba Edgar mau pergi sebentar ke suatu tempat yang entah dimana, dia tidak mau memberitahuku. Dan dia keukeh pergi sendiri dan menyuruh supir pribadinya untuk menemaniku disini. Mungkin biar aku ga disangka anak kesasar, sama orang-orang disini. Finally, Edgar ninggalin aku sama Pak Ujang di lobi hotel. Dia bilang bakal kembali secepatnya, tapi apa? Edgar belum kembali selama dua jam! Biar jelas DUA JAM!

Aku udah beneran kayak anak kesasar disini sebab Pak Ujang ijin keluar buat nyari angin. Tiba-tiba seorang pria berwajah ramah menghampiriku. Mungkin dia kasihan daritadi aku celingak-celinguk ga tau apa-apa. He

"Hello, what are you doing here?" tanyanya ramah dengan senyum merekah. Dan apa responku? Aku cengo. Mungkin saking syoknya ada malaikat yang jatuh di hadapanku. Eh, bukan jatuh ding. Jelas-jelas tadi dia berjalan menghampiriku. Dasar, khayalan lo Sa.

"Miss?" panggilnya lagi. Aku mengatupkan bibirku dan membalas senyuman ramahnya. "Oh sorry. I'm waiting for someone," sahutku.

"Owh. But it's better if you don't stay here, don't you cold?" tanyanya lembut. Astaga naga, perhatian banget sih dia. Gak kaya Edgar yang sama sekali gak peduli, mau aku diem disini kek, diam di luar kek, nyemplung di kali kek, pasti pria itu hanya mendengus lalu pergi meninggalkanku. Tapi yah, gitu-gitu dia udah jadi suami aku. Suami tampan yang aku cintai. Ups. Ketahuan deh.

"Gak, gue udah bilang mau nungguin dia disini. Sabodo lah ya kalo gue kedinginan, gue kan setia," dan kenarsisanku pun mengaum. Eak. Aku ketawa-ketiwi gak jelas namun segera sadar jika ada seorang cowok yang masih dengan setianya berdiri di hadapanku. Dan aku lupa dia ga bisa bahasa indonesia, pasti dia bingung waktu aku jawab seperti itu.

"Umm..sorry, I--"

Ucapanku terpotong saat laki-laki di hadapanku ini tiba-tiba berteriak. Eh. Bukan berteriak, tapi berbicara dengan suara yang agak keras. "Lo orang Indonesia?" tanyanya dengan tampang tidak percaya.

Aku tersenyum canggung dan menganggukkan kepala. Gak nyangka, padahal tadi dia keliatannya kalem-kalem aja, nah sekarang..udah kayak mau joget disko. Wkwkwk

"Wahh..pantesan mukanya Asia banget!" ucapnya heboh. "Ohya, kenalin nama gue Stevan, gue masih kuliah," oh. Masih bocah rupanya dia.

Married with Boss ( PAUSED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang